86. Ke hutan kegelapan (2)

518 80 17
                                    

"Aku tau! Aku tau!"

'Apa dia.. benar-benar gila?' 

Itu pikiran Callian saat melihat Toonka berenang dengan cepat sambil berteriak ke arah mereka.

"Aku tau! Kau! Aku tau kau akan melakukan sesuatu!"

Toonka segera naik ke permukaan dan mendekati mereka.

"Kau pasti bukan orang yang membosankan, penciumanku tidak salah! Aku mencium bau orang yang kuat!"

'Aku tidak kuat.. apa yang dimaksud Toonka itu anak-anak naga di sekitarnya?'

"Apa kau penyihir? Kenapa kau bisa terbang di langit?!"

'Tatapannya seperti mengatakan akan menghancurkan kepalaku saat dia sampai kesini '

Callian tiba-tiba mengingat detil deskripsi dalam novel pada bagian Toonka dengan kejam membunuh para penyihir saat perang berlangsung.

*Glup*

Memikirkan itu Callian merasakan merinding sekujur tubuhnya dan tanpa sadar berjalan mundur.

"Cih.. aku tau akan seperti ini"

Cale berjalan didepan Callian dan memegang ganggang pedang yang terkait di pinggangnya.

"Untuk manusia berkepala otot sepertinya pelajaran tadi siang masih kurang untukmu bukan?"

Cale berguam dengan kesal.

"Tunggu Hyung"

Cale akan bersiap untuk mengeluarkan pedangnya untuk menghajar Toonka tapi tertahan oleh Callian dengan menahan lengan bajunya.

'Pada saat ini Cale tidak akan bisa menang melawan Toonka yang sudah siap untuk membalaskan dendamnya pada penyihir.'

Untungnya Cale mendengarkannya dan kembali melepaskan ganggang pedangnya, tapi walaupun tidak melihatnya Callian bisa merasakan Cale sedang memiliki ekspresi cemberut besar di wajahnya sekarang.

Sekarang Callian memiliki perasaan seperti sedang melarang anak kecil untuk tidak berlari liar.

Saat sedang memikirkan perasaan aneh yang sedang berlangsung, Toonka tidak senang karena merasa diabaikan.

"Apa kau mengabaikanku karena kau penyihir bangsawan?! Apakah begitu?!"

Toonka sekarang berada berhadapan dengan Cale yang semakin kesal sekarang.

"Aku sedang menunggu"

Cale menjawab dengan senyum mengejek atas pertanyaan Toonka.

".. Apa?"

Toonka baru ingin membuka suara tapi melihat arah ibu jari Cale yang menunjuk ke belakangnya, Toonka hampir melupakannya karena dia hampir tertutup seluruh badan Cale.

"Aku sedang berpikir"

Toonka mendengar suara lebih ringan dan datar dari bangsawan berambut merah didepannya.

"Haa.. ?"

Toonka bisa melihat anak laki-laki balas menatapnya saat dia mengintip seseorang di belakang Cale.

"Kenapa kau memilih untuk mendengarkan anak ini dan mengabaikan ku?"

Toonka menyuarakan kebingungannya pada Cale dengan sangat jelas.

Tentu saja Cale tidak menjawab, dia lebih memilih untuk menunggu dan hanya menatap Toonka dengan datar.

'Sekarang apa yang harus aku lakukan padanya?'

Callian sedang memikirkan untuk menghajarnya atau menggunakannya di masa depan.

Saat Callian melihat Toonka yang mulai mengangkat tangannya ke arah Cale, Callian segera memutuskan pilihnya.

'Baiklah!'

Callian memainkan jarinya dan angin mulai bergerak sesuai keinginannya.

"Hei! Kau- !!"

Kalimat Toonka tidak terselesaikan karena dia tiba-tiba terlempar ke udara dan kembali masuk ke air laut dengan pusaran air yang terus menerus menariknya ke dasar laut.

'Aku akan melakukan keduanya'

Senyum Callian yang tersembunyi di belakang punggung Cale tampak sangat jahat sekarang.

-"Manusi-" (Naga Hitam)

-'Hyung' (Ryung)

Naga hitam yang akan berkomentar dengan telepati di hentikan oleh Ryung.

-"Ada apa?"

-'Calli sedang bersenang-senang'

-"Ohhh! Aku juga bersemangat!!"

'Bersenang-senang.. ?'

Cale yang entah kenapa ikut mendapatkan telepati dari percakapan anak-anak naga hanya bisa bertanya-tanya.

'Sebenarnya seperti apa wajah sepupunya sekarang?'

Saat memikirkan itu, Cale mendengar suara lagi.

-Angin malam di laut sangat dingin apalagi airnya,kan?

Cale mendengar suara telepati dari sepupunya yang tiba-tiba berkomentar.

Cale yang tidak dapat melihat ekspresi wajah Callian karena dia berada didepannya, tapi entah kenapa dia merasa merinding karena nada bicara yang tidak biasa digunakan Callian saat ini.

Jadi, Cale menatap Toonka yang sekarang tercebur kedalam air setelah terlempar ke udara beberapa meter dari tanah.

Cale hanya bisa berpikir.

'Ya, air laut pasti dingin'

To be continue..

Heiyaa, akhirnya setelah sekian lama saya balik lagi.

Yap, Callian bersenang-senang.

Nada bicara Callian yang tidak biasa di sini maksudnya, Callian pakai nada main-main.

The Novel's Extra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang