Forced Circumstances 30 ⚠️

174 15 8
                                    

suara bising dari dua orang yang beradu argumen, menegangkan urat-urat tak ada yang mau mengalah.

"eng" bi...sing.

"tanganmu mauku potong?!"

"zoro kau kan bisa tidur disisi lainnya kenapa sih kau teme!"

"ugh" Luffy.. Zoro..

mata Sanji terbuka setengah melindur, dia terganggu ingin bangkit tapi terlalu lelah.

tapi urat tegang keduanya makin kencang dan seperti sampai akan benar-benar berkelahi.

Sanji meraih tangan keduanya, mereka masing-masing disisi samping tubuhnya. untungnya tergapai dengan sisa tenaga Sanji dan pandangan yang remang-remang. sepertinya mereka jadi tenang dan diam, karena itu Sanji mudah untuk kembali terlelap.

zoro dan Luffy baru saja terpaku karena tangan mereka dipegang Sanji. anak yang kelelahan sampai diserang kantuk berat itu memberikan energi guiding dan menenangkan keduanya yang memiliki suasana hati yang buruk.

inilah alasan mereka ingin dekat, karena energi menyenangkan dan terlebih saat ini Sanji memberikan energi fokus untuk keduanya yang jauh lebih menyembuhkan.

"haa" tapi tetap saja tak enak karena dia bahkan tak bisa bangun karena lelah. mereka tadinya hanya berharap dari energi tipis yang bocor tapi sanji memberi lebih meski dia sudah dibatasnya.

"zoro jangan keras kepala"

"dan kau jangan serakah"

"apalah kau ini Zoro, memangnya aku serakah terhadap Sanji?!" dia hanya bisa tidur jika dekat Sanji. itu saja.. saat bersama Sanji mimpi buruk kematian ace bisa ditenangkan.

tidak ada lagi yang mau bersitegang sekarang.

Zoro melihat wajah yang kemerahan dan mulai berkeringat, jarinya membelai menyentuh kulit putih yang tenang. sudah malas berdebat Luffy tidur memeluk bagian sisi lain dan zoro tidak mau melewatkan memandangi wajah ini.

mereka begitu sampai pagi menyingsing.

zoro membuka rumah suku mink tempat mereka bertiga tertidur.

"garchu"
"selamat pagi pendekar garchu"
"samurai-san pagi garchu"

di pagi hari wajahnya langsung sinis mengkerut tak ramah. "mau apa kalian berkumpul disini"

"guide-san apa sudah bangun?"

"jadi kalian disini untuk menemui guideku?... tidak ada! Pergi sana!" nadanya tajam dan menunjukan sisi pedangnya yang tajam.

"Hi!!" "ma ma maafkan kami" "pergi pergi ayo pergi" "samurai itu menakutkan"

diruang tengah semua berkumpul untuk sarapan tapi Sanji dan Luffy belum datang dan hanya zoro.

tentu saja nakama bertanya pada pria surai hijau itu.

"mereka masih tidur" jawab zoro.

"ah baiklah biarkan Sanji istirahat" ucap chopper

"hey law chopper, bukankah kalian harus mengurangj tugasnya(Sanji)?" zoro menodong.

"siapa?"

"Baiklah.. dia jadi cepat lelah bukan.." Law yang langsung paham.

"kalau sudah tau kenapa dipaksakan sial" zoro mengomel

"..kita harus menyimpannya karena akan bertarung di wano" Lanjut Paw.

"'Menyimpan' seolah Sanji adalah alat" komentar Franky

"untunglah operasi berjalan baik, selain kondisi cooksan yang membaik dia juga mampu melakukan kemampuan guiding sampai maksimal"

"beruntungnya kalian memiliki guide seperti itu, di situasi esper saat ini dia sudah seperti harta karun" komentar nakama Law.

side story from one Piece (Fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang