The Novel's Extra

37. Perisai untuk melindungi (2)

Shaaaa

Daun pada pohon pemakan manusia melambai seperti menyambutnya.

Callian yang kembali membawa kantong spasial dengan roti berjumlah 5 kantong besar.

Callian yang menyamar dengan bayi naga berkeliling memborong roti sepertinya menjadi keributan pada toko roti lainnya kemarin, sehingga Callian dapat dengan mudah memborong semua stok roti yang ada di pasar.

Meski begitu masih tidak cukup, tapi Callian masih bisa datang lagi besok.

'lagi..'

'beri lagi..'

Callian yang membuang semua roti pada lubang mulai mendengar suara kekuatan kuno.

'Ini cukup menyeramkan..'

Melirik ke balita yang berdiri menatapnya di dekat pagar.

'Sepertinya bayi naga tidak mendengarkan suara itu'

Callian kembali memikirkan kekuatan kuno yang akan didapatkan.

Callian cukup penasaran, karena menurut novel yang di kutip dari penyihir kerajaan whisper penyihir tidak bisa mendapatkan kekuatan kuno.

Tapi Callian sekarang telah mendengarkan suara pemilik sebelumnya dari kekuatan kuno sebagai syarat yang ditulis dalam novel, ini menandakan Callian akan dapat berhasil menggunakan kekuatan ini.

Callian mengangkat bahu, itu tidak penting, yang terpenting adalah kekuatan kuno ini bisa menjadi miliknya.

Callian tidak ingin meningkatkan skill sihirnya, dan kekuatan kuno ini adalah kekuatan cadangan yang tidak terlalu kuat dan tidak terlalu berguna untuk pahlawan.

'First came, first get'

Callian yang tahu lokasi kekuatan kuno lainnya hanya akan mengumpulkan dan memanfaatkan kekuatan ini untuk dirinya sendiri.

"Ayo kembali"

Callian kembali menggendong bayi naga yang sekarang adalah balita dengan kaki pendek dan pipi yang bulat.

- Calli, itu anak yang bukan manusia.

Callian melihat kearah dua anak kucing yang mendekatinya.

'anak yang bukan manusia?'

Hanya ada 2 anak yang bayi naga maksudkan dan Callian baru saja memberikan mereka beberapa roti dan kue untuk mereka.

'Apa mereka anak suku kucing?'

- 'abaikan mereka'

'Lebih baik untuk tidak terlibat pada urusan menyusahkan'

~•~

"Bisa paman ulangi?"

Callian yang kembali sore itu di panggil oleh paman Deruth ke kantor bersama Cale dan Basen.

Melihat Cale yang hadir dan sudah pulih sepenuhnya membuatnya lega.

Tapi Callian mendengarkan hal yang membuatnya ingin pingsan.

"Ya, Callian, kamu dan Cale akan pergi ke ibukota sebagai perwakilan keluarga kita"

"Mengapa.. aku bukan-"

"Tidak perlu mengikuti perayaan, setidaknya kamu pergi jalan-jalan ke ibukota. Kamu tidak pernah pergi ke sana bukan?"

Callian yang ingin menolak tapi kata-katanya terpotong oleh pamannya.

Callian bisa melihat Cale yang membuka dan menutup mulutnya beberapa kali.

Tampaknya Cale ingin menolak tapi setuju dengan perkataan count Deruth.

'Cale, kamu tidak perlu peduli tentang itu!'

Perayaan di Ibukota, Callian mengingat insiden terror bom yang akan terjadi.

'... Aku tidak ingin kesana!'

"Aku tidak mengerti perubahan yang tiba-tiba ini"

Cale akhirnya membuka suara dengan nada yang ketus.

"Seharusnya Basen yang akan pergi, tapi setelah upacara kedewasaannya dia semakin sibuk pada tugas administrasi"

Basen yang mendengar ini mengangguk pada Cale.

"Kamu pernah melakukan ini sebelum Basen, anggap saja untuk mengganti suasana pada apa yang terjadi kemarin, juga kamu bisa menemani Callian yang pertama kali ke ibukota"

Count Deruth sepertinya mempunyai ratusan alasan agar Cale dan Callian pergi bersama ke ibukota.

Setelah beberapa saat akhirnya Cale menjawab.

"... Aku akan memikirkannya.. "

Sedangkan Callian..

- Apa itu perayaan besar?

Callian yang mendengar pertanyaan polos bayi naga tidak bisa berbuat apa-apa hanya bisa menyerah.

To be continue..

Callian tidak tahu dirinya penyihir hebat.

Deruth punya banyak alasan supaya Cale bisa pergi ke ibukota sebagai perwakilan, dan senjata andalannya adalah Callian yang tidak berpengalaman dalam hal apapun.

Cale punya soft spot untuk sepupunya.

Callian juga punya soft spot untuk bayi naga.

Tolong like dan komen biar aku tau pendapat kalian!