STEALTH 23 ⚠️ Sanji x Luffy

719 35 1
                                    

"A-pa ka-kalian marah?" tanya ragu Sanji.

"Kami tidak marah, tapi mengapa kau merasa begitu?"

"eumm itu.." sanji mencoba menjelaskan perasaannya.

Seperti bagaimana ia merasa aneh, seolah bersama kru adalah pararel dunia lain yang berbeda dengan masa lalunya. Tapi dia mengingat perasaan familiar petualangan dan memori perjalanan mereka.

bagaimana ada dua buah peristiwa dalam benaknya seolah dirinya berada di dua tempat. Begitu.

Dapat disimpulkan bahwa Sanji sendirian sedang tersesat dengan alam bawah sadarnya. dimana ingatan dan nalurinya tumpang tindih.

kru coba mendiskusikan ini. tapi memang tidak ada yang bisa memecahkannya.

"Sanji, bahkan setelah membicarakan ini aku tidak tau harus berbuar apa" sesal chopper.

"ti-tidak perlu dipikirkan chopper, kau sudah berusaha"

"Sanji-kun aku mengerti perasaanmu, kau sama bingungnya dengan kami bukan? soal keraguanmu kau bisa membaca catatan perjalanan.. mungkin itu bisa membantu"

"maaf, itu seolah aku tidak mempercai apa yang terjadi saat ini" ucap Sanji.

Nami memegang tangan Sanji.

"itu tidak masalah, sebagai gantinya kau harus selalu mengatakan sekecil apapun hal yang mengganggu mu, seperti saat kau takut dengan gurita.. Luffy juga akan melakukan hal yang sama..
jika kau ragu, kami ada untuk menjelaskan...
jika kau takut kami akan memaluinya bersama..
intinya kami akan selalu bersamamu.. kau mengerti"

"heum"

"jangan menangis, kau kan pria kuat.. kau sangat manis setelah kecelakaan kau tau"

"Nami-san sangat baik.. Aku iri dengan Sanji-san.. apa aku boleh melihat celana-"

"DIAM KAU PERUSAK SUASANA!!!"

~~~

"nah ini jurnalnya" nami memberikan pada sanji diperpustakaan.

"astaga dia bahkan belum bangun" kesal nami pada luffy.

"aku akan mengecek persediaan cola, jika kau ingin bergerak katakan padaku"

"makasih, Nami-san dan Franky"

"aku juga akan pergi selamat membaca.. dah"

Sanji mulai membaca jurnal perjalanan, semua tertulis rapih dan detail sesuai dengan sudut pandang Nami. juga persoalan bagaimana mereka mampu menaklukan lautan Grandland yang dikenal sulit.

Semuanya sama dengan apa yang dia ingat, beberapa kejadian membuatnya bernostalgia. seolah dibagunkan kembali, perasaan yang memicu adrenalin, perjuangan antara hidup dan mati, mereka semua melakukan hal gila dan menyenangkan bersama.

"hiks" Sanji sedikit melega, jadi dia bisa mempercayai kepalanya. dia bisa mempercai nakama dikapal ini. dia bisa mempercai sabahat-sahabatnya.

Pipinya merasakan sentuhan lembut, lalu jari dengan hati-hati mengusap kelopak matanya.

"hey kenapa kau menangis" suara serak dan rendah, berdesir ditelinga Sanji.

Sanji reflek menutup buku dan mengusap matanya. "tidak.. kok, eum Luffy kau sudah bangun?" dia menyembunyikan wajahnya dengan menunduk.

Luffy melepas lilitan pelukannya, lalu membalik tubuh Sanji. "tidak boleh berbohong."

"aku ti..dak!" dagu sanji diangkat luffy dengan tiba-tiba.

"lihat kau berbohong.." mata mereka bertemu, safir biru yang lembab dan sedikit merah karna menahan air mata. Terbaca dia sedang merasa tidak berdaya. Bertemu mata bulat yang tengan memandang hangat khawatir tapi juga memberi getaran tuntuntan.

side story from one Piece (Fanfic) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang