Semua kembali dan tidak ada perubahan berarti diruangan, tidak bagi chopper yang memiliki indra lebih kuat.
"Tapi Luffy kenapa kau tiba-tiba ingin berlayar, Sanji-kun.."
"Sudah kuputuskan Nami! Dan dia sudah membaik" Sanji dalam gendongan Luffy berbalut kain seperti saat ia baru datang kemari dalam gendongan Zoro.
"Oyy benarkah itu, chopper bagaimana?" Bingung Usopp.
"Jika Luffy berkata begitu mau bagaimana lagi, tidak apa Sanji bisa dirawat di sunny"
~~~
Beberapa jam sebelumya
"Anghhhh zzo.. Eungh Luffy~~henggg ahhh" Sanji baru saja Cum dan tidak ada toleransi dari dua pria terkuat di kru.
Saat begitu, wajah Sanji dibenamkan dalam Robin, dua bantalan itu bagai massage. Ransangan yang tidak henti dari Luffy dan Zoro, juga bagaimana Robin tersaji dihadapannya.
Sanji memeleh, dia bingung harus berpijak dimana, kulit Zoro sudah habis dengan tanda goresan kukunya. Brook yang entah terus menyentuh diarea tepat bagaimana bisa tau tempat sensitifnya dengan baik.
Tangan Sanji menggantung tidak tau harus berpegang kemana, Robin melihat bahwa Sanji sedari awal ia tidak berani menyentuhnya. Padahal bisa saja ia memeluk atau berpegang pada Robin di depannya.
Tangan itu diraih Robin, ia mengigit dan menjilati. "Rr rr ro.. bin chan eeee" Sanji tidak sanggup bertanya mengapa melakukan itu.
"Kenapa cook-san.. Sentuhlah kau tidak perlu malu"
Tangan Sanji telah basah, dan dibuat Robin menyentuh dua buahnya yang besar. Wajah Sanji memerah seperti tomat yang terbakar
"Eeeee ahhhhh!!" Saat itu Luffy dan Zoro mendorong masuk lebih dalam penis mereka, kepala Sanji mendarat di dada Robin efek terdorong. Tidak bisa lagi lebih malu dan kikuk saat ini.
"Heuu Robinnn ahhhh" Sanji merasa bersalah, Robin terkekeh melihat Sanji berantakan saat ini.
~~~
Semakin lama seks ini itu semakin jauh, Sanji kembali dari pikirannya dia tidak lagi di
kamabaka.Tubuhnya gemetar hebat, dengan posisi bingung sedang dicumbu empat temannya.
"Apa.. Apa yang terjadi?" Linglung.
"Sanji-san"
"Ahhhhh Brook !!!!" Tidak tau apa yang disentuh tengkorak itu tapi dapat membuat tubuhnya naik mendesah dengan kacau.
"t.. Tidak.. Berhenti.. Mina..."
Deg..
Sanji familiar dengan perasaan ini, perasaan yang selalu membuatnya ingin muntah.
Deg... "Heung aahh hah hah"
Ketika esper menyentuh tubuhnya, perasaan panas muncul merangsangnya mengeluarkan energi guide. Lalu rasa sakit, menjijikan mimpi buruk mulai masuk kedalam dirinya. Hal yang berdarah, perasaan marah yang begitu besar mata yang ingin mencabik setiap orang.
Perasaan nyata itu terlalu menyakitkan dan sering membuatnya kehilangan dirinya sendiri.
Menjijikan dan rasanya memuakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
side story from one Piece (Fanfic)
FanfictionAdegan adegan tambahan dari imajinasi jiji Enjoy~~~ Isinya kaya draf, bisa awal short story yang jadi long story. Bisa tambahan dari cerita asli One Piece atau juga bisa special moment" Tertentu. Pokonya kaya martabak - special lah buat kalian wkw...