Anemia

186 16 15
                                    

Setelah dua tahun kami berpisah dan bertemu lagi. Waktu dimana semua orang berubah menjadi lebih bertumbuh dan jauh lebih kuat.

Mengapa hanya aku...

Sanji terbangun dikabin pria, dia tidak merasakan kehadiran siapapun dan merasa lega oleh itu. Karena dia ingin sendirian saat ini.

Pagi ini dia akan membuat sarapan seperti keseharian biasa, tugasnya sebagai koki. Tapi tubuhnya tiba-tiba sehalus kain yang mudah ambruk.

itu terjatuh dengan lamban...

Teflon yang mendesis hampir mengenai wajahnya.

grab!

Jika saja Brook dan Franky tidak disana, menangkap dan menyelamatkan.

maka wajahnya sudah pasti akan terkena luka bakar.

Sanji tidak tau karena ia hanya ingat teflon yang sedang mendecis memudar dalam pandangan..

gelap..

dan berakhir terbangun diatas kasur di kabin pria.

"Bagaimana keadaan Sanji?" Tanya Robin pada Chopper.

Sarapan hari ini akhirnya hanya roti oles yang Usopp buat sederhana.

"Dia akan bangun setelah tubuhnya memproduksi darah.. Dia harus lebih banyak makan makanan yang bergizi dan suplemen darah. Aku rasa transfusi tidak membantu, karena terlalu banyak memasukan darah akan membuat keseimbangan tubuhnya semakin buruk. dan darah sanji juga langka"

"Itu sangat-sangat buruk" Iba Nami.

"Tapi aku melihat dia super baik di pulau sabaody.. Kenapa tiba-tiba seperti ini" Ucap Franky

"Kondisi Sanji apa memungkinkan untuk tetap dikapal? Atau perlukah kita menepi dulu untuk perawatan" Tanya Usopp.

Chopper diam...

"..."

"Chopper??"

Dia menggeleng.. "Aku tidak bisa menemukan solusinya"

"Luffy-san bagaimana menurutmu?" Tanya Brook pada sang kapten.

"Hummm yahhh kurasa Sanji hanya lelah, kalau dia terus sakit.. kita hanya perlu memberinya istirahat. Aku akan melindunginya jadi biarkan.. Chopper kuserahkan saja padamu.. Jika kau butuh bantuan katakan!" Semangat sang kapten.

"Hah.. Baiklah aku akan melanjutkan latihanku" Ucap acuh Zoro dan kembali ke ruang gagak, posnya.

"Wah dia benar-benar kurang empati" Komen asal Nami. Yah tapi semua orang harus kembali ke seharian masing-masing.

Sanji membuka kabin, wajahnya putih hampir tak berdarah lebih jelas saat terkena cahaya matahari. Dia berjalan perlahan menuju dapur.

Franky dan Usopp disana membersihkan piring.

Luffy duduk dengan santai. Setelah mendengar suara pintu terbuka ketiganya menengok melihat Sanji disana.

"Ouh Sanji sudah bangun" Senang Luffy dan menghampirinya dengan gegabah.

"Ah lepas Luffy sakit" Keluh Sanji tapi tidak digubrik Luffy yang menempel seperti lem.

side story from one Piece (Fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang