72. Menuju laut (1)

776 149 13
                                    

"Tuan muda Callian, apa kabarmu?"

Keesokan harinya para bangsawan timur laut yaitu Eric, Amiru dan Gilbert datang mengunjungi Callian.

"Saya merasa sangat lelah"

Karena dia harus memuaskan rasa penasaran anak-anak naga dan kucing yang terus bertanya padanya.

Seperti biasa anak-anak naga bertanya tentang sihir dan anak-anak kucing bertanya tentang ras manusia buas lainnya dan teknik sembunyi.

Jujur pengetahuan Callian cukup banyak menyangkut dari benua barat dan timur berkat count Deruth yang selalu membelikannya beberapa lusin buku baru setiap bulan.

Karena Callian mempunyai banyak waktu jadi Callian membacanya. Tentu saja sebagian besar tentang sihir karena Hans melapor pada Deruth jika Callian tertarik pada sihir.

"Tuan muda Callian.." - Amiru

Mereka menatap Callian dengan prihatin.

"Beri tahu aku jika kamu membutuhkan sesuatu" - Eric

"Benar kami akan membantumu" - Gilbert

"Ngomong-ngomong, sepertinya kalian tidak datang hanya untuk menjengukku" - Callian

Callian bisa melihat dokumen yang ada ditangan Gilbert.

"Ini permintaan baru untuk investasi pantai timur laut" - Gilbert

"Kami ingin menyampaikannya pada anda saat menjengukmu" - Eric

"Kenapa aku? Bukan Cale Hyung?" - Callian

"Tuan muda Cale mengatakan ini adalah idemu" - Amiru

"... Aku tidak melakukan apa-apa" - Callian

"Kamu bagian dari Henituse, jadi kamu berhak tau" - Cale

"Hyung.." - Callian

"Sebelumnya saya telah melakukan permintaan untuk investasi dari keluarga Henituse melalui tuan muda Cale" - Amiru

Tentu saja itu bertujuan agar kerajaan tidak mengambil alih seluruh pangkalan angkatan laut.

"Terima kasih kepada Cale, Keluarga Henituse juga sudah mendengar berita beserta proposalnya" - Eric

"Apa kalian akan bertemu putra mahkota?"

Callian bertanya termasuk Cale yang berpartisipasi dalam ini.

"Ya, seharusnya kami bertemu malam ini" - Eric

"Hmm.."

Cale tiba-tiba merasa merinding setelah mendengar Callian berguam.

Dia merasa dia akan melakukan hal yang tidak dia inginkan lagi setelah melihat wajah Callian.

"Aku yakin pasti akan berhasil"

'Apa yang dia rencanakan?!'

Cale sekarang benar-benar yakin dia akan melakukan sesuatu nanti.

- 'Jangan berpikir buruk tentangku, oh Sepupu'

Adik sepupunya yang menyeramkan ini! Sekarang dia membacaku.

- ' Wajahmu mengatakan segalanya'

"Permisi?!"

"Cale?" Eric memanggil Cale yang tiba-tiba berteriak.

"Ehem, maaf. Tidak apa-apa"

"Ah- satu hal lagi. Tuan muda Callian" - Amiru

"Ya?"

"Saya mendengar kamu tertarik dengan pantai di wilayah saya, jika proposalnya diterima putra mahkota saya yakin keluarga Henituse akan mengirimkan tim investigasi pada wilayah kami"

"Ya, saya yakin akan berjalan dengan baik "

"Tuan muda Cale telah mengajukan diri untuk memimpin tim investigasi, jadi saya rasa kamu bisa pergi ke wilayah saya dalam waktu dekat"

"... Benarkah?"

- "Manusia, kamu tampak seperti sedang berbicara dengan putra mahkota"

Callian mengabaikan naga hitam. Callian sekarang memasang senyum yang terlihat bersemangat.

"Bukankah itu bagus? Kamu akan bisa memulihkan diri saat disana"

Gilbert mendekati Callian dan menepuk kepalanya.

Callian hanya mengangguk dan tersenyum sedikit malu-malu.

- "Manusia apa kamu suka mendapat tepukan kepala?"

Tentu saja Callian hanya akting. Dia tidak bisa dengan begitu saja menepis tangan Gilbert saat ini.

Saat ini Dia adalah anak 15 tahun yang polos dan bersemangat untuk melihat laut pertama kali.

"Aku sangat iri, saya ingin adik laki-laki juga, tolong panggil saya hyung juga, tuan muda Callian"

Gilbert terdengar seperti memohon.

"Gilbert! Kamu curang, tolong panggil saya noona, tuan muda Callian!"

"Ah- kalian.. berhentilah" Eric yang ingin bergabung dengan mereka berdua harus menahan diri setelah melihat ekspresi Cale yang semakin gelap setiap Gilbert mengusap kepala Callian.

'Ada apa dengan mereka?'

Callian semakin lama semakin tidak nyaman karena mereka mengerumuninya.

- '.. Cale'

Seperti menunggu saat-saat seperti ini, Cale dengan cepat berdiri dari tempatnya.

"Baiklah, Callian akan beristirahat, sekarang lepaskan tanganmu darinya"

'Ada apa dengannya?'

- Hyungmu tampak marah?

Callian bisa mendengar suara Ryung.

- 'dari apa?'

- tidak tau

- 'benar-benar?'

- mungkin..

Callian hanya duduk sambil menatap Cale yang pergi dengan para pengunjung sambil berbicara dengan Ryung.

"Apa yang kamu lakukan?"

Setelah beberapa saat Naga hitam yang muncul saat tidak ada orang lain sekarang mendekati Callian.

"Mengusap rambutmu! Manusia, rambutmu sangat lembut!"

"..."

Karena tindakan itu, sekarang Callian mendapatkan tiga tatapan anak-anak lainnya.

"Lakukan apa yang kamu inginkan"

To be continue..

Tolong like dan komen biar aku tau pendapat kalian!

The Novel's Extra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang