88. Ke hutan kegelapan (4)

451 74 11
                                    

Cale menatap ke arah pemuda dan pemudi yang cantik berambut biru laut yang unik di depannya dengan mengerutkan keningnya.

Pemuda dan pemudi yang menyadari ini balas menatapnya dan membalas dengan melambaikan tangan mereka.

'Haah..'

Cale menghela nafasnya melihat ke arah jendela, dia bisa melihat pantulan Callian dari sana, seseorang yang membuat hal tidak terduga lagi.

Mengingat kembali kejadian beberapa hari yang lalu,

'Haah..'

Cale menghela nafasnya lagi dan memijit keningnya.

Cale sudah cukup sibuk dengan urusan kerjasama antara keempat keluarga untuk membangun pelabuhan beberapa hari ini di tambah dengan Callian yang tiba-tiba memutuskan untuk kembali ke wilayah Henituse membuatnya sakit kepala.

Oke, Cale tidak begitu banyak ambil alih pertemuan itu, tapi tetap saja dia setidaknya harus tau apa yang mereka bicarakan dan para prajurit Henituse sekarang berada dalam tanggung jawabnya.

Cale tidak habis pikir, pertama 'Bob' yang ternyata adalah Toonka, pemimpin perang yang sedang marak dari kerajaan whisper.

Cale masih bisa mengingat adegan yang sangat memalukan saat Toonka melakukan perpisahan. Callian mengatakan itu sangat 'klise', Cale tidak tau apa artinya tapi sepertinya itu cocok untuk menamakan kejadian itu.

Di tambah dengan mereka mengundang anggota suku paus dalam perjalanan mereka ke wilayah Henituse, terlebih mereka ternyata adalah keturunan langsung dari raja paus saat ini, artinya mereka setara dengan bangsawan.

Yang membuat Cale tidak bisa berkata apa-apa adalah bahwa Callian bersikap sangat santai di depan mereka dengan mengatakan jika dia bukan bangsawan jadi dia tidak perlu melakukan segala sesuatu yang merepotkan di depan orang penting.

Cale tau Callian sangat bohong tentang itu, dia bersikap sangat layak seperti etika seorang bangsawan karena didikan sejak kecil di wilayah Henituse.

Terakhir, yang membuat Cale sangat tidak bisa berhenti memikirkannya adalah mereka akan masuk ke hutan kegelapan, wilayah terlarang yang di jaga oleh keluarga Henituse sejak berabad-abad.

'Siapa orang gila yang akan masuk ke hutan kegelapan?!'

Itu hal pertama yang Cale pikiran saat Callian mendeklarasikan tujuan mereka saat kembali ke wilayah Henituse.

Tapi melihat kembali makhluk yang berada di sekitar mereka, Cale tidak jadi mengeluarkan pemikirannya.

Ya, Cale menyebutkan 'makhluk' bukan 'manusia', di sekitar mereka ada anak-anak suku kucing, anak-anak suku serigala, anggota suku paus, dan juga anak-anak naga.

Entah bagaimana Callian akhirnya mengumpulkan segala jenis ras di sekitarnya.

Selama Cale yang sibuk dengan pemikirannya yang sangat berantakan, di sisi lain Callian terjebak antara perang tatap-tatapan antara naga hitam dan calon ratu paus seperti sedang ingin mengukur kekuatan masing-masing.

Disisi lain Ryung tidak seperti naga hitam, dia tetap dalam keadaan tidak terlihat di atas kepala Callian.

Naga selalu penasaran, apalagi untuk bayi naga, tapi sepertinya Ryung memiliki kontrol diri yang lebih baik dari naga hitam.

Callian menepuk kepala naga hitam yang ada di pangkuannya,

"Kita akan melakukan perjalanan yang tenang"

Callian tidak ingin waktu tidurnya terganggu saat perjalanan nanti.

Semua makhluk yang sekarang berada dalam gerbong kereta ini kembali tenang dan melakukan kegiatannya masing-masing, tentunya Callian segara memutuskan untuk tidur.

".. Hei"

"Hmm?"

"Kenapa ka-.. lakukan sesukamu"

"Ya"

Callian dengan cepat pergi ke alam mimpi setelah itu.

"Haah.."

Cale menghela nafas ke sekian kalinya, sekarang Callian mengklaim pangkuannya menjadi bantal.

Cale melihat ke arah atas perutnya Callian, disana ada naga hitam dan sisi kosong yang aneh, pastinya di sana ada Ryung si bayi naga merah.

'apa mereka tidak berat?'

Cale memikirkan itu sebelum berpaling dari Callian yang sedang tidur, dan kembali menatap ke luar jendela sambil memantau anak-anak kucing yang ada di tepi jendela dan mengabaikan tatapan mata dari dua suku paus.

To be continue..

Skip part!

Kalian uda baca manhwa or novelnyakan? Jadi aku ga banyak buat adegan yang sama di sini.

Let's go to interesting moments!

Poor Cale, sangat banyak yang harus di urus karna Callian.

The Novel's Extra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang