92. Barang gratis (4)

195 37 3
                                    

Callian tidak akan khawatir pada Ryung untuk menjaga 3 anak-anak lainnya karena walaupun mereka tidak memiliki pengalaman bertarung yang bagus tapi mereka memiliki kekuatan yang cukup kuat untuk menghadapi lawannya.

Disisi lain, Cale yang baru-baru ini berlatih di bawah ajaran Choi Han yang ketat akan sedikit mengalami kendala.

Karena bagaimanapun latihan dan pertarungan nyata adalah dua hal yang berbeda.

Setelah berjalan beberapa saat, akhirnya monster yang akan menjadi mangsa mereka pun bermunculan.

"Aku akan mendukungmu dari belakang"

Callian berkomentar setelah melihat Cale mengangguk kecil dan berlari melewatinya kedepan dengan pedang di tangannya.

Cale merasakan jantungnya berdetak kencang, dia bisa merasakan dirinya tegang dan keringat dingin di tangannya, jika dia tidak menggenggam pedangnya erat-erat dia yakin tangannya akan gemetar.

Pertarungan pertama baginya menebas monster, sensasi daging yang terpotong dari pedangnya dan suara jeritan menjijikan dari monster membuatnya mual.

Tapi Cale tidak bisa berhenti sekarang, dia telah bertekad untuk menjadi lebih kuat maka dia harus bisa melaluinya.

- "arah jam 9"

Cale mendengar suara Callian di kepalanya yang memberi tau dimana potensi monster akan menyerang.

Suaranya yang tenang bergema pada setiap langkah yang Cale ambil membuat dia menjadi tenang juga.

'Fokus Cale, fokus'

Sambil menarik nafas panjang Cale menenangkan dirinya dan berkonsentrasi pada monster didepannya dengan Callian yang mendukungnya dari belakang dia tidak takut.

Callian yang memantau pertarungan didepannya memperhatikan Cale dan menilai setiap gerakannya.

Pada awalnya gerakannya cukup canggung dan ragu-ragu, tapi semakin lama menjadi semakin baik.

"Istirahatlah sebentar, giliran anak-anak yang akan mengurus lainnya"

Callian memanggil Cale kembali ke baris belakang setelah melumpuhkan monster terakhir dan menyerahkan monster selanjutnya pada anak-anak ke barisan depan.

".. oke"

Cale menghela nafas kasar dan berjalan kearah Callian sambil mengatur nafasnya.

'Tidak cukup'

Cale merasa kesal karena dia merasa tidak cukup cepat dan kuat dalam pertarungannya, walaupun dengan arahan Callian dia masih tidak bisa mengikuti arahannya dengan benar.

Cale harus dilindungi oleh perisai dan serangan dukungan Callian atas serangan dadakan monster dibelakangnya yang seharusnya bisa dilakukan jika dia tidak ragu-ragu.

"Kerja bagus"

Callian memuji Cale dengan menepuk bahunya.

"Masih tidak cukup bagus"

Cale akhirnya memberi tau perasaan jujurnya pada sepupunya.

"Itu bagus untuk pertarungan pertamamu"

"Menurutmu begitu?"

Cale menatap Callian yang memujinya bahkan tanpa mengangkat alisnya.

Callian menatap Cale dengan tatapan
'Jangan mempertanyakan hal yang sudah jelas'.

"Orang lain akan kabur saat melihat 21 monster mutan muncul sekaligus"

Walaupun mendengar tanggapan acuh tak acuh, Cale merasa perasaan menggelitik di dadanya dan merasa tangannya yang gemetar mereda walaupun masih merasa kedinginan (Callian melihatnya tapi pura-pura tidak tau).

"Kalau begitu aku akan menerima pujiannya"

Callian segera mengalihkan pandangan dari senyum cerah yang ditujukan Cale padanya, Callian merasa dia tidak cocok untuk melihat hal-hal semacam itu dan lebih baik memantau anak yang rata-rata 6 tahun yang akan bertarung di depannya.

Seakan mengetahui tatapan antisipasi Callian pada anak-anak mereka berseru dengan gembira.

"Serahkan sisanya pada kami manusia!"

"Ya, kami akan mengalahkan monster-monster itu dengan cepat, nyaa!"

"Benar nyaa!"

"Kami kuat"

Suara semangat mereka berasal dari naga hitam, On, Hong dan di ikuti oleh Ryung.

Akan tetapi, Callian tidak bisa tidak terkejut melihat anak-anak di kelompok mereka terlalu bersemangat untuk bertarung, berbeda dengan Cale yang tegang mereka seolah-olah sedang bermain di taman bunga yang tidak berbahaya sama sekali.

"Tentu saja, jangan sampai terluka"

Callian memperingati mereka dan di jawab dengan "Ya!" yang serempak.

'uhm..'

Semangat mereka juga tidak cocok untuk Callian.

Mengalihkan pandangannya ke kelompok yang lain untuk menghindari anak-anak, malah bertemu dengan senyum penuh pengertian dan ekspresi yang tidak dapat di jelaskan oleh dua paus bersaudara.

'Aigoo'

Tatapan mereka juga tidak cocok untuk seleranya Callian.

To be continue..

Aku membuat Cale sedikit kesulitan disini, karena..

Hei! Tidak ada orang yang akan langsung berani dalam pertarungan apalagi membunuh makhluk hidup meskipun itu monster pada pertama kali!

Apalagi Cale kita yang tidak pernah mengangkat pedang dalam 18 tahun selama hidupnya.

Anyway,, see you soon!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Novel's Extra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang