89. Barang gratis (1)

523 62 4
                                    

"Tuan muda perisai perak!"

"Tuan muda!"

"Tuan muda-nim!"

Mereka tiba di wilayah Henituse dengan sambutan yang sangat meriah.

Tapi sepertinya kedua orang berambut merah sangat tidak menyukainya karena mereka sama-sama memiliki kerutan di dahi mereka.

"Haha! Kabar sudah tersebar luas sampai ke wilayah kita tuan muda!"

Hilsman yang menunggang kuda mendekati jendela kereta gerbong mereka.

"Jangan malu tuan muda Cale! Penduduk kita semua merasa terharu saat anda melindungi tuan muda Callian saat di ibukota"

Hilsman tampak sangat bangga dengan pencapaian baik Cale di ibukota.

"Melihat anda dengan erat memegang tubuh tuan muda Callian yang tidak sadarkan diri membuat pandang penduduk sudah berubah! Hahaha"

Si dua orang berambut merah sudah membayangkan betapa merepotkannya situasi yang sudah terjadi di luar sana seketika merinding dan meringis.

"Mereka akan kembali seperti semula ketika aku kembali minum dan melempar botol di jalan bukan?"

Cale berkomentar dengan kesal dan membanting jendela kereta gerbong.

"Haha, tuan muda Cale jangan bercanda seperti itu"

Hilsman menjadi canggung dan merasa Cale hanya malu karena tatapan positif dari warga, dan Cale dengan senang hati mengabaikan Hilsman seperti hembusan angin lewat.

"Kita sampai dirumah?!"

"Kita sudah sampai nyaa~"

Kedua anak kucing sangat bersemangat saat melihat mansion Henituse di depan mata.

"Rumah kita?!"

Tentunya naga hitam yang pertama kali melihat mansion Henituse pertama kali sangat senang.

Saat kereta gerbong mereka tiba di depan mansion, Cale di sambut oleh count Deruth yang sangat bersemangat untuk mengecek kondisi tubuh Cale.

Cale terlihat mematung sesaat sebelum kembali tenang sabil memasang wajah kosongnya di depan Deruth yang mengobrak-abrik pakaiannya.

"Syukurlah kamu tidak apa-apa"

"Ya, aku tidak apa-apa ayah"

Cale menjawab dengan senyum kosong di wajahnya sambil merapihkan pakaian yang teracak-acak.

"Dimana Callian?"

"Disini paman"

"Oh,Callian kamu disini, apa yang membuatmu lama untuk turun?"

"Maaf paman, saya sedang membujuk Ryung untuk turun"

"Ryung.. siapa?"

Deruth akhirnya melihat ke arah tangan Callian yang menggenggam tangan anak kecil.

Anak kecil yang sangat.. mirip.. dengan..

"Ca- ca- Callian.."

Deruth tergagap untuk bertanya dan kehilangan kata-kata.

"Saya walinya untuk sekarang"

Callian dengan santai berkomentar dan mengangguk.

'Haahh'

Cale menghela nafas sebelum mengangkat bicara.

'anak ini benar-benar padat'

"Sebelum kamu bertanya sesuatu yang lucu, itu sama sekali bukan seperti itu ayah"

Cale yang mengerti ke arah mana pikiran Deruth dengan cepat menghentikan imajinasinya.

"Ah.. ya- ya, benar"

Deruth menghela nafas panjang akhirnya dia mulai kembali berpikir, mengingat kembali laporan yang di buat Hans.

Hans melaporkan bahwa Cale dan Callian membawa dan menjaga beberapa anak binatang buas selama perjalanan mereka ke ibu kota.

Sekarang anak ini kemungkinan adalah salah satunya. Deruth tidak memikirkan hal yang lainnya seperti mengapa wajahnya mirip, itu mungkin karena binatang buas bisa berpolimorif.

Karena Deruth yang masih sibuk berpikir keras, Countess Violan akhirnya mengangkat bicara dalam kecanggungan ini.

"Kami akan mendukungmu Callian"

"Ah.. terima kasih Countess"

Callian memberi senyuman yang sopan seperti bangsawan.

"Ryung, ya?"

Countess Violan menatap ke Ryung yang balas mengangguk dengan wajah datarnya.

"Selamat datang, Saya berharap kamu nyaman tinggal di Henituse"

Countess Violan benar-benar mencerminkan kepribadian bangsawan yang sopan dan anggun.

"Terimakasih"

Setelah beberapa salam dan penyerahan hadiah untuk Basen dan Lily akhirnya Callian dan Cale dapat beristirahat sebentar sebelum melakukan perjalanan ke desa Harris.

To be continue..

The Novel's Extra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang