79. Laut dan paus (4)

602 125 4
                                    

'Aku pikir dia akan mati..'

Callian melihat Hilsman yang sangat pucat setelah turun dari kapal.

Callian melirik ke samping.

'Dia juga..'

Callian sekarang melihat ke arah Cale yang di topang oleh Beacrox.

"Ugh.. Kapalnya... Bergoyang.."

'Tuan muda kita sudah di atas tanah"

"Tanahnya..."

Walaupun tidak seperti Hilsman yang sudah memuntahkan isi perutnya Cale tetap masih terpengaruh perjalanan tadi.

"Baiklah, aku akan berpatroli"

Setelah mendengarkan cerita tentang pencuri yang mati tenggelam dari sang nelayan Callian memutuskan untuk berpatroli menggantikan Cale yang sedang mabuk laut.

"Tuan muda .. aku akan ughh"

Callian menjauh dari Hilsman yang masih dengan semangat memuntahkan isi perutnya.

Sebaliknya dia mendekati Beacrox yang sedang merawat Cale.

"Beacrox.. karena kau anaknya Ron kau juga pasti tidak normal"

".. dan?"

Alis Beacrox sedikit berkedut saat mendengar Callian mengatakannya tidak normal.

"Kau tetap disini bersama Cale dan wakil kapten"

Membawa Beacrox adalah pilihan yang tepat, orang yang kuat tapi akan tetap mendengarkannya dengan baik Beacrox paling memenuhi persyaratan itu.

Setelah sedikit memberi arahan pada Beacrox, Callian akhirnya pergi sendiri.

Callian perlu melakukannya sendiri agar dia bisa datang kesini lagi nanti malam.

Callian melihat kearah pepohonan dengan daun yang melayang dengan aneh.

"Jadi?"

Seketika Callian bisa merasakan Ryung mendarat di atas kepalanya dan Naga hitam menampakkan dirinya dengan daun diatas kepalanya.

"Tidak menemukan kehadiran makhluk hidup lain disini" - Ryung

"Manusia, seperti yang kamu bilang, Aku merasakan kekuatan yang sama dengan gua saat itu pada bawah pulau ini!"

Naga hitam terbang mendekat dan bersandar kebahunya.

"Kerja bagus"

Callian mencabut daun diatas kepala naga hitam.

"Tapi manusia, disana ada mayat"

".. apa?"

Callian berhenti berjalan.

'Tiba-tiba aku merasakan firasat buruk'

"Calli, Itu bukan manusia"

"... Apa tangan dan kakinya aneh?"

Callian dengan hati-hati bertanya.

"Bagaimana kamu bisa tau? Kamu benar! Tangan dan kakinya aneh, seperti ikan"

"Calli kamu tau apa itu? Aku tidak pernah melihatnya dibuku"

Tentu saja buku tidak pernah mencatatnya. Seperti suku paus yang manusia tidak pernah jumpai selama beratus-ratus tahun.

Putri duyung bahkan lebih jarang untuk muncul di permukaan, karena pada awalnya mereka adalah makhluk gelap yang tinggal di pedalaman laut dalam.

Tapi pada novel mengatakan bertahun-tahun belakangan ini mereka mulai berperang untuk beberapa saat.

Masalahnya mengapa ada putri duyung disini? Ditambah lagi yang sudah mati.

"Hei, kamu dan- "

"Jangan panggil aku hei"

"Jadi aku harus panggil kamu apa?"

"Hmph, kamu akan segera tau!"

'... Ada apa dengannya?'

"Apapun, apakah benar-benar tidak ada orang di sekitar?"

"Tidak ada"

"Tidak ada, bahkan di dalam air juga. Pusaran air benar-benar kuat sehingga tidak ada yang mendekat. Manusia kamu harus percaya pada naga yang hebat dan perkasa"

"Ya, ya. Kalau begitu tunjukkan jalannya, kamu di depan"

.
.

'sudah kuduga'

"Ini putri duyung"

"Manusia, kenapa kamu tidak mendekat?"

Naga hitam yang membimbing Callian pada mayat putri duyung berhenti setelah merasa Callian tidak mengikuti.

"Itu menyeramkan"

"Oh, benar. Aku lupa kamu manusia lemah"

"Callian tidak lemah"

"Benar, manusia sedikit kuat dari naga yang hebat dan perkasa sepertiku tapi dia penakut!"

Naga hitam dengan cepat memperbaiki kata-katanya setelah mendengar komentar Ryung.

'.. Dia tidak salah..' Callian berkomentar dalam hati.

"Calli, aku ingin mendekat"

"Lakukan sesukamu"

Karena itu hanya mayat, seharusnya tidak akan berbahaya.

Dilihat dari darah yang masih basah, menandakan pertarungan baru saja berakhir.

'Apa ada paus disini?'

Seharusnya paus dan duyung belum muncul saat ini.

"Calli"

Callian segera menghentikan pikirannya saat merasakan ada yang menarik pakaiannya.

"Ya?"

"Aku ingin satu"

".. mayat itu?"

"Uhm" Ryung mengangguk.

".. Untuk apa?"

"Catalyst baru"

"..."

"Mayat itu? Dongseng kamu tidak boleh bermain dengan barang kotor! Mari kita buat bom baru saja"

"Aku akan mencoba dengan itu dulu"

"... Lakukan sesukamu. Ingat jangan tersentuh air laut saat memindahkannya"

"Mudah"

Setelah memasukkan salah satu mayat putri duyung yang kondisinya paling baik mereka akhirnya mengakhiri patroli mereka dan kembali ke kapal.

.
.

"Jaga kamar dengan baik"

"Kami tidak akan membiarkan yang lain masuk!"

"Hati-hati dijalan"

"Ya, ayo pergi"

Callian melangkah ke balkon kamarnya dengan perlengkapan renang di malam harinya.

Callian di angkat dengan sihir naga hitam dan terbang menuju laut malam.

To be continue..

Catalyst baru Ryung bakal jadi apa ya? 😅

Ryung di sini lebih suka bereksperimen karena berawal dari Callian yang suka buat alat sihir yang di inspirasi dari barang modern.

Tolong like dan komen biar aku tau pendapat kalian!

The Novel's Extra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang