Perlahan-lahan Pangeran Xiendra menurunkan pakaian belakang Chandi, dan perlahan-lahan sebuah tanda terlihat. Pada saat tanda lahir titik tiga terlihat di tulang belikat Chandi, tubuh Raja Elton melemas dan merosot ke lantai.
Pandangannya menatap tanda itu tak percaya. "Di-dia ...."
Kaisar Ariga tidak mengerti dengan ucapan 'dia' yang diucapkan terbata-bata oleh Raja Elton. Siapa itu 'dia'? Dan mengapa Raja Elton sangat terkejut melihat tanda lahir Chandi? Apakah Chandi telah mencuri jepit rambut goik milik istrinya?
"Maksud Anda apa?" tanya Kaisar penasaran.
"Dia ... dia putri hamba." Air mata Raja Elton langsung jatuh. Terkejut setengah mati, heran, bingung, dan bahagia bercampur menjadi satu. Ia tidak percaya ini, akan tetapi ia ingin percaya. Ia ingin percaya bahwa gadis yang terbaring lemah itu adalah putri kandungnya dari Permaisuri Hera.
Tak hanya Raja Elton saja yang syok, bahkan Permaisuri Hera sudah hampir jatuh ke lantai jika tidak ditolong oleh Haikal.
Pangeran Xiendra, Kaisar Ariga, dan Permaisuri Sharma juga langsung terkejut. Kaisar Ariga langsung teringat dengan cerita Haikal yang menemukan Chandi di pinggir sungai suci Chaulus.
"Haikal, kau pernah bercerita tentang bagaimana kau menemukan bayi Chandi. Apakah sebenarnya selama ini kau tahu orang tua kandung Chandi, tapi kau tidak ingin mengembalikan Chandi?" tanya Kaisar Ariga.
Haikal menggeleng, tangannya masih gemetar dan ia tampak masih syok. "Hamba tidak pernah tahu. Hamba pun tidak pernah mencari tahu. Niat awal hamba adalah melenyapkan Chandi karena dia adalah Amora, namun hati kecil hamba terketuk saat melihat Chandi tertawa saat melihat hamba. Hati hamba melembut melihat dia tumbuh, mulai merangkak, berdiri, berlari, bermain. Ketika Chandi berusia tiga tahun, hamba sudah tidak berniat membunuhnya, hamba ingin Chandi benar-benar menjadi anak hamba sehingga hamba tidak ingin mencari tahu siapa keluarga kandungnya."
Raja Elton mengampiri Haikal. "Aku tidak mengerti apa dan siapa Amora itu. Akan tetapi di mana kau menemukan Chandi? Dan bagaimana kejadian saat itu."
Haikal menggeleng. "Anda tidak akan percaya jika hamba menceritakannya."
Raja Elton menggeleng. "Aku akan percaya, seratus persen percaya. Tolong ceritakan bagaimana kejadiannya."
Karena Raja Elton terus memaksa, akhirnya Haikal menceritakan kejadian 19 tahun lalu. Pangeran Xiendra, Raja Elton, Permaisuri Sharma, dan Permaisuri Hera mendengarkan dengan seksama. Berkali-kali mereka terkejut mendengar lika-liku kehidupan Chandi.
"Pria yang membawa Chandi mati ditempat. Ada dua naga biru yang saling serang di sana. Naga biru yang satunya hamba tahu siapa dia karena dialah yang melepaskan segel hamba. Naha biru yang hamba kenal adalah Ziorus. Dia yang meminta hamba untuk menyelamatkan Chandi."
Pangeran Xiendra berpikir. "Jika mereka bertarung, satu ingin mencelakai Chandi dan yang satunya bernama Ziorus yang ingin menyelematkan Chandi, berarti naga biru satu lagi adalah Dalior."
Haikal mengangguk. "Benar. Hamba pun baru paham sekarang. Waktu itu hamba tidak tahu karena dia masih dalam bentuk naga."
Raja Elton memijat kepala. Rasanya sangat pusing dan sulit percaya. Amora? Iblis Hitam? Iblis Naga Biru? Semua itu sungguh tak bisa ia percayai namun harus dipercaya.
"Kalau begitu kita harus mencari tahu siapa yang membawa Chandi ke sungai suci 19 tahun lalu dari Dalior. Dia pasti tahu karena kau bilang dua iblis naga biru itu yang memanggil jiwa Amora," ucap Kaisar Ariga menarik kesimpulan.
Haikal mengangguk. "Benar."
Hening sejenak, lalu semua pandang mata mengarah pada Chandi. Permaisuri Hera langsung menghampiri Chandi dan duduk di sampingnya. Air matanya yang sejak tadi tak bisa ditahan mengalir semakin deras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amora Gadungan Dan Pawangnya
Romance(Bukan reinkarnasi, time travel, ataupun beda dimensi, tapi dijamin seru. Jangan cuma baca episode 1, lanjut baca sampai 10 episode. Klau tidak seru, saya relakan Anda pergi) 'Amora Gadungan' itulah julukan yang diberikan Pangeran Xiendra pada seora...