6. Ada magic stone ? (3)

1.3K 234 2
                                    

Malam yang damai, Callian sedang bersantai di kamarnya setelah makan dan mandi air hangat. Sekarang dia duduk pada tumpukan bantal dan selimut hangat didepan api unggun, menikmati cemilan malam dan teh hangat.

Callian merasa dia bisa tinggal seperti ini dalam 70 tahun ke depan.

'Betapa damai.. ' pikir Callian sambil menyesap teh manisnya.

Pada saat itu.

Pftt-

Callian memuntahkan semuanya.

'Mana ini !'

Sensitivitas mananya bekerja sekarang.

Callian tersentak kaget pada saat merasakan mana yang tiba-tiba muncul dan berputar dengan liar.

'Bagaimana ?'

Darimana asal mana yang besar ini tiba ?

Insting sebagai penyihirnya sekarang telah memberitahunya.

'Mana ini seperti sedang mengamuk !'

Callian tidak bisa membiarkan itu terjadi

'Rumahku akan hancur !'

Sangat jarang bagi Callian panik dan bangun tergesa-gesa hingga hampir tersandung pada kakinya sendiri.

Tapi Callian tidak memikirkannya sekarang.

'Tunggu !'

Menarik selimut didekatnya untuk dijadikan jaket dan bergegas keluar melalui jendela ke sumber mana yang berlari liar.

Lokasinya cukup jauh jadi Callian segera merapal sihir akselerasi dan terbang.

Ooooong-

Pemikirannya benar, saat Callian menuju sumber mana eksplosif itu, dia dapat melihat cahaya yang terang, warna warni yang tercampur seperti Aurora dan berkilau.

'Apa itu ? Batu mana ?'

Bukan.

'Ini- '

Mana itu dikendalikan, seperti anak kecil yang rewel.

'Ini tidak ada dalam novel !'

Callian cukup frustasi dengan kejadian yang tidak terduga ini, tapi sekarang dia harus fokus.

'Ada makhluk hidup disana'

Callian sebagai penyihir cukup tau makhluk didepannya bukan manusia, untuk dapat mengendalikan mana sebanyak ini, hanya ada satu jawaban.

'Naga'

Ada naga disini ?

Jari-jarinya sedikit bergetar dan sedikit bersemangat. Sebagai penyihir Callian tentu saja menyadari kehebatan naga yang sekarang ada di depan wajahnya.

Tapi kegembiraan itu segera hilang.

'Lupakan naga yang hebat, dia bisa mati kalau terus begini !'

Mana disekitarnya telah di manipulasi sedemikian rupa hingga mirip dengan emosi makhluk itu.

Takut, marah, panik.

Callian harus menangani ini sebelum makhluk yang di perkirakan sebagai naga itu akan membunuh dan menghancurkan rumahnya.

"Hei"

Akhirnya Callian mengirim perisai mana dua lapis. Dia tidak tahu tapi sepertinya makhluk itu ketakutan jadi dia membuat agar makhluk itu merasa aman.

"Hei, kamu aman sekarang"

Sepertinya makhluk itu segera mengerti perkataannya atau merasakan perisai disekitarnya dan menjadi lebih tenang.

Callian melihat ini sedikit menghela nafas lega.

'Apa yang harus aku lakukan sekarang ?'

To be continue..

Chapter di akhiri dengan Callian berhadapan dengan bola cahaya yang misterius.

Tolong like dan komen biar aku tau pendapat kalian !

The Novel's Extra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang