58. Tetap diam (2)

928 182 10
                                    

'Dia seekor naga dan masih muda'

'Berbagi steak yang sama denganku'

'Makan didepan mataku!'

'Untuk membayangkan bisa berbagi meja dengan naga-nim, pasti tidak akan ada yang percaya'

Itu adalah apa yang dibaca Callian saat melihat ekspresi wajah Rosalyn.

Rosalyn sedang menatap kagum naga hitam yang sedang makan diatas meja.

"... Sebagai seorang penyihir, ini benar-benar luar biasa. Tidak saya sangka seekor naga bisa berdampingan dengan manusia ditambah lagi tertarik pada penyihir, kamu pasti penyihir yang berbakat tuan muda Callian"

Rosalyn yang dapat merasakan mana pada Callian berkomentar saat melihat naga hitam menuruti Callian.

"Dia manusia yang lemah tapi menarik" naga hitam berkomentar.

"Benar Calli hebat"

"Ah- ini.. " Rosalyn yang terlalu fokus pada naga hitam tidak menyadari anak kecil berusia sekitar 3 tahun duduk di sebelah Callian.

"Maafkan saya, saya tidak menyadari keberadaan adik anda"

"Tidak, dia bukan adikku"

"Maksud anda.." Rosalyn bingung karena sosok anak itu jelas sangat mirip dengan Callian.

"Saya sekarang menjaganya, bisa dibilang saya walinya"

Haa...

"Bukan itu yang di maksud" Cale menghela nafas lelah dengan dejavu ini.

"Nona Rosalyn, anak ini adalah naga"

"Apa?!" Rosalyn terkejut.

"Benar, dia adalah adik nagaku, dia berumur 1 tahun" naga hitam yang sibuk dengan makanannya ikut menambahkan.

'Du- Dua naga?! Siapa sebenarnya tuan muda Callian'

Rosalyn menatap Callian dengan rasa kagum dan tidak percaya.

"Makan bersama dengan para tuan muda dan naga-nim sekalian, ini benar-benar sebuah kehormatan"

Rosalyn yang mengulurkan tangannya pada sosis yang ada didekat.

"Makan makananmu sendiri! Ini punyaku " Naga hitam menarik piring sosis menjauh dari Rosalyn.

!!

Rosalyn melirik ke arah Callian yang mengangkat empat jarinya.

-'Masih 4 tahun'

Callian mengirimkan telepati ke Rosalyn.

"Ah, ya! Tentu saja naga-nim!"

'... sangat imut!'

Tidak seperti naga hitam yang membuat keributan bayi naga makan dengan elegan meniru Callian.

"Mari kita lanjutkan"

"Ya"

Setelah itu mereka melanjutkan makanan mereka sambil berdiskusi beberapa hal lagi.

Sementara Callian yang selesai makan sedang menikmati makanan penutupnya sambil mengawasi anak-anak naga makan dengan benar.

"Manusia, apa makanan itu enak?"

"Hmm ?"

"Benda yang bukan daging itu"

"Ya, ini enak"

Naga hitam bertanya dengan penasaran pada Callian yang telah menghabiskan beberapa piring kue dan pudding.

"Aku mau mencobanya"

"Aku juga" bayi naga yang sepertinya sudah selesai dengan daging bergabung untuk makanan penutup mereka.

"Sepertinya tuan muda Callian mempunyai gigi yang manis"

"Dia akan memberi contoh yang buruk pada anak-anak yang lain"

Cale dan Rosalyn berkomentar dan di abaikan oleh Callian.

.
.

"Selamat datang tuan muda Cale Henituse dan tuan muda Callian Thames"

Pelayan menyambut mereka, Cale pasti telah memberi tahu bahwa Callian akan ikut bersamanya sehingga pelayan itu tau.

'Tapi dia baru memberitahuku tadi pagi?'

Alis Callian berkedut.

Saat ini mereka berada di kediaman count wheelsman yang berada di ibukota.

Dan sepertinya Cale dan Eric Wheelsman mempunyai hubungan yang cukup dekat berdasarkan peringatan yang diberikan Hans sebelumnya.

"Selamat datang Cale, ini pasti sepupu yang kamu sebutkan, dulu Cale sering berbicara tentangmu"

Cale dan Callian disambut dengan Eric Wheelsman.

"Saya Callian Thames, senang bertemu denganmu"

Callian menundukkan dihadapan anak-anak bangsawan lainnya dengan elegen.

"Hyung-nim.."

Cale yang telah memperhatikan ini beberapa kali merasa cukup kesal dengan tata krama bodoh yang harus dilakukan Callian setiap kali dia bertemu bangsawan lainnya.

Melihat mood Cale yang tampak tidak senang Eric langsung berkomentar.

"Ah- tidak perlu terlalu sopan tuan muda Callian. Anda adalah sepupu dari Cale. Perkenalkan bangsawan timur laut yang lainnya juga"

"Senang berkenalan denganmu. Saya Amiru Ubar dari keluarga Ubar"

"Ini pertama kalinya kita bertemu bukan? Saya Gilbert Chetter dari keluarga Chetter"

Mereka menyambut Callian dengan senyum ramah.

'Tidak buruk'

Callian berpikir mereka tidak buruk, tidak seperti kebanyakan bangsawan yang sombong seperti 3 kerabat Henituse yang lain.

"Senang bertemu denganmu juga"

Pertemuan berjalan dengan lancar dan menguntungkan bagi mereka sangat tidak terduga.

'Cale telah berubah'

Tidak, yang lebih tepat dia kembali menjadi Cale sebelum dia menjadi sampah.

'Apa karena sepupunya disini?'

Mereka memandang Callian sepupu Cale, anak remaja dengan rambut sebahu, merah gelap seperti Cale.

Walaupun dia bukan garis keturunan bangsawan asli tapi semua gerakan yang dilakukan berteriak 'bangsawan!'

'bukankah desas-desus mengatakan Callian selalu ada dalam pengasingan sejak mendiang countess meninggal?'

Callian menjalankan debut sosialnya pada hari perayaan kedewasaan dengan Basen Henituse.

Tentu saja sebagai orang terdekat keluarga Henituse bangsawan timur laut lainnya juga hadir dalam pesta itu.

'kenapa mereka menatapku dengan kagum?'

Callian yang menyadari tatapan mereka bingung. Sungguh, Callian hanya datang disana dan duduk manis tanpa melakukan apapun.

Bagaimanapun mereka senang dengan Cale berjanji akan tetap diam selama pesta nanti.

"Kalau begitu terimakasih telah datang pada pertemuan ini"

Mereka akhirnya menutup pertemuan ini dengan acara makan malam dan gelas alkohol bersama.

To be continue..

Eric, Amiru dan Gilbert sangat bersyukur dengan adanya Callian.

Trio ini lucu banget.

Cale sudah berubah dan Eric senang.

Tolong like dan komen biar aku tau pendapat kalian!

The Novel's Extra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang