Forced Circumstances 16 ⚠️

584 34 1
                                    

Sanji merengkuh hawa badannya panas dan ototnya lemas. Beberapa saat yang lalu ia merasa pulih tapi itu hanya lelucon saat ini. Penuh ketidaknyamanan dan jiwanya seolah sedang keluar dari tubuh.

"Chopp... Huhh" Tenggerokannya kehausan terasa seperti di gurun gersang.

Dia berkeringat di cuaca cerah yang sejuk.

Pintu terbuka.

"Ohh Zoro" Sapa Chopper pria berambut hijau itu masuk. Wajahnya dapat berbicara dengan ekspresi datarnya.

"Belum, dia deman lagi" Jawab Chopper.

Zoro mengerti lalu ia duduk disamping ranjang, tangannya akan membelai wajah Sanji yang tidur gelisah. "Hentikan!" Dan ditepis Chopper.

"tsk" wajah zoro kesal.

"Jangan sembarangan menyentuhnya sekarang, Seperti yang Robin jelaskan sebelumnya dia guide yang memiliki kepekaan tinggi"

Selagi kedua itu mengobrol, mata Sanji terbuka namun masih berkabut. Dia melihat rambut hijau, lalu kembali terpejam.

Kegelapan yang datang, yang selalu mampir saat ia ingin beristirahat.

Saat ia bangun "gapssshhh hah hah hah" Sanji terengah-engah.

Mimpi buruk yang tidak akan pernah bisa membuatnya terbiasa. Ketika menoleh "Lu.. ffy?" Disampingnya.

"Kau mimpi buruk Sanji?" Luffy memandang khwatir.

"um" Jawab Sanji singkat.

"Tidurlah kembali.."

"Luffy.. Kau sedang apa disini"

"Tentu saja menjagamu"

"Aku tidak perlu... dijaga" Nada suara Sanji turun melihat wajah Luffy yang berbeda dari kapten bodohnya yang biasa. Saat ini dia terlihat serius seolah memiliki pikiran atau beban tertentu.

Saat mereka mulai berlayar, tidak lama setelah itu kapal pemburu menyerang sunny. Mereka itu seperti pemburu hadiah di sabaody dan yang mereka incar adalah para guide. Bahkan kapal angkatan laut juga datang setelahnya dan menyerang kapal sunny, mengejutkannya mereka lebih mengincar para guide dari pada yang lainnya.

Mungkinkah para Mariner saat ini juga mengumpulkan guide.

Chopper dan Nami untungnya terlindungi, dan Sanji aman karna tak ikut bertarung diluar. Pria manis itu tidak tau sama sekali ada penyerangan karna sedang tak sadarkan diri.

Sebelum keputusan berlayar kembali, Robin lah yang meminta Luffy untuk segera pergi. Karena dibalik megah dan ramahnya negeri ini sebagai pulau turis. Guide bagi sebagian besar menjadi komoditas, mereka diburu dan dijual dipasar gelap.

Hanya tinggal menunggu, karna keberadaan kru topi jerami pasti sudah diketahui sedang berada di pulau, mereka akan menyerang karena tidak mungkin tidak ada guide di kapal bajak laut yang pasti berisi esper.

"Luffy..." Panggil Sanji gugup.

"Kenapa kau tidak mengatakan semua sejak awal" Serius Luffy pada Sanji.

"Aku...." Sanji tidak yakin apa maksud Luffy, apa ini masih soal dirinya yang baru memberitahu soal dia yang seorang guide?

"Baiklah, kita bahas nanti. Tidurlah kembali" Luffy memeluk Sanji dalam dekapannya, dan menepuk-nepuk seperti menidurkan bocah.

"Luffy.. Aku bukan anak kecil.. Kau aneh" Kenapa Luffy seperti pria yang berbeda.

"Sekarang kau guide-ku.. Kru-ku.. Koki-ku.. Milik-ku"

Mata Luffy penuh kejujuran, Sanji tertegun tubuhnya bagai ditekan tombol off, setelah kembali sadar pipinya bersemu merah malu. Ini kebanggaannya sebagai kru saat kaptennya mengatakan itu tapi perasaannya sedikit membingungkan karena perutnya terasa  kupu-kupu.

side story from one Piece (Fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang