51. Membalasmu (4)

962 199 24
                                    

Callian melihat area yang ramai dengan bazaar karena kota ini sedang merayakan festival.

"Aku mau kue nyaa!"

"Aku mau daging!"

Anak-anak kucing yang sekarang menjadi wujud manusia sangat bersemangat.

Bayi naga yang diam memegang tangannya sambil melihat banyak toko dengan mata berbinar juga bersemangat.

Callian berdiri dihadapan Cale dan membuka telapak tangannya.

"Hyung, aku ingin daging bakar"

"Huh? Ayah memberimu uang saku kan?"

"Kamu yang mengajakku ke sini, kamu traktir"

Cale mengeruntu kata-kata yang tidak bisa didengar tapi masih menyerahkan kantong uang pada Callian.

"Ingat untuk belikan anak-anak juga"

"Umm"

Mereka berkeliling berpencar sedikit setelah Callian memberi anak kucing masing-masing 10 koin perak mereka mengunjungi toko makanan ditemani oleh Hans.

Cale dan Choi Han sepertinya tertarik dengan toko senjata jadi mereka pergi bersama diikuti oleh Ron dan Beacrox yang bergabung beberapa saat yang lalu.

'Sungguh kombinasi yang aneh tidak tahu berapa lama aku memikirkannya'

Sekarang tinggal Callian dan bayi naga yang memutuskan untuk setelah membeli daging bakar untuk anak-anak yang lain juga.

"Bayi, kamu mau kemana ?"

"Toko buku? Alat sihir juga menarik!"

Callian mengangguk

"Ayo pergi"

Callian sedang melihat-lihat novel yang menarik saat melihat bayi naga datang.

"Bolehkah aku?"

Bayi naga menunjukkan buku yang dipilih ke pada Callian.

Bayi naga memilih beberapa buku untuk pemula yang sepertinya dia pilih untuk naga hitam.

"Lakukan sesukamu, pastikan kamu memilih untukmu sendiri"

Setelah itu mereka pergi ke toko alat sihir.

"Ini, ini, itu"

Callian dengan santai memilih alat menarik yang belum pernah dia punya, ini akan menjadi alat yang bagus untuk latihan bayi naga mungkin juga untuk naga hitam.

"Calli, apa boleh mengambil banyak?"

Bayi naga bertanya tetapi memiliki pikiran yang sama dengan Callian, dia bersemangat dengan mainan baru yang di pilih Callian.

Callian dengan cepat mengambil semua yang menarik perhatiannya.

'Lagipula ini bukan uangku'

Callian mempunyai uang saku dari Cale.

Ini masih jumlah yang besar untuk mengambil semua barang yang ada di toko ini.

"Saatnya pergi"

Setelah berjalan dan duduk sebentar di cafe terdekat Callian berbicara pada bayi naga yang memainkan alat sihir.

Hari sudah gelap, dan lampu-lampu dari obor menerangi jalanan pada malam festival yang semakin lama semakin ramai.

Melihat kearah jam sakunya yang menunjukkan waktu penentuan akan dimulai beberapa menit berikutnya.

Sudah saatnya Callian mengambil kekuatan kuno vitalitas hati yang ada di gua angin.

Angin dalam gua itu akan mengaum dalam 3 jam angin kuat dan 3 jam angin lemah, sebentar lagi waktu untuk angin yang lemah akan tiba.

Rencana yang tiba-tiba tapi ini adalah waktu yang sangat tepat untuk menyelinap pergi.

"Waktu untuk menyamar?"

"Ya"

Callian memasang sihir akselerasi dan tembus pandang padanya dan bayi naga di gendongannya menuju gua angin.

'Kemarin pohon sekarang angin'

Haaa..

Apa itu pohon pemakan manusia atau gua ini, pemilik kekuatan kuno semuanya gila.

Callian sekarang menatap pintu masuk gua yang kecil untuk dilalui.

Menghela nafas sekali lagi sebelum merangkak masuk.

Sementara itu...

Sedikit melirik ke belakang, bayi naga memastikan sesuatu sebelum mengikuti Callian.

To be continue..

Bayi naga kita sangat peka.

Sebagai adik, Callian merampas hyungnya.

Cale dengan senang hati memberi bagian uang sakunya, lagipula dia masih punya banyak.

Tolong like dan komen biar aku tau pendapat kalian!

The Novel's Extra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang