52. Membalasmu (5)

989 195 11
                                    

"Berhenti kamu manusia lemah!"

"Huh?"

Callian yang mengeluarkan perisai perak setelah turun kearah pusaran angin terhenti karena teriakan anak kecil mendecakkan lidah sebelum melanjutkan ke tengah pusaran.

"Hyung di sini"

Bayi naga yang sudah menepi memanggil naga hitam yang tiba-tiba menampakkan diri.

"Calli bisa, Calli mengatakan dia bisa"

Naga merah memberi tau dengan tenang.

Naga hitam yang terbang kearah bayi naga menatap kosong pemandangan didepannya.

'Sangat cantik'

Sayap perak yang cantik berbeda dari miliknya.

Naga hitam melihat sayap cantik itu keluar dari perisai yang seperti ingin melindungi manusia berambut merah.

"Calli bersenang-senang"

Naga hitam melihat naga yang menyamar menepuk tangannya dengan wajah berseri-seri.

'bersenang-senang ?'

Naga hitam melihat manusia itu tersenyum walaupun dia tengah-tengah angin kejam yang seperti akan mendorongnya.

Naga hitam mau tidak mau setuju dengan naga merah, manusia itu tampak kuat, dia bisa melakukannya jadi naga hitam ikut menonton.

Callian tidak menggunakan sihirnya, dia menggunakan perisainya untuk mengetes kekuatan yang baru dia dapatkan.

Kekuatan ini kuat, Callian tidak menyangka kekuatan yang tidak terlalu di pedulikan oleh pahlawan sangat berguna.

Tentu saja, kekuatan murni dari alam setidaknya harus sekuat ini. Mungkin para pahlawan tidak tahu cara yang tepat untuk menggunakan kekuatan ini.

.
.
.

Callian menghentakkan kakinya dengan tidak sabar.

Mantan pemilik kekuatan kuno vitalitas hati ini berisik, Callian tidak punya pilihan, dia harus mendengarkan rentetan keluhan dari mantan pemilik kekuatan kuno baru dia bisa mendapatkannya.

"Apa kamu sudah selesai?"

'Kamu terlihat pemarah seperti kakakku, sob, ohh.. kakakku hiks'

Haa...

.
.

Akhirnya..

'Hancurkan menara batu ini, dan kamu akan melewati batasmu'

Callian yang menunggu ini langsung menendang tumpukan batu.

Bola putih muncul dari tumpukan batu dan ketika Callian mengambilnya bola itu melaju seperti anak panah menuju jantungnya.

Huu..

'aku mendapatkannya'

"Calli, sudah selesai?"

"Ya"

Callian menatap kearah tempat bayi naga berdiri bersama naga hitam, melirik kearah tumpukan buku yang ada didekat mereka Callian mulai membuka mulut.

"Apa kamu ingin ikut denganku?"

"Kau.. kamu manusia yang lemah, jadi aku tidak bisa membiarkanmu sendirian"

Naga hitam pun menghilang.

'sungguh naga yang berubah-ubah'

- Calli, Hyung akan mengikuti kita?

Setelah mendengar suara di kepalanya, Callian berpikir.

'Dia juga orang yang berubah-ubah, setelah menyuruh yang lain untuk mengabaikan naga hitam tapi dia malah mengajaknya'

Callian membersihkan bajunya dari kotoran dan debu dengan sihir sebelum memanggil bayi naga.

"Ayo"

Kita harus kembali sebelum yang lain menyadari ketidakhadiran Callian.

Tap

Callian berhenti berjalan di jalan setapak setelah beberapa saat dan berbalik kearah rumput liar yang agak tinggi.

"Aku bisa melihat kakimu di tanah"

Callian berkomentar pada jejak kaki naga yang masing-masing melambangkan keempat kakinya.

Seketika jejak kaki itu menghilang

'Bagaimana bisa naga ini begitu noob ? Padahal naga seharusnya hebat dan perkasa'

Hehe

Melihat bayi naga yang terkekeh Callian sekali lagi menghela nafas.

'Sepertinya keluargaku bertumbuh'

.
.

"Ingat, jangan sampai ketahuan"

"Ini gampang nyaa"

"Serahkan pada kami!"

Pada malam harinya, Callian memberikan anak-anak kucing tugas rahasia untuk mengirimkan pesan anonim.

'Setidaknya dia harus membalasnya ketika mengambil harapan terakhir Taylor bukan?'

Callian mengintip kearah Cale yang memutar gelas anggurnya.

"Ingin beberapa?"

"Aku akan menerima tawaranmu"

Callian menepuk kepala balita naga.

"Pergi bermain"

Bayi naga yang mengerti situasi mengangguk dan bermain dengan alat sihir yang baru

"Sepertinya kamu berbelanja cukup banyak"

Cale menuangkan alkohol dalam gelas untuk Callian.

"Apa yang ingin kamu katakan?"

"Langsung ke intinya seperti biasa?"

Cale terkekeh setelah melihat Callian yang mengambil gelas anggurnya dengan wajah datar.

"Apa kamu menungguku datang pada saat itu?"

"..."

"Atau kamu menungguku memanggilmu datang kekediaman pada saat itu?"

"..."

Callian tidak menjawab, dia hanya menatap pantulan dirinya di gelas alkoholnya.

Cale tahu itu adalah kebenaran karena Callian tidak bisa menjawabnya.

"Maafkan aku, Calli"

Callian tersentak setelah mendengar nama panggilan lama yang Cale gunakan. Berbeda dengan bayi naga memanggilnya, itu dari suara Cale.

"Tidak apa-apa, itu sudah berlalu"

Callian menjawab dengan pelan sebelum meminum semua anggurnya.

Wajahnya langsung berubah menjadi merah dan alkohol menghangatkan tubuhnya.

"Lagipula, kamu disini sekarang"

"Maaf, dan terimakasih telah menunggu. Aku tidak akan kabur lagi"

Tapi, Callian bisa merasakan rasa hangat yang berbeda dari alkohol. Perasaan yang aneh tapi tidak buruk.

Mereka berdua minum beberapa gelas lagi dan sedikit berbincang sebelum kembali ke kamar masing-masing.

Callian tidur dengan nyenyak bersama bayi naga malam itu entah karena pengaruh alkohol atau sesuatu beban yang terasa terangkat.

To be continue..

Another Cale and Callian moment!

Aku suka fluff.

Raon sudah resmi mengatakan dia ingin mengikuti Callian!

Sekarang saatnya ke ibukota!

Sepertinya semakin lama saya menulis semakin banyak tiap chapter karena menulis ulang adegan seperti yang ada di canon.

Tolong like dan komen biar aku tau pendapat kalian!

The Novel's Extra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang