The Novel's Extra

64. Entah bagaimana (3)

Saat malam hari sambil menunggu Choi Han, naga hitam dan anak-anak kucing yang berkeliling di kota mencari bom.

Callian sedang bersantai di kamar Cale bersama Cale yang kali ini tidak ikut karena penjagaan semakin ketat.

".. Ron?" - Cale

"Tuan muda, saya ingin meminta bantuan anda"

".. haruskah aku keluar?"

Callian bertanya dengan wajah aneh.

'Ron minta bantuan?'

Callian yang merasa ini adalah situasi penting saat Ron tiba-tiba datang dengan ekspresi yang serius.

"Tidak tuan muda Callian, ini tidak sepenting itu"

"Jadi apa?" - Cale

"Tolong jaga anak saya"

"Anakmu? Maksudmu Beacrox?"

"Benar"

"Kenapa?"

"Saya harus membunuh rubah"

"Rubah?"

"Tuan muda, anda tau saya biasa membunuh orang, benar bukan?"

Callian yang mendengar ini sedikit tersentak.

'Dia juga tau, pantas saja tingkah lakunya sedikit berubah saat dia disekitar'

Ron memperhatikan tapi tetap memfokuskan dirinya pada Cale.

"Ya, aku mendengarnya.. lalu?"

Cale menjawab Ron seperti biasa, karena dia tau kalau orang yang dipekerjakan ayahnya seharusnya setingkat ini, bahkan untuk Hans yang aneh juga harus cukup berbakat untuk melindungi Callian saat dia menjadi kepala pelayannya.

"Saya akan membunuh orang"

"Apa kau serius? memberitahuku tentang membunuh orang didepan tuannya?"

"Ya tuan muda, dan saya akan menitipkan anakku pada anda"

"... Baiklah"

Cale mendekati Callian yang duduk di sofa sambil mengangguk gelas anggurnya.

"Aku akan memberimu waktu cuti dan aku akan memberitahu Hans untuk menggantikan tugasmu. Lakukanlah sepuasmu dan sering-seringlah memberi kabar"

Setidaknya Cale harus membayar Ron kembali yang sebenarnya setelah merawat sampah sepertinya.

"Tapi, kenapa kau menitipkan anakmu pada sampah sepertiku? Dia juga sudah dewasa, dia juga bisa menjalani hidupnya sendiri.."

Cale mulai mengomel kata-kata yang tidak dapat didengar.

"Ron, kau bisa mengambil uang dari pedagang flynn dengan menunjukkan ID milikmu. Aku akan memberitahukan pada Billos"

Callian yang diam akhirnya menambahkan.

"Terimakasih tuan muda Callian, tolong jaga anak-anak saya juga"

Cale yang mendengar ini sedikit tersentak.

'Anak-anaknya'

Itu berarti termasuk Beacrox dan Cale.

"Mengapa aku harus? Dia juga sudah dewasa" Callian yang mengerti maksudnya mendengus.

"Aku akan melakukannya. Namun, waktu cutimu hanya 1 tahun. Aku tidak akan mengurus mereka sesudahnya"

Callian berkomentar acuh tak acuh sambil memberi batas waktu cutinya.

"Saya akan mengingatnya"

"Semoga perjalananmu menyenangkan, jangan sampai terluka"

Heh!

'Aku benar-benar sudah semakin tua'

Ron terkekeh sedikit.

Callian yang sedikit takut memeluk balita naga sedikit lebih erat.

Bayi naga yang memperhatikan ini membuka suara.

"Sampai jumpa Ron"

"Terimakasih Naga-nim"

Itu membuat Ron berhenti memikirkan apapun yang membuatnya tertawa.

"Tuan muda Cale, apa anda ingin saya membuat laporan sebulan sekali?"

Ron bertanya pada Cale yang sekarang wajahnya sudah memerah karena alkohol.

"Tentu, lakukan sesukamu"

"Sampai jumpa setahun lagi, tuan muda"

Callian bersama bayi naga hanya melambai kepada Ron yang menuju pintu.

Plop

Cale mengubur mukanya di sofa saat Ron keluar.

"Sepupu, apa kamu malu?"

Callian bertanya dengan main-main.

"Berisik"

"Aku bisa melihat telingamu memerah"

"Ini karena alkohol"

"Kamu malu "

Cale mengangkat kepalanya dan melihat senyum jahil adik sepupunya yang menyebalkan.

"Anak ini..."

Cale mengambil bantal dan melemparkannya pada wajah Callian.

Callian yang mulai kesal sekarang mengangkat banyak bantal dengan sihirnya.

"Hei! Ini curang!"

"Kamu yang memulainya oh sepupu"

Terjadilah perang bantal antara 2 vs 1 selama beberapa menit sebelum Choi Han kembali dan menjadi permainan antara 5 vs 2.

Tentunya anak-anak membuat tim dengan Callian dan Callian yang hanya bermain sebentar setelah itu dia hanya duduk bersama bayi naga menyaksikan yang lain bermain dibalik penghalang naga.

To be continue..

Tolong like dan komen biar aku tau pendapat kalian!