Forced Circumstances 17 ⚠️

701 28 14
                                    

Baju Sanji sudah tanggal dan Zoro sudah memberi tanda di hampir seluruh bagian tubuh Sanji.

Pinggang Sanji ditahan lengan Zoro yang berotot, dan buffnya yang bulat dibuat naik keatas. Posisi pas dengan penisnya yang tegak menusuk-nusuk.

Sulit menopang Sanji menahan tubuhnya pada loker pria.

"heung heh ahhh ah zor! Pelan.."

loker berdenting setiap tubuhnya membentur saat ditusuk zoro.

Zoro sudah keluar dua kali ini mereka cukup bermain sangat lama dan dia masih belum puas, Sanji sudah lelah tubuhnya dipakai untuk memuaskan zoro, loker kotor dan basah akibat cairan mereka yang memuncrat kemana-mana.

"Ahh zor.. Ahh angh ahhh ahh pelan..zor pelan pelan ahhhh~" Zoro cum~ perut sanji diisi kembali. Dari perasaan hangat itu menjadi panas.

Pria ini selalu melakukan dengan cara ini sedikit kasar dan paksaan, tubuh Sanji ambruk kebawah kakinya gemetar tak sanggup.

Zoro membawa tubuh Sanji naik dia ingin melakukan doggy style.

kenapa apa dia tidak suka melihat wajahku?

Tangan Sanji mengerat, dia tidak bisa melihat Zoro sehingga dirinya mulai khawatir

Gerakan zoro semakin kasar, dia tidak sabaran terburu-buru, tapi juga terkadang sentuhan Zoro masih memperhatikan kenyamanan Sanji.

Jadi Sanji merasa tidak bisa marah dan menolak zoro.

Seperti saat ini dia membalik tubuh Sanji.

"Zor Ahhhh" Penisnya masih didalam ku.

lalu zoro memberi ciuman menenangkan, gerakannya perlahan membuat Sanji mabuk dengan nafas wangi sake. Dia sangat gentle berhati-hati lidahnya yang besar masuk sangat dalam, menggeliat dan menggelitik seluruh isi mulut. Sanji memeluk erat dan menambah ritme ciuman tanpa sadar, itu karna ia sangat terlena.

Dia menyukai saat Zoro menciumnya.

Rasa sakit guiding meleleh dengan saliva Zoro yang panas membakar hatinya, kepalanya penuh dengan rasa Zoro.

Menyadari inisiatif Sanji, Zoro tersenyum senang dengan kepuasan dari guidenya. Sifat penaklukan darinya dibuat bangkit.

Zoro mencumbu tubuh Sanji disetiap titik dimana sanji akan merasa senang. Pria itu hanya dengan beberapa kali kami sex guiding, sudah tau bagaimana menaklukkan napsunya semudah menjentikkan jari.

"eunghhh~~~ Zor..... Hahhhh" Wajah Sanji terlihat puas merona dan sangat lezat.

"Yess love cook~"

Dan setelah seks selesai. "Hoekkk!" Zoro merawatnya. Sanji tidak benar-benar memuntahkan isi perut, tidak tau hanya perasaan mual yang tidak jelas dari efek guidingnya.

Lengannya mengerat pada bahu Zoro, mencakarnya dalam seperti menancapkan jari ketanah, itu sedalam bagaimana ia merasakan sakit.

Tapi tubuh itu keras jari Sanji yang justru memutih dan kukunya menipis.

"Aaghhh aghhhh"

"Benar menjadi guide membuatmu melemah" Jelas Zoro, dia memeluk Sanji erat.

Apa yang sanji kira sudah berakhir, tubuhnya diangkat sangat mudah, dia reflek memeluk zoro sebagai tumpuan.

Pria itu memasukan penisnya yang berurat dan tegang langsung sekali hentakan, isi perut Sanji terasa ditekan menuju ulu hati mereka seolah hampir mencari jalan keluar menuju mulutnya.

kepalanya terkulai dibahu, dia tidak bisa berpikir entah sakit atau apapun itu semuanya manjadi sesatuan yang menjadi rumit dan bergejolak.

zoro di hadapannya.. pemandangan yang dilihat mata Sanji saat ini adalah leher kokoh yang bersinar akibat cahaya berpantulan keringat.

side story from one Piece (Fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang