Forced Circumstances 4

335 38 7
                                    

"Nami kita bisa bicarakan ini baik-baik"

"Baik-baik? Dia diam saja selama ini, dia tau kita kekurangan guide, juga Zoro, Luffy, Robin dan Brook kekurangan guiding itu membahayakan nyawa mereka. Bisa-bisanya dia..!!!"

"Nami menakutkan" Chopper hampir menangis.

"Baiklah tenang." Ucap Usopp.

"Tenang? Ku pikir orang disana yang seharusnya lebih bertanggungjawab! Dia pikir aku menjadi guide karna ingin? Lalu semua esper disini juga menjadi esper karna mereka ingin begitu?"

"Cook-san kenapa kau tidak mau melakukan Guiding?" Tanya Ramah Robin.

"Aku sudah mengatakannya, aku tidak ingin melemah. Itu alasanku" Sanji berbicara tanpa rasa bersalah.

"Apa?!" Nami makin mendidih karna jawaban dan kesan Sanji yang menyepelekan masalah ini.

"Aku memang bukan seorang esper tidak terlalu mengerti, tapi melihat esper mereka super kesakitan. Itu akan baik jika memiliki 3 guide" Ucap Franky.

"Idealnya 1 orang esper memiliki guidenya sendiri. Juga kontak fisik yang kita lakukan efektif untuk jangka pendek selama tidak ada pertarungan. Tapi itu tidak cukup Seperti saat di Fishman island Luffy hampir mati untungnya kita mendapatkan guiding dari sana, luffy bahkan memerlukan 3 orang guiding" Ucap Chopper.

Sanji diam tidak menanggapi. Dia tau maksud pembicaraan itu.

Zoro melihat Sanji yang seolah itu bukan tugas juga tanggungjawabnya dan memperhatikan teman-temannya yang sebenarnya berharap pada Sanji. Ia lalu kembali menatap Sanji. "Kau tidak bodoh untuk paham maksud semua orang disini bukan? Atau kau benar-benar tidak punya otak"

"Katakanlah aku memang tidak punya otak" Sirat Sanji tidak melawan kemarahan Zoro dalam kata-katanya.

"Jadi kau benar-benar tidak mau menjadi guide di kapal ini Sanji?" Tanya Luffy.

"Ya" Jawab Sanji tanpa Ragu.

"SANJI-KUN!" tidak puas Nami.

Sanji bahkan tidak tergerak pada manusia favoritnya dikapal ini.

"Baiklah terserah mau mu" Ucap santai Luffy.

"Luffy!"

"Sudahlah Nami itu keputusan Luffy"

"Baik, Terima kasih kapten." Ucap Sanji.

"Sanjikun aku kecewa denganmu" Nami kesal dan keluar. Sanji hanya bisa menunduk, semua orang melihat bahkan ia tidak mencoba menenangkan atau menyusul Nami.

"Cook-san kau pasti punya alasan tapi kuharap kau bisa kembali memikirkan soal posisimu sebagai guide. Kau sudah melakukan guiding diam-diam pada Chopper selama ini bukan?"

Sanji melirik samping "yah" Menjawab Robin dengan sedikit malu seperti anak kecil yang berusaha jujur.

"Itu juga baik kau sudah membantu itu pasti kesadaranmu ingin meringankan Nami dan chopper.. Tapi kami juga berharap bantuanmu, Jika hal itu sulit kau bisa mengatakannya kita adalah teman benar?"

"Yah Robin-cwan" Sanji murung.

Robin melirik tangan Sanji yang tertutup Sarung tangan. Lalu menatap Chopper.

"Sebenarnya saat kau sedang koma, aku menyentuhmu dan kau melakukan guiding bahkan saat tidak sadar.. Bukankah itu metode yang tidak biasa? Apa itu alasan kenapa kau selalu memakai sarung tangan?"

Sanji tersentak dengan pertanyaan Robin. Dia terlihat meningkatkan kewaspadaan.

"Aku terkadang menyentuh Nami atau Chopper tapi mereka tidak melakukan guiding begitu saja" Robin berpikir.

side story from one Piece (Fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang