17. Sepupu (3)

1.4K 238 13
                                    

"Tuan muda, saatnya bangun"

Hans sedikit menepuk pundak Remaja yang sedang tidur.

"Tuan mengundang untuk sarapan bersama"

"Huh ?"

Mendengar ini Callian langsung menghilangkan jejak-jejak kantuknya.

"Bersama tamu ?"

Karena ini perayaan yang lumayan besar, jadi kemungkinan ada kerabat keluarga Henituse yang juga telah tiba. Callian juga tiba sangat dekat dengan hari perayaan.

"Tidak, tuan mengundang anda saja, anda harus cepat tuan muda, saatnya bersiap" Hans sedikit mendesak Callian.

Walaupun begitu, Hans tetap tidak menarik Callian. Biarpun Hans adalah pelayan yang 'unik', tapi masih tidak melanggar batas antar tuan dan pelayan.

Callian yang bangun dan bersiap sepertinya mengganggu waktu tidur bayi naga.

"Tetap disini, aku pergi sebentar"

Bayi naga yang selalu menjadi anak baik sekali lagi mendengarkannya dan kembali tidur.

"Hans, katakan pada mereka agar tidak masuk dalam ruanganku"

"Ya, tuan muda"

~•~

Saat pintu dibuka, Callian dapat melihat keluarga Henituse sedang menatapnya.

'Cale tidak disini'

Callian tidak melihat anak rambut merah lainnya yang berada di mansion ini.

Seperti yang ditulis dalam novel, Cale sering memisahkan diri dari keluarga Henituse yang lain.

Mereka sepertinya cukup terkejut melihat Callian yang memiliki warna rambut yang sama dengan anak tertua keluarga ini.

"Selamat pagi"

Callian segera menyapa mereka dengan etika bangsawan yang pas.

"Callian, kamu akhirnya datang, silahkan duduk" count Deruth menyambutnya

"Ini pertama kalinya kamu bertemu bukan, perkenalkan ini istriku Violan, anak kedua Basen, dan putri termuda Lily "

Deruth sepertinya menggunakan waktu sarapan pagi untuk memperkenalkan Callian pada anggota keluarga lainnya.

"Saya Callian Thames, senang bertemu dengan kalian. Mohon bimbingannya untuk beberapa hari ke depan"

Callian menyapa sedikit membungkukkan kepalanya.

"Karena Cale sepertinya tidak akan bergabung dengan kita, mari kita mulai makan"

Begitu count Deruth mengumumkan, mereka memulai makanannya dengan canggung, yah setidaknya untuk mereka.

Callian tidak terlalu memperhatikan karena dia menyibukkan diri dengan makanan didepannya.

'wow, makanan di keluarga Henituse benar-benar enak, apa Beacrox yang memasaknya ?'

Tentu saja Callian mengendalikan wajah datarnya sepenuhnya, dia tidak ingin membuat kesalahan di atas meja bangsawan dengan tatapan yang sering dikirim oleh keluarga Henituse lainnya.

Sementara keluarga Henituse yang telah sedikit mengetahui tentang Callian menatap dengan prihatin.

'Bagaimana seorang anak memasang wajah dengan tatapan yang begitu kosong ?' - Deruth

'Mereka berkata dia tidak pernah meninggalkan kediamannya selama 8 tahun ?' - Violan

'Ayah mengatakan dia seumuran dengannya ? Dia terlihat sangat kecil' - Basen

'Oppa ini sangat pucat, rambutnya mirip seperti Orabuni (Cale)' - Lily

Berbagai macam pikiran lainnya tapi Callian tidak tahu hal ini.

To be continue..

Oopsiee! Cale masih belum muncul disini 😀

Tunggu chapter berikutnya! Beneran!

Callian lebih suka makanannya daripada tatapan yang menjengkelkan

Callian sedang masa pertumbuhan oke ? 165cm masih pendek !

Tolong like dan komen biar aku tau pendapat kalian !

The Novel's Extra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang