STEALTH 11

327 48 11
                                    

~~~

Notes Jiji : yang dicetak miring tanpa kurung itu ke flashback ceritanya. Tapi ada juga cetak miring yang ngomong dalem hati. Hehe

~~~

Luffy menatap lekat Sanji, rautnya datar tak memberi celah orang lain tau apa yang dipikirannya. Matanya fokus terhadap satu pria yang sangat dia kenal baik. Nakamanya sekaligus sahabatnya, raganya benar Sanji koki berharganya namun Luffy merasakan getaran pria asing. Dan perasaan itu mengganggunya

"Hamm yum" Luffy menghabiskan sekaligus niku ditangannya. Menghirup udara sebagai ancang-ancang.

"SANJI~~~~ HISASHIBURI~~~~"

"!!!" aula itu dikejutkan oleh teriakan merdu dari Senchou.

"Ahhhh orang bodoh itu" Pasrah Nami dan Robin hanya terkekeh.

Niji menepuk bahu tipis Sanji. Mendekat membuat dirinya begitu lengket hampir tak berjarak. "Lihat.. Mereka" Bisiknya.

Sanji melirik, pria berpakaian pelayan yang baru saja membuat keributan sedang melambai dengan wajah bodoh antusias. Begitu tidak sopan.

"Lalu pria hijau di sana, dua dayang wanita, dua prajurit gadungan dan dua pria tamu tidak diundang. Menyusup mengotori kastil kita." Sanji yang awalnya melihat dengan tatapan biasa mendadak dingin diselimuti kekesalan.

"Karna dirimu yang tidak bisa menyelesaikan misi dengan benar."

"!!" Sanji melirik pada Niji lalu menunduk bersalah.

"Maafkan aku ka, ingatanku bahkan kabur"

Niji mengelus kepalanya. "Tidak masalah, karna... Mereka dibiarkan memang bagian dari pertunjukan malam ini."

Bam! Bam! Bam! Lampu di aula menyorot seluruh kru topi jerami.

"Woy dosta?"

"Sepertinya kita ketahuan" Ucap Robin.

"Dari awal, sepertinya mereka tau siapa kita"

Orang-orang di sana menodongkan senjata yang seluruhnya diarahkan pada kru topi jerami.

"Hi!!!!" "Aaaaaaa" Kejut Chopper dan Usopp.

"Kita benar-benar terdesak" Ucap Franky.

"Kurasa pertempuran tidak bisa dihindari.. Kulitku sangat merinding karena kita melawan germa, meskipun aku tak punya kulit Yohohoho"

Zoro memegang katananya. Zing, zing bit! Dia yang paling siap saat ini sudah dalam kuda-kuda posisi menyerang.

Kru semakin lama semakin mundur, terjepit situasi, dan dikepung dalam jebakan.

"Sanji-kun~~~" panggil Nami, "kau benar Sanji-kun bukan..? Kami terkejut bahwa kau pangeran. Kami kesini tidak untuk menyerang tolong katakan pada keluargamu"

Sanji tidak menggubris. "Kau membawanya bukan?" Bisik Niji. Sanji mengangguk. "Bersiap dan pakailah"

"Sanji tidak menanggapi Nami?" Kaget Chopper.

"Oyy Sanji, kami kesini untuk menjemputmu..." Teriak Luffy.

"Ssttt Luffy diam saja" Bisik Nami. "Melihat situasi, sepertinya mereka menganggap kita musuh"

"Kali ini jangan mengecewakan, atau ayah akan..." Sinis Ichiji. Tapi Niji memberi senyum.

"Tenang saja, kali ini kami membantu.. Asal kau tidak mengacau" Potong Yonji. Sanji mengangguk sekali tanda mengerti.

side story from one Piece (Fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang