STEALTH 16

302 40 5
                                    

"Cough cough cough"

"Uhuk!"

Udara menipis dan sedikit menyebabkan kesulitan bernafas, kru topi jerami mulai merasa tidak nyaman dan terbatuk.

"Sniff... Sniff" Chopper mendengus, "Mina! Jangan menghirup nya ini gas" Serunya panik memperingatkan semua orang.

Setelah mendengar Chopper semua reflek menutup jalur nafas mereka dengan seadanya.

"Untungnya aku tidak punya hidung yohohoho"

"Kau tetap tidak boleh menghirupnya"

Itu bukan gas berbahaya yang akan membunuh seketika, hanya akan membuat mereka lemas saja. Tapi mengingat ketegangan situasi ini, akan menyulitkan mereka untuk bisa keluar dari wilayah Germa.

Wuffhhhhhh~~~~ asap itu makin lama menebal tidak henti dikeluarkan, pandangan sampai terhalang saking banyaknya gas yang ditembakan Germa.

Luffy sedikit kehilangan keseimbangan karna dia tak mampu menutup hidung dan dia terlambat sadar Sanji sudah tidak ada dalam genggaman.

"Sanji! (?) ... Uhuk... Sanji! Kau kemana?!"

Sanji sebenarnya sudah berada di luar area kepulan gas beracun yang ditembakan ayahnya.

"Sanji.. Kemari" Perintah judge.

Pandangannya kosong, berjalan tanpa jiwa ke sisi ayahnya. Dengan tubuh yang hanya berlapis selimut putih. Tampilan yang membuat ketiga saudara laki-lakinya menelan ludah.

Bagaimana tidak, separuh tubuhnya terbuka, menampakan garis bahu dengan kulit yang memantulkan kilap, paha dari kaki jenjangnya juga terlihat sampai bawah kakinya. Ditambah kulitnya memiliki tanda bekas permainan mereka.

Hanya membuat tampilan itu bertambah menggairahkan.

Tampilan rapuh dengan wajah yang menunjukkan sisi lemah. Yang hanya akan diperlihatkan pada mereka. Membuat ego seorang pemimpin serigala alpha begejolak.

Jika tidak ada ayah mereka, Sanji sudah pasti mereka terkam dan seret ketempat tidur.

Niji melemparkan Raidsuid.

Puk! Dan hanya membentur kepala Sanji tanpa bisa ia tangkap. Refleknya menurun drastis, judge hanya bisa memaklumi setelah semua yang telah terjadi.

Lagipula Sanji seharusnya tidak bertarung lagi.

"Cih dasar tidak berguna" Gumam Yonji.

"Ambil cepat dan pakai" Perintah Ichiji. "Apa kau akan memalukan di depan ayahanda?"

"Maaf" Lirihnya, membungkuk lalu mengambil Raidsuid di tanah dengan tangan gemulai.

Tangan ramping itu saja, begitu menggoda bagi mereka. Kepala yonji mengingat saat jari kurus itu memuaskan dirinya.

Sanji sendiri tidak tau mana dirinya yang benar dia bisa kendalikan, kepalanya begitu pening banyak suara disana, dia tau rencana ayahnya soal bajak laut topi jerami. Meski tanpa dia pernah mendengarnya.

Dibagian lain ada sesuatu yang menolak, siluet 7 orang yang dia kira mimpi indah, bukankah begitu mirip dengan mereka.

KRI bajak laut topi jerami. Iya itu mereka..

Hatinya sedikit goyah tapi bukankah orang penting dalam hidupnya ada di depan.

Ayah, ka Reiju, ka Ichiji, ka Niji dan adik satu-satunya Yonji. Mereka ada disini orang-orang penting yang harus dia perhatikan, dia sayangi. Dihormati.

Dia patuhi.

Tapi dia.. Sanji... Merasakan keraguan..

Keraguan yang kuat dan mengganggu apa yang dia yakini.

side story from one Piece (Fanfic) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang