78. Laut dan paus (3)

637 122 5
                                    

Jika Toonka terdampar disini, berarti Toonka sudah menyelesaikan perjalanannya dalam menaklukkan alam.

Bahkan Billos yang sekarang bukan pengaruh besar dalam pedagang flynn saat ini tau tentang perang pada kerajaan whisper.

Ini menandakan alurnya memang berjalan sesuai novel tetapi berjalan lebih cepat dari perkiraannya.

'Ini sangat buruk..'

Jika Toonka berada disini..

Toonka adalah orang yang sangat membenci penyihir. Jika ketahuan Callian menggunakan sihir saat ini dia pasti akan mati ditangan Toonka.

Semakin Callian memikirkan segala jenis kemungkinan pertemuan terburuk dengan Toonka, Callian semakin merasakan semua darah terkuras dari wajahnya dan keringat dingin mulai menetes.

"Callian? Apa kamu baik-baik saja? Wajahmu tampak buruk"

Cale yang sekarang memperhatikan Callian mulai khawatir padanya yang terlihat seperti akan pingsan kapan saja.

"Tidak, ini hanya karena aku sedikit kepanasan"

Callian segera berhenti memikirkan segala jenis hal buruk tentang Toonka saat mendengar suara Cale.

"Nona Amiru, bisakah kamu menunjukkan kamar kami?"

Cale memutuskan untuk berhenti bicara dan masuk ke ruangan untuk istirahat.

"Oh tidak, anda masih dalam masa pemulihan. Saya akan mengantarmu ke kamar yang kami siapkan"

Selama mengikuti pelayan Amiru yang memandu mereka ke kamar yang di siapkan Callian mulai berpikir untuk merencanakan tindakannya.

- "Manusia, apa yang sedang kamu pikirkan?"

- Calli, Apa yang akan kita lakukan?

Callian mengabaikan suara kedua naga yang ada di kepalanya.

Setelah Callian akhirnya di tinggalkan sendiri di kamarnya.

"Manusia, apa yang kamu pikirkan?"

Yah, sebenarnya dia tidak sendirian, anak-anak naga yang kini mulai menampakkan diri setelah tidak ada orang lain.

"Hei, kamu. Untuk saat ini kamu harus tetap didekatku"

Callian memberitahu naga hitam yang suka berkeliaran karena penasaran, Callian tidak ingin naga hitam memancing Toonka yang gila bertarung dengan makhluk kuat.

"Hmph, Aku akan melakukan yang aku mau"

'Tindakan dan kata-katanya sangat berbeda..'

Callian bisa melihat naga hitam yang mengepakkan sayapnya dengan semangat walaupun dia berbicara seolah tidak ingin melakukannya.

"Apapun yang terjadi aku tidak akan menggunakan sihir untuk sementara waktu"

Callian mengeluarkan pemikirannya setelah membuat keputusan.

"Apa rencananya?"

Ryung sekarang berpolimorif dan mendekati Callian.

"Tetap pada rencana awal"

"Manusia, gunakan bom yang aku buat nanti!"

Lagipula Callian tidak membutuhkan sihir untuk melakukan rencananya.

"Bagaimana dengan bom milik Ryung?"

".. itu.. dongseng bisa menggunakannya lain kali.. atau dia bisa membuat bom yang lain!"

Naga hitam kini mulai dengan panik menjawab dan memikirkan alternatif lain untuk Ryung.

"Aku akan melakukannya"

Ryung dengan mudah menerima saran naga hitam dan mengangguk.

"Manusia! Kamu mendengarnya!"

"Ya, ya"

Telah di putuskan Callian akan menggunakan bom milik naga hitam.

"Kalau begitu aku serahkan padamu"

"Ya!"

Naga hitam mulai terbang mengelilingi Callian dengan semangat.

"Apa kamu ingin membuat hal lain?"

"Ya"

"Bom lain?"

"Tidak, Aku ingin membuat catalyst juga, jadi bisakah aku meminjam milikmu?"

Sebenarnya naga tidak memerlukan catalyst, jadi Ryung sepertinya hanya membuatnya untuk bermain.

"Lakukan sesukamu"

Callian tidak akan memakainya selama dia berada disini.

.
.

Keesokan paginya.

"Kamu tidak ikut?"

"Maafkan saya tuan muda Cale, saya masih ada urusan jadi.."

Cale sedikit ragu dengan jawaban dari Amiru yang tampak seperti alasan.

"Ya, saya mengerti. Sampai jumpa lagi"

Cale dengan cepat naik ke atas kapal, dia tidak ingin mendengar alasan lebih lanjut.

"Hati-hati dijalan"

Callian melambai pada Amiru yang memberi perpisahan dan mengikuti Cale.

Callian, Cale, Hilsman dan Beacrox akan pergi ke pulau terpencil untuk survei tempat.

"Manusia, kami akan mengikuti dari atas kapal"

Tentunya di ikuti oleh dua anak naga.

.
.

"Hahaha, tetap berpegangan, jika anda jatuh dari kapal anda akan mati!"

'Sial'

"Apa kalian pernah mendengar kisah pencuri yang tenggelam setelah mencuri barang milik dewa?"

Zrrakkk!

'Berengsek, aku mulai mual'

"Hei! Hei! Apa yang kamu lakukan! Cepat tarik talinya! Kapal kita hampir terbalik"

"Maaf ayah"

'Sialan'

"Haha, maaf anakku masih tidak berpengalaman, jadi tentang ceritanya- "

"Hei"

"Ya! tuan muda kecil?"

"Cepat jalan dan bicara nanti"

Callian mau tidak mau memotong pembicaraan orang itu.

"Nona muda Amiru juga mengatakan hal yang sama, haha. Pegangan yang kuat kita hampir sampai"

Callian sekarang berada di atas kapal dengan ombak yang sangat berbahaya dan pemilik kapal yang gila.

Callian mendorong tangan Hilsman yang memegang lengan bajunya.

"Tuan muda.."

Callian tidak ingin berada di dekat Hilsman yang tampak satu langkah sebelum muntah.

Satu hal lagi..

"Lepaskan aku"

"Tidak mau, kamu akan jatuh"

Cale yang berada di sebelahnya memegang erat tangannya.

'bukankah aku yang seharusnya mengatakan itu?'

Cale tampak lebih buruk dari Callian.

Haa..

'Kapan kita akan tiba?'

To be continue..

Apa yang akan di buat Ryung kita?!

Callian di himpit oleh 2 orang yang mabuk laut sedangkan Beacrox hanya duduk diam dan nonton.

Tolong like dan komen biar aku tau pendapat kalian!

The Novel's Extra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang