68. Entah bagaimana (7)

841 173 4
                                    

"Dia tidak sadarkan diri beberapa saat yang lalu, tangannya juga terluka. Tolong di periksa"

Rosalyn dengan cepat memberi tahu tabib setelah melihat ekspresi aneh Cale.

"Ah, iya.. Tolong permisi tuan muda"

Tabib melihat Cale yang tetap memegang pasien yang tidak sadarkan diri dengan wajah terpuruk.

".. tolong bantu dia.."

Cale terlihat sangat sedih.

- kamu sangat pandai akting

Cale sekarang mendengar suara bayi naga, Ryung di kepalanya.

Ryung saat ini sedang bersandar di kepala Callian agar tidak menggangu tabib bekerja untuk menyembuhkan Callian.

'ini memalukan..'

Tapi dengan pandai meneruskan akting yang diinstruksikan Callian.

"Dia menggunakan kekuatan kuno, apa dia baik-baik saja?"

Cale sengaja bertanya dengan keras sesuai instruksi Callian, ini agar orang lain bisa mendengar kata-katanya.

'kapan dia mempunyainya?' Cale berpikir bingung.

- 'Aku baru-baru ini mendapatkannya'

'Holy shi- bagaimana dia bisa mengetahuinya tanpa melihat ekspresinya sekarang?!'

- 'Kamu pasti sedang bertanya kenapa aku bisa tau bukan? Itu mudah, aku bisa menebaknya tanpa melihat wajahmu'

Cale hampir saja menghancurkan ekspresi aktingnya yang tampak khawatir karena mendengar komentar Callian.

Sekali lagi Cale berpikir bahwa sepupunya luar biasa.

Setelah beberapa saat suasana hening karena bingung tabib itu menjawab dan Cale segera fokus pada yang di depannya kembali.

"Ah- ya saya sedang menyembuhkannya, tuan muda"

"... Tuan muda Cale.."

Putra mahkota datang menghampiri Cale yang di tanah.

"Yang mulia.. " Cale menyapanya dengan Callian masih di lengannya dan tidak bangun "maaf menyapa anda seperti ini"

- "Cale yang suka minum, kamu terlihat aneh?"

"Tidak, tidak apa-apa. Kita harus cepat membawanya untuk mendapatkan perawatan medis"

Putra mahkota mendekat dan ikut berlutut di dekat Cale dan berbisik.

"Tuan muda Cale, kita memiliki kesamaan bukan?"

Karena Callian juga berada didekat Cale otomatis dia juga mendengarnya.

Cale telah mengikuti saran Callian untuk mengatasi putra mahkota berguna untuk saat seperti ini.

Cale dan Callian pernah membicarakan hal ini. Jika kemungkinan putra mahkota terlibat, ada hal yang bagus untuk mereka mendapatkan keuntungan.

"Aku pasti akan memastikan tidak ada yang mengganggumu dan menghargaimu dan orangmu dengan baik, bagaimana menurutmu?"

"Terimakasih yang mulia, agar sepupuku mendapatkan bantuan dari anda.. saya sangat bersyukur menjadi warga kerajaan Roan"

Cale memegang tangan putra mahkota dengan penuh syukur.

Wajah putra mahkota sedikit berubah menjadi ragu tapi dengan cepat memasang senyum ramahnya.

"Ini adalah tugas yang harus aku lakukan, silahkan gunakan kereta yang saya siapkan, kita harus bergegas"

"Terimakasih yang mulia, saya merasa terhormat untuk duduk dalam satu kereta dengan anda"

- "Cale yang suka mabuk, apa kepalamu baik-baik saja?"

"..."

Cale dengan bijak mengabaikan naga hitam. Cale akan menyalakan semuanya pada Callian yang mengajarkannya untuk berbicara pada putra mahkota seperti ini.

"Anda pantas untuk dapat kehormatan ini tuan muda. Cepat bantu yang terluka masuk"

Para pelayan kerajaan membantu Cale membawa Callian ke dalam kereta istana yang mewah sesuai instruksi putra mahkota.

Callian yang berbaring di kursi gerbong yang empuk dengan pangkuan Cale sebagai bantal merasa nyaman.

-'Jangan banyak bicara, aku akan tidur'

Setelah mendengar suara Callian dikepalanya, tidak membutuhkan waktu lama Cale bisa merasakan nafas tenang yang teratur ditengah kecanggungan ini.

Menghela nafas sebelum menepuk kepala adik sepupunya yang merepotkan.

"Apa dia baik-baik saja?"

Putra mahkota bertanya setelah beberapa saat hening.

"Dia berkata dia baik-baik saja, tapi saya menyuruhnya berisitirahat"

"Apa dia masih perlu perawatan medis?"

"Ya, jika anda ingin melakukannya"

Cale tidak peduli jika Alberu tidak melakukannya, dia bisa memanggilnya sendiri.

Alberu memperhatikan Cale yang sekarang tampak berbeda saat di plaza, bukan gerakan elegan yang tampak alami seperti bawaan bagaimanapun dia bergerak, tapi.. dia tampak berbeda, tatapan, sikap dan cara bicaranya juga.

Alberu dapat memastikan bahwa ini adalah sifat aslinya, seperti sifat kasarnya.

"Kamu mengatakan dia sepupumu?"

"Ya"

".. begitu?"

Alberu tampak penasaran tapi Cale tidak menjawab lagi.

Alberu melirik pemuda yang sedang tidur sambil memikirkan informasi baru-baru ini dia dapatkan tentang sepupunya yang baru saja debut sosialnya tidak lama ini bersama dengan Basen Henituse.

Callian tinggal di bawah asuhan Deruth Henituse dan mereka mengatakan dia tidak pernah muncul dan tinggal di pengasingan karena tubuh yang lemah.

Itu menjelaskan hari setelah perayaan juga ada berita dia jatuh sakit beberapa hari.

"Tuan muda Cale"

Setelah beberapa saat Alberu mulai bertanya lagi.

"Apa kamu terlibat dengan mereka?"

Wajah Cale yang tabah menjadi tajam.

"Apa kamu pikir ini permainan?"

Membuat kekacauan yang membahayakan satu kota hingga membuat Callian terluka.

Wajah Cale jelas menunjukkan dia marah di depan Alberu.

'Yah, tidak mungkin orang yang terkenal sampah akan melakukan hal seperti itu'

"Tidak, maafkan saya tuan muda"

Cale mendengus dan melihat keluar jendela dan tidak mengatakan apa-apa lagi.

To be continue...

Tolong like dan komen biar aku tau pendapat kalian!

The Novel's Extra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang