Forced Circumstances 12

302 30 3
                                    

Malam tetap lah malam, jika seseorang dapat tidur diatas ranjang dengan kasur empuk, selimut yang hangat, bantal bulu angsa dan lampu redup yang sendu.

Seseorang lainnya tidur beratap langit, beralaskan pasir laut, diselimuti angin malam, bantal batu yang juga menjadi sandaran dari kegelapan yang mengandalkan cahaya bulan, yang bahkan terkadang kabur dengan awan mendung.

Bersembunyi, tidak boleh tidur, tidak bisa tidur. Namun, tubuhnya perlu tidur dia harus tidur.

Kemalangan ini berawal dari dia yang seorang pencinta wanita terdampar di pulau pink sialan yang aneh.

sialnya lagi, saat virus asing merubah orang orang itu menjadi kehilangan kendali.

Tidak bukan kesialan.. Bukan lagi hanya kesialan.. Ini mimpi buruk dari yang terburuk, dan tidak bisa lebih buruk lagi.

Pergi saja!

Ingin... Kalian pikir dia tidak ingin pergi?

Seberapa banyak dan besar keinginan itu..

Tidak bisa..

Ia Tidak bisa pergi!

Tidak boleh..

Jika ia pergi dari pulau,
Itu adalah penghinaan, itu tanda dia menyerah.

Siapa sangka tempat yang mengerikan ini adalah tempat dimana dia bisa berlatih dan tumbuh lebih kuat. Selain itu mereka memiliki resep-resep ajaib. Dan itu akan sangat berguna untuk teman-temannya.

Sanji memiliki misi dan tujuannya sendiri yang juga merupakan tantangan dari pemilik pulau, dia harus mengalahkan pemilik resep di pulau ini satu persatu hingga kalah untuk mendapatkan resepnya.

Dia laki-laki, dia tidak mungkin menyerah.

Dan juga dia adalah anggota kru bajak laut topi jerami. Dia tidak akan mundur apalagi jika itu demi teman-temannya.

Awalnya tidak berat, jika kalah ia hanya harus kembali bertarung bangkit lalu bertarung sampai menang. Tidak peduli harus berapa kekalahan yang ia tanggung. Rasa sakit membuat pria semakin kuat.

Tapi... Tubuhnya berubah, seolah bukan lagi miliknya. Sanji harus memikul nasib menjadi guide. Hanya dia sendirian, seorang guide di pulau yang dipenuhi esper.

Malam dimana semua orang mengamuk adalah yang terburuk, itu pertama kali dia seperti kue busuk yang dikerubuni semut.

Berlanjut dalam hari-hari yang harus ia lewati.

Dari lawan duel menjadi pelecehan yang tidak ada habisnya.

Sanji harus menantang bertarung untuk mendapatkan resep. Bertarung, mereka mengeluarkan haki yang artinya mengamuk dan berakhir guiding paksa.

Mau tidak mau. Karna dia sendiri tidak bisa lagi melawan.

Lingkaran setan yang berulang.

"Heuk" Suara tersedak. Dirinya kacau dengan tubuh penuh luka. Kepala payahnya mengadah matanya yang berkabut mencoba menangkap siapa dihadapannya.

"Hallo boy~~"

"he.. !!" Tubuhnya terkejut sudah takut.

"Tenang-tenanglah ini aku.. Ivankov"

"I... he !" Sanji terlalu takut untuk bicara dan berpikir. Tubuhnya menegang dan gemetar.

"Huhhh..." Ivankov menghembus nafas panjang.

Ivankov mendekat, akan membawanya dalam gendongan, tapi belum mendekat sanji sudah mundur waspada.

Melempar pasir, melempar, melempar, melempar dengan sebelah tangan sisa yang masih digunakan. Pasir itu bahkan tidakbertenaga, tidak menyentuh sepatu ivankov sama sekali.

side story from one Piece (Fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang