70. Hadiah (2)

784 174 17
                                    

"Apa kamu sudah merasa baikan?"

"Ya, saya merasa lebih baik. Terimakasih"

Callian saat ini kedatangan tamu saat yang lainnya kecuali Cale yang ada dikamar.

"Untuk dapat bertemu dengan putra mahkota untuk seseorang seperti saya, Callian ini sangat bersyukur!"

'... Dia kenapa?'

Cale yang duduk di kursi samping tempat tidur sebelah putra mahkota terdiam.

Callian terlihat seperti anak 15 tahun polos yang bersemangat karena bertemu idolanya untuk pertama kali.

- "Manusia, karena kamu tersenyum kamu tampak sangat muda! Kamu harus banyak tersenyum!"

Callian mengabaikan suara naga hitam dan pertanyaan jelas dari wajah bingung Cale.

"Tidak kusangka yang mulia datang mengunjungiku secara langsung... Callian ini sangat tersentuh"

"Umm... Tidak masalah, ini adalah apa yang harus kulakukan"

"Terimakasih"

"Ya.."

'Ekspresinya membuatku merinding'

Walaupun ini pertama kalinya Alberu bertemu dengannya dalam keadaan sadar.

Callian tampak anak yang polos dan baik hari tapi entah kenapa Alberu merasakan perasaan tidak enak.

"Tuan muda Cale, aku mengatakan kepada publik bahwa sepupumu Callian datang untuk menyelamatkanmu saat itu dan terluka parah. Aku mengatakan tuan muda Callian saat ini sedang beristirahat dan mendapatkan perawatan"

Alberu dengan cermat menjelaskan situasinya.

"Karena kamu mengungkapkan kalau tuan muda Callian menggunakan kekuatan kuno di plaza, aku mengatakan bahwa itu adalah kekuatan kuno tipe pertahanan yang tidak begitu kuat. Itu yang kamu inginkan bukan?"

"Hmm.. itu sempurna"

Cale tidak peduli dengan masalah ini, yang penting adalah dia tidak perlu terlibat dalam mengurus semuanya.

"Besok semua informasi tentang rumor tentangmu dan situasinya akan dikirimkan padamu melalui pelayanmu, kamu bisa melihatnya"

Alberu yang bekerja sangat baik hingga sekarang tampak sedikit gugup.

"Tapi..."

- "Aku yakin sekarang"

Naga hitam sekarang berkomentar dalam kepala Callian.

"Kamu manusia kan?"

- "dia bukan manusia"

"..."

Callian yang mendapat informasi dan pertanyaan mengejutkan sekaligus sekarang memasang wajah aneh.

'Apa ini? Pertanyaan macam apa itu?'

"... Saya manusia?"

- Calli adalah penyihir manusia yang hebat!

Callian dengan bijak mengabaikan Ryung yang tampak bangga.

"Tentu saja dia manusia, dia telah bersamaku sejak kami masih kecil. Darimana pertanyaan itu berasal?"

Cale yang bingung dengan pertanyaan tidak terduga menjawab dengan jujur.

"Ah- maaf, tentu saja kamu adalah manusia, kita disini adalah manusia"

- "Dia berbohong! Dia bukan manusia seutuhnya"

Naga hitam mengetuk lengan Callian.

'Hei, bisakah kamu berhenti?'

Naga hitam terus mengatakan hal yang tidak ingin Callian ketahui.

Callian ingin memberitahukan naga hitam untuk berhenti menggunakan telepati tapi dia takut akan ketahuan didepan putra mahkota yang bisa menyembunyikan kekuatan yang tidak diketahuinya.

- "Selama 4 tahun aku hidup, baru kali ini aku melihat ras dengan atmosfer ini"

Ras yang dilihat naga hitam selama ini adalah manusia, ras kucing, ras serigala dan naga.

Jadi putra mahkota bukan salah satu dari itu.

"Adakah ada banyak hal dari manusia? Jika kita hidup bersama, tentu kita adalah manusia"

Callian sengaja berkomentar dengan pertanyaan ambigu untuk memancing reaksinya.

"Ya, kamu benar. Tapi.. "

'Tapi apa? Bisakah kamu berhenti melanjutkan?'

Callian penasaran tapi tidak ingin tau rahasia dibaliknya.

"Kupikir aku salah saat melihatmu, kamu... Ada bau aneh disekitarmu"

"... Bau? Saya baru saja mandi"

"..."

"..."

'apa Alberu mengira Callian adalah naga?'

Cale yang mendengar percakapan mereka mulai mencapai kesimpulan.

'Apa karena Callian dikelilingi oleh dua naga sehingga yang mulia salah mengiranya?'

"Tuan muda Callian, saya tau ucapan manis tidak diterima sebagai hadiah, jadi apa yang kamu inginkan sebagai hadiahmu?"

Alberu yang tau kalau Callian dekat dengan Cale, pastinya Cale telah memberi tau jika sifat Cale dan dia mirip.

Jadi Alberu tidak akan bertele-tele dan langsung ke intinya.

"Hadiah milikku?"

Alberu bisa menebak apa yang orang seperti Callian.

"Ya, apa yang kamu inginkan? Status? Gelar? Mendali? Atau kamu ingin namamu terkenal di ibukota?"

"Saya tidak memerlukan itu"

Callian menggeleng kepalanya.

"... Permisi?"

Alberu sedikit melirik Cale untuk memastikan tapi Alberu bisa melihat wajah Cale yang tampak mengatakan dia telah mengatakan omong kosong.

"Jadi... Apa yang kamu inginkan?"

"Tolong beri saya Uang✨"

"Hah?"

Alberu tidak bisa mengkontrol ekspresi kagetnya

'Dia tidak salah dengar kan?'

Melirik ke arah Cale yang mengangguk seperti Callian memutuskan hal yang tepat.

"... Untuk apa?"

"Hmm... Untuk membeli buku baru? Atau mungkin untuk membeli alkohol, terakhir kali saya mencoba anggur dari Henituse itu sangat mengesankan! Mungkin saya akan mulai mencoba sesuatu yang lain"

Seketika Cale membeku.

'Tidak mungkin... Kan?'

Cale melihat ke arah Callian yang menjelaskan dengan wajah polos yang cerah.

To be continue..

Tolong like dan komen biar aku tau pendapat kalian!

The Novel's Extra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang