85. Ke hutan kegelapan (1)

758 108 18
                                    

"Ada apa? Kenapa kalian sangat peduli dengan orang lemah yang selalu menolong orang dimana-mana? Lupakan dia, Ayo bertarung"

Toonka berkomentar setelah menunggu reuni kecil dari anggota suku paus dan tuan muda berambut merah bersaudara yang membosankan.

- "Apa yang manusia kecil ini katakan?! Menolong orang itu adalah perbuatan baik!"

Naga hitam mulai marah.

"Apa kau bilang? Menolong orang itu adalah bentuk mulia"

Paus bungkuk, Witaria juga mulai tersinggung.

"Aku tidak akan membiarkanmu menghina sepupuku"

Cale juga naik darah.

'Ini menjadi sangat merepotkan..'

Callian yang mengamati situasi saat ini sangat ingin pergi dari sini sekarang juga.

'Dan dari mana Cale mendapatkan pedangnya?'

Cale sekarang memegang pedang di tangannya.

"Bagus! Bagus! 2 lawan 1? Ayo datang!"

"Cih"

"Ck!"

'Bisakah aku pergi dari sini?'

Itu adalah pikiran Callian sebelum Cale dan Witaria menyerbu Toonka.

.
.
.

'Pada akhirnya seekor udang harus menggunakan kekuatannya'

Callian yang pada awalnya hanya menonton pertarungan sekarang harus menggunakan kekuatan kunonya agar prajurit yang sedang menginvestasi tidak terluka dan tidak sengaja menolong Toonka dalam prosesnya.

"Kalian siapa? Dan Bob kamu siapa?"

Amiru sebagai anak dari wilayah Ubar yang bertanggung jawab atas investasi ini mulai berbicara dengan tegas pada paus bersaudara dan Toonka.

"..."

"Ha- Achoo!"

Seketika suasana yang sedang panas terhenti dan menatap kearah Callian.

"Sebaiknya kita bicarakan saat kita kembali, akan buruk jika Callian sakit lagi"

"Anda benar tuan muda Cale, silahkan kembali ke kapal, saya akan mengurus sisanya"

.
.
.

"Kalian.."

Beacrox terdiam melihat kedua tuan mudanya sangat kotor karena tertutup debu dan pasir yang sudah mengering.

"Maes, Siapkan air untuk mandi"

"Baik, paman Beacrox"

'Memang pilihan yang tepat meminta Beacrox untuk menjaga anak-anak serigala'

- Aku ingin mandi

Callian mengangguk.

Ya, mereka harus mandi dan segera siap-siap untuk tugas selanjutnya.

Malam itu Callian berada di langkahan balkon kamarnya dan akan segera berangkat.

Tapi..

"Jadi?"

".. Ya?"

"Kemana kamu akan pergi?"

"..."

"Sepupu, kamu akan masuk angin jika sering bermain di lautan pada malam hari"

Cale mengatakan itu dengan senyum manis yang tampak menyeramkan diwajahnya.

"Cale yang suka minum benar manusia! Kamu tadi bersin! Kamu mebuatku yang hebat dan perkasa ini frustasi!!"

Naga hitam sangat mendukung Cale saat ini.

"Hei, kamu"

Callian akhirnya membuka mulut setelah berdiri cukup lama.

"Apa manusia?" - Naga hitam

"Bawa Cale juga" - Callian

"Apa?" - Cale

"Baiklah jika itu yang kamu inginkan" - Naga hitam

"Apa yang akan kamu lakukan?" - Cale

"Memperpanjang umur pusaran air" - Callian

"... Memperpanjang apa?" - Cale bertanya untuk memastikan lagi.

"Calli bilang, dia akan mempertahankan pusaran air sampai satu tahun lagi" - Ryung

"Hah?"

'Bagaimana caranya menahan pusaran air  selama itu?! Sudahlah.. aku menyerah untuk mengerti tindakannya'

Cale akhirnya dengan senang hati menerima keadaan.

Callian yang melihat raut wajah Cale yang aneh akhirnya berkomentar.

"Sepupu, aku bisa merasakan kamu memikirkan hal yang tidak sopan"

"Aku tidak memikirkan apapun yang buruk, ayo pergi kamu sedang terburu-buru kan?"

"... Ayo berangkat"

.
.
.

"Aku masih tidak mengerti mengapa kamu masih melakukan ini saat kamu tidak sehat" - Cale

"Itu benar, bahkan otak cerdasku tidak bisa mengerti" - Naga hitam

Haah...

'Sebenarnya aku yang frustasi, sudahku bilang aku benar-benar tidak apa-apa apalagi berkat vitalitas hati'

"Itu harus dilakukan hari ini. Ryung, ayo turun"

"Baik"

Mereka berempat segera turun di tepi pantai.

"Manusia, ada orang di bawah sana"

"Di bawah? Di laut? Seorang Manusia?"

Cale memastikan pendengarannya tidak salah.

"Cale yang suka mabuk, saya hebat dan perkasa tidak mungkin salah! Di bawah ada manusia gila yang bertarung dengan paus"

'Bajingan gila'
"Bajingan gila"

'Oops.. tunggu, aku tidak mengatakannya dengan keras'

Cale melihat ke arah Callian si sumber suara.

"Siapa yang mengatakan untuk tidak berkata kasar depan anak-anak?"

"... Maaf"

"Permintaan maaf diterima, dan mengapa Bob ada di laut tengah malam, juga di dalam pusaran air..? Apa dia ingin mati?"

'Bob', Bob adalah nama samaran yang di kenalkan oleh Toonka pada semua orang saat ini.

Sekali lagi Callian memikirkan nama itu sangat cocok untuk Toonka yang sama bodohnya dengan nama samaran itu.

"Sudah ku bilang dia gila, lupakan dia"

Callian berbalik arah untuk menuju tujuannya.

"Tapi, manusia.. "

'tapi apa?'

Callian dengan cepat merasakan firasat buruk yang akan datang setelah mendengar suara naga hitam.

"Dia berenang dengan cepat menuju ke sini"

".... F*ck"

"Hei! Callian! "

To be continue..

Tidak boleh bicara kata-kata kasar di depan anak-anak ya 😌

Tolong like dan komen biar aku tau pendapat kalian!

Note :

Aku akan hiatus 🙏🏻

Sampai bertemu di chapter berikutnya (entah sampai kapan)

The Novel's Extra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang