Special Valentine (Sanji uke x Luffy - Law - Zoro⚠️) - 2

882 49 7
                                    

"Kuroashi-ya!"

"Gapsss!!" Seseorang sepertinya baru saja selamat dari ajalnya sendiri.

"Kuroashi-ya lihat aku"

"Uhuk uhuk hah..hah" Orang itu terbatuk, matanya tak fokus dan bernafas dengan cepat.

Law tau apa yang dialami pria itu. Ia menutup jalur nafas Sanji, agar pria itu bernafas perlahan dan menenangkannya. Jari law masuk menghentikan pria itu mengigit lidahnya sendiri.

"Kau! Ingin membunuh diri sendiri?!" Ucap law marah. Memegang erat bahu Sanji.

Saat pria pirang itu akhirnya sadar akan sekitar. Ia terkejut dengan pemandangan pria yang terlihat marah dan ternyata juga, ia sudah dikelilingi para nakamanya.

Sanji melepas genggaman law, berdiri dengan cepat.

"Ap.. hhh.. apa ada hh musuhh? Kenapa kalian hhh semua disini? hhh.."

"Sanji.. Kau terlihat sakit, apa kau tak apa?" - ucap Chopper

"Ahh h tidak apa h chopper" "Kalian ingin kudapan malam?" Sanji mengalihkan sambil membuka lemari atas seolah akan mencari bahan untuk membuat sesuatu. Perlahan nafasnya mulai stabil dan tak terdengar hembusan kasarnya.

"Tidak sanji-kun kami akan tidur lagi" Nami sedikit kecewa.

"Kalau begitu aku juga, jangan mimpi buruk cook-san" Ujar Robin mengikuti nami.

"Kenapa dengan nami-san" Ada perasaan tanya ketika ia melihat roma kecewa nami, ia tau wanita itu merasa sedih, apa ia yang membuatnya begitu tapi apa alasannya? dan sulit bagi sanji menebak apa yang dipikirkan Robin. wanita manis itu selalu punya pemikirannya, sanji selalu khawatir tak bisa memuaskannya. Ia ingin meredakan kesulitan wanita mandiri itu meski hanya sedikit.

Zoro menatap Sanji sedari tadi. Kesal akan sosok yang tak melihat dirinya lebih mengkhawatirkan dari roma sedih nami.

Sanji tak bisa mengabaikan perasaan seolah seseorang sedang melubangi kepalanya, kesal karna orang itu. "apa marimo sialan!"

Zoro yang berdiri tak mengatakan apapun lalu pergi dengan kesal terlihat dari caranya menutup pintu.

Bantingan keras terdengar. Membuat suasana benar-benar canggung, jelas dia dari tadi yang menatap sanji tapi tak mengatakan apapun. Tapi lalu pergi dengan aneh.

"Ahaha kami juga akan tidur lagi Sanji" Ucap usopp, dan Chopper mengangguk tanda akan ikut.

"Selamat malam Sanji, bangunkan aku jika kau butuh sesuatu" Ucap Chopper.

"Yah aku akan berjaga saja" Ujar Franky yang pergi.

"Sanji-san, akupun pamit" Ucap Brook.

Setelah semua orang pergi hanya tersisa sang kapten yang dari tadi diam tak heboh seperti dia biasanya.

"Kau kenapa masih disini Luffy?"

"Kenapa? Suka-sukaku ada dimana" Intonasinya agak serius tak merengek.

Luffy duduk, melemparkan dirinya di kursi. Suara pantulan karet dan kayu terdengar.

"Yah terserah" Sanji berbalik, mengambil... entah menyibukkan dirinya sepertinya. Ia sendiri bingung apa yang sebelumnya, huh~~~~ desahan panjang lolos darinya.

Entah.. Sanji hanya mengikuti aliran bawah sadar. Dia malas berpikir. Membuka lalu menutup kembali lemari, mencuci tangan meski seolah akan masak tapi tak ada bahan apapun. Mengelap kompor padahal sudah bersih. Getakannya aneh karna memang tanpa tujuan.

Law yang kehadirannya dilupakan. diam sedari tadi menonton akhirnya berdiri, Ia berjalan dan duduk disebelah Luffy.

"memangnya kau mau melakukan apa lagi malam hari di dapur?" - Luffy

side story from one Piece (Fanfic) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang