4. Ada magic stone ? (1)

1.7K 251 0
                                    

Oh..

Callian terkagum

Callian melihat makanan yang di hidangkan diatas meja makan.

Makanan mewah yang biasa di hidangkan pada restoran kelas atas bergaya Eropa.

Sungguh, sebenarnya Callian bukan anak bangsawan.

Tapi dia telah dilatih dalam beberapa tahun dalam pengawasan bibinya sebelum meninggal yang sekarang telah menjadi kebiasaan.

Ingatan tubuhnya juga membantu Callian yang sedang krisis identitas antara Callian dan Kim Rok Soo.

Ini membuat pelayan di sekitarnya tidak merasakan perubahan dari Callian.

Callian dengan tenang makan makanan di atas meja dengan etika bangsawan yang pas di atas meja.

Hanya pengalaman yang aneh baginya, ini seperti kamu merasakan de javu tapi sebenarnya sudah akrab dengan makanan barat seperti ini.

'Ohh, ini meleleh!'

Callian tanpa sadar tersenyum saat menikmati steak yang lembut dalam mulutnya.

Hans yang melihat ini mengira tuan mudanya sedang dalam suasana hati yang baik hari ini dan tersenyum pada saat mengatur makanan penutup untuk memanjakan gigi manis tuan mudanya.

Cukup lucu, siapa yang sangka tuan muda yang bermuka datar sangat menikmati makanan manis dengan mata berbinar.

Hans sudah cukup dekat untuk memperhatikan detail wajah datar tuan mudanya, memikirkan ini Hans sedikit terkekeh karena merasa bangga.

Callian yang melihat ini memanggil Hans

"Hans, ada apa ?" Callian membersihkan mulutnya dengan serbet dengan gerakan elegan.

"Ehem" Hans tersadar dari lamunannya "Tuan muda, saatnya makanan penutup anda"

Dan memberi isyarat untuk pelayan membereskan piring kosong.

"Hans, tolong siapkan ruang belajar"

"Tuan muda, sepertinya ini mendesak ?" Tanya Hans dengan kaget.

Tentu saja ini sesuatu yang bisa membuat Hans terkejut. Callian jarang untuk masuk ke ruang belajar. Biasanya Callian menghabiskan hari untuk membaca buku atau bermalas-malasan di kamarnya.

Buku dikamarnya cukup banyak memenuhi setengah kamarnya. Sepertinya semua buku itu diberikan oleh count Deruth sebagai hadiah.

Tapi sepertinya etika bangsawan atau apapun itu, kamar tidur di atur dengan sedemikian rupa hingga dia tidak bisa menemukan alat tulis dan kertas didalamnya.

"Tidak juga" Callian dengan tenang menjawab Hans seolah-olah itu tidak penting.

"Kalau begitu saya akan membersihkan ruang belajar tuan muda yang tidak tersentuh selama bertahun-tahun hingga tidak ada setitik debu sama sekali!" Hans jawab dengan wajah cerah

"Kamu tidak perlu melakukan itu.." Callian bingung 'Apa dia harus memperjelas bahwa dia tidak menggunakan ruang belajarnya ?'

"Tuan muda, silahkan menikmati makanan penutup anda dan tunggu satu jam dan semuanya akan beres !" Hans mengangkat satu jarinya dengan ekspresi tegas diwajahnya.

Callian menganggukkan kepalanya dan kembali menatap makanan penutup yang diletakkan depan mejanya dengan ekspresi puas.

'Setidaknya Hans bekerja dengan baik'

Callian tidak masalah menunggu satu jam.

To be continue..

Chapter di akhiri dengan Callian dan makanan penutup yang manis dan cantik !

Tolong like dan komen biar aku tau pendapat kalian !

The Novel's Extra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang