53. Merencanakan semuanya (1)

1K 193 11
                                    

'Shit'

Callian mulai mengutuk dalam benaknya.

'satu pergi datang tiga'

Dan tiga makhluk ini bukan makhluk biasa, satu naga bodoh, satu anak yang di abaikan, dan satu calon pendeta gila.

Callian mengikuti belakang Cale. Ini bukan urusannya, jadi Cale yang akan menghadapi masalah ini.

Akhirnya Cale mengizinkan mereka bergabung bersama dengan alasan ini bukan tanahnya dan dia tidak masalah berbagi.

"Cale Henituse dari keluarga Henituse"

"Taylor Stan dari keluarga Stan, saya sedikit kesulitan untuk keluar dari kereta karena kaki saya.. "

"Saya mengetahuinya"

Cale mengulurkan tangannya untuk berjabatan.

"Senang bertemu denganmu, tuan muda Cale, yang disebelah saya adalah Cage, dia teman saya"

"Senang berkenalan denganmu, tuan muda Cale. Nama saya Cage. Semoga kedamaian malam menyertaimu"

"Senang berkenalan denganmu, ini sepupu saya Callian"

"Callian Thames, senang bertemu denganmu"

Callian yang bukan keturunan langsung bangsawan menundukkan kepalanya untuk menyapa. Ini adalah etika bangsawan yang mau tidak mau Callian ikuti.

Setelah Cale mengatur beberapa hal Callian dan Cale kembali ke gerbang mereka disambut oleh anak-anak kucing.

"Aku mengenal orang itu!"

"Kami pernah bertemu dengannya!"

"Tetap abaikan"

"Calli"

"Berhenti memanggilku itu"

"Tapi bayi naga-nim bisa, kenapa hyungmu tidak?"

Cale menggerutu dengan cemberut.

'Benarkah?'

Callian tidak habis pikir,

'Cale membandingkan dirinya dengan anak bayi'

- hyungmu juga memanggilmu Calli?

Bayi naga tampak penasaran dengan fakta baru.

- 'sudah lama, tapi ya dia pernah'

"Kamu mengabaikanku sekarang?"

Callian yang sibuk membalas telepati bayi naga kini di ganggu oleh Cale.

"Lakukan sesukamu, ada apa?"

"Aku butuh bantuan"

".. Apa?"

"Atau haruskah aku bilang kamu harus melakukannya"

".. Kenapa?"

"Karena kamu membawa orang itu kesini"

Orang yang di maksud adalah Taylor Stan, seperti yang Cale katakan.

Cale mengetahui Callian mengirimkan sesuatu untuknya sehingga mereka dengan cepat bergerak menuju ibukota.

.
.

Wow

'Dia benar-benar berlatih'

Callian menonton Cale yang sedang mengayunkan pedang berulang kali.

Callian kini berada di luar area perkemahan membuat kubah agar mereka tidak terlihat dan mengatur sihir agar kedap suara.

Rupanya, setelah Choi Han berpisah dengan grup, dia sudah mengingatkan agar Cale melakukan latihan hariannya tanpa terlewatkan.

Sekarang dengan grup Taylor bergabung Cale tidak bisa menyelinap dan latihan diam-diam, jadi Callian harus membuat penghalang agar Cale dapat melakukan latihannya.

Tidak ingin mengganggu Callian bersandar di dekat pohon yang agak jauh dari pandangan setelah merasakan ada yang menyelinap ke penghalangnya.

Sambil menyisir rambut panjang bayi naga yang tampak nyaman hingga akan segera tidur, Callian mengintip kearah semak-semak yang berderak.

"Kamu disini?"

Semak-semak itu tiba-tiba berhenti berderak, sebelum perlahan muncul sosok naga hitam yang kecil.

Matanya bersinar dibawah cahaya redup bulan.

"Manusia, bagaimana cara kamu membuat kubah ini? Aku penasaran"

Menepuk kepala bayi naga yang tertidur dan membuat tempat tidur dari air yang nyaman, Callian akhirnya memfokuskan dirinya untuk naga hitam yang penasaran dan kagum dengan sihir yang baru saja dilihat.

"Manusia, kamu bisa mengajariku itu juga ?"

"Apapun maumu"

Dengan begitu malam itu, tidak hanya Cale yang berlatih pedang tapi naga hitam juga berlatih sihir dari Callian.

"Aku melakukannya! Aku berhasil!"

"Ya, kerja bagus"

Callian yang melihat senyum cerah polos naga hitam bertepuk tangan pelan untuk merayakan keberhasilan naga hitam.

'Terlihat mirip'

Naga hitam mengingatkannya saat bayi naga berhasil melakukan sihir yang diajarkan Callian pertama kali.

Seperti kata Choi Han, naga hitam terlihat tidak kehilangan kepolosannya setelah mengalami banyak siksaan dan pelecehan selama bertahun-tahun.

"Saatnya tidur"

"Tapi-"

"Anak-anak butuh tidur yang banyak agar bisa tumbuh"

Callian memutuskan untuk mengakhiri sesi belajarnya.

".. Kamu melakukan itu juga.."

"Hah?"

"Hal yang kamu lakukan pada dongseng tadi! Lakukan padaku juga..."

Callian tercengang. Dia tidak salah dengar bukan?

"Tolong.."

Naga hitam akhirnya menambahkan.

Naga hitam melihat dongsengnya terlihat nyaman saat manusia ini melakukan itu.

"Kemari"

Setelah beberapa detik hening, Callian memanggil naga hitam.

Naga hitam awalnya ragu-ragu tapi akhirnya berjalan ke pangkuannya.

Karena naga hitam tidak dalam polimorif, jadi Callian membelai naga hitam.

Kepala, tanduk, punggung.

Dia telah melakukannya berkali-kali kepada bayi naga, Callian melakukannya gerakan berulang yang sama hingga akhirnya naga hitam tertidur.

"Naga hitam tetaplah anak-anak"

.
.

"Sudah selesai?"

Cale berbalik ke arah suara dan melihat Callian yang menggendong naga hitam yang tidur ditangannya dan balon air yang biasa Callian buat untuk tempat tidur melayang mengikutinya, Cale bisa melihat bayi naga tidur dengan nyenyak diatasnya.

".. ya, sudah.."

Callian mengangguk dan memberikan sihir pembersihan untuk Cale yang berantakan setelah latihan.

Cale tidak akan terkejut lagi, dia tau tentang naga hitam yang mengikuti rombongan mereka dan meninggalkan makanan setiap pagi.

"Ayo kembali"

Cale hanya mengangguk mengikuti Callian yang sedang berjalan sambil menghapus sihir penghalangnya.

Mereka kembali ke gerbong diam-diam bersama tambahan naga hitam.

To be continue..

Tentu saja Callian menggunakan sihir untuk mengangkat naga hitam!

Callian tidak punya otot.

Callian dan sihir sangat efisien ✨

Tolong like dan komen biar aku tau pendapat kalian!

The Novel's Extra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang