Kehebohan yang terjadi di istana Chaulus yang disebabkan oleh Chandi terdengar oleh Raja Elton yang sedang sarapan dengan tenang di istana Raja. Kabar itu membuat Raja Elton menghentikan kegiatannya dan langsung pergi keluar untuk melihat secara langsung kehebohan itu.
Raja Elton berdiri di depan pintu utama istana Raja. Dari sana ia melihat Chandi berlari dikejar oleh 15 orang pengawal. Ketika itu, matanya tidak bisa berkedip, mulutnya menganga. Dengan mata kepalanya sendiri ia melihat betapa lincahnya Chandi berlari dan menghindari 15 orang pengawal. Tak hanya itu, ia juga terkejut dengan penampilan acak-acakan putrinya.
"Chandi!" Panggil Raja Elton dari tempatnya.
Chandi yang sedang berlari sontak menoleh. "Ayah!"
Kini haluan Chandi berubah. Dia berlari menuju istana Raja yang mana ayahnya sedang memperhatikan dirinya dari kejauhan.
Tak butuh waktu lama, Chandi sudah berada di teras istana Raja, sedangkan pengawal yang mengejar langsung berhenti mengejar setelah melihat Raja Elton. Mereka membungkuk hormat pada Raja Elton sembari mengatur nafas.
"Ada apa ini, Chandi? Mengapa pagi-pagi sudah berlarian? Apakah ada masalah?" tanya Raja Elton mengkhawatirkan putrinya.
Chandi mengatur nafas terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan dari ayahnya. "Ayah, kereta kuda yang semalam membawaku ada di mana sekarang?"
Dengan tanda tanya, Raja Elton menjawab. "Ada di gudang penyimpanan kereta kuda. Memangnya mengapa kau menanyakan itu?"
"Di mana letak gudang penyimpanan kereta kuda itu?" tanya Chandi seperti terburu-buru.
"Di dekat kandang kuda," jawab Raja Elton.
Tanpa bicara lagi, Chandi langsung berlari pergi. Raja Elton sampai melongo dan hendak menghentikan Chandi, akan tetapi percuma karena Chandi malah melambaikan tangan. "Aku tidak akan menyebabkan masalah! Sampai jumpa nanti ayah!"
Raja Elton menghela nafas lalu melirik para pengawal yang masih berbaris di depan teras Istana Raja. "Ikuti Putri Chandi! Pastikan dia tidak terluka. Setelah dia selesai dengan urusannya, suruh dia masuk ke istanaku untuk ikut sarapan."
Para prajurit langsung membungkuk. "Baik, Yang Mulia."
Di depan gudang penyimpanan kereta kuda, Chandi menerobos pengawal yang berjaga di sana. Para pengawal sudah melarang Chandi masuk ke dalam gudang karena menurut mereka akan membahayakan Chandi. Lagi pula dalam sejarah Chaulus, tidak ada seorang putri yang masuk ke dalam gudang.
"Putri, hati-hati!" Pengawal yang berjaga di luar menyusul Chandi masuk, mencoba menghentikan Chandi.
Chandi tidak mempedulikan ucapan pengawal. Dia terus mencari kereta kuda yang ia naiki dalam perjalanan ke Chaulus.
"Apa yang Anda cari?" tanya salah seorang pengawal.
Chandi menoleh. "Kereta kuda yang aku naiki yang mana? Aku ingin mencari barangku yang tertinggal."
Pengawal itu menunjukan salah satu kereta kuda berukir emas. "Yang itu, Putri."
Chandi langsung menghampiri kereta kuda yang dimaksud. Dia naik ke dalam kereta kuda lalu mencari sesuatu di dalam kereta tersebut. Setelah cukup lama mencari, akhirnya apa yang dicari oleh Chandi ditemukan. Ternyata yang Chandi cari adalah kain putih dan benang sulam berwarna emas.
"Ketemu." Senyum langsung merekah di wajah Chandi.
Brak!
Pintu gudang diserbu oleh 15 orang pengawal. Penjaga gudang sampai terkejut sekaligus bingung, mengapa banyak sekali pengawal yang datang ke gudang. Di tambah lagi dengan ekspresi mereka yang tampak panik dan khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amora Gadungan Dan Pawangnya
Romance(Bukan reinkarnasi, time travel, ataupun beda dimensi, tapi dijamin seru. Jangan cuma baca episode 1, lanjut baca sampai 10 episode. Klau tidak seru, saya relakan Anda pergi) 'Amora Gadungan' itulah julukan yang diberikan Pangeran Xiendra pada seora...