STEALTH 21

397 40 8
                                    

Hari itu Zoro hanya berlatih lebih keras di atas. Tanpa jeda istirahat atau sekedar membaur.

Nakama lain melakukan tugas mereka masing-masing.

Franky mengemudi, Brook membantunya.

Usopp sedang merakit senjata, Luffy dan Chopper menjaga Sanji. Chopper disana sambil banyak membaca buku dia juga mencoba membuat obat yang bisa membantu Sanji.

Nami dan Robin memasak makan malam.

Luffy sudah melonggarkan pegangan ia membantu Sanji berganti baju. Saksinya adalah Chopper

Tubuh Sanji lembab penuh ruam merah tanda yang mereka tau dapat terjadi karna apa. Hole Sanji juga merah merona dan terlihat gesekan lecet.

Ekpresi Luffy menggelap dia buruk sesaat dan membuat Chopper merinding.

"Lu-luffy" Pangilnya ragu.

Tidak berbicara apapun dan kembali pada niatnya mengganti baju Sanji dengan piyama yang nyaman.

Chopper justru lebih khawatir karna kaptennya tidak mengatakan apapun.

Soal bagaimana Luffy menganti dan merawat Sanji, dia tidak bisa melakukannya. Chopper mengingat bagaimana dia bahkan tidak bisa merentangkan selimut, dan malah menawari orang sakit makan daging.

Tapi dia selalu gigih untuk ikut merawat Sanji, sejak saat itu meski penuh kegagalan dan tubuh Sanji menjadi alat percobaan latihannya. Semakin lama Luffy sangat baik melakukannya.

Dia bisa menyeka tubuh Sanji, mengantikannya pakaian dan membersihkan tempat tidur.

Itu benar-benar hal luar biasa untuk pria sepertinya. Seluruh nakama dibuat heran dengan perubahan gigih kapten mereka.

Semua orang makan malam tanpa Sanji, yang sedang tertidur lelah setelah hanya menatap kosong cukup lama.

Selesai makan Luffy membawa nampan berisi air obat dan roti lembut.

Zoro mengikuti Luffy dan masuk bersama ke kabin pria. Zoro duduk melihat Sanji yang masih belum mendapat warna diwajahnya. Dia sadar Sanji sudah berganti baju.

"Kau melihatnya?" Ucap Zoro.

"Yah" Singkat Luffy.

Zoro menaikan kedua bahunya untuk respon itu. "Aku tidak menyesalinya.."

"Paham.."

"Heh.. Kau sangat tau segalanya kapten" Zoro keluar dan kembali ke posnya, rumah gagak.

Luffy sangat paham tau bagaimana Zoro pada Sanji. Dan pria itu sama mengkhawatirkan Sanji dengan caranya.

Ini bukan perasaan marah ingin mencegah Zoro bermain dengan Sanji karna tubuhnya sedang sakit.

Ini perasaan tidak nyaman, seperti sepotong daging yang dimakan orang lain.

Tengah malam, menurunkan jangkar waktunya beristirahat. Laut tenang dan semua orang tertidur kecuali dua orang. Zoro yang berjaga dan Luffy yang sedang memandangi wajah pucat yang tertidur.

Luffy tidak diam selama menunggu dan merawat Sanji. Poni Sanji ia tiup tiup, terkadang menusuk-nusuk pipi atau menggigit telinganya.

Berbisik dan merengek kecil "sanji~~ mimpikan aku"

Pria itu juga suka menyentuh halis Sanji. Seperti lebah yang terbang melingkar jarinya mengikuti garis halis itu.

"Kalau kau tau aku selalu seperti ini.. Apa kau marah??" Ucapnya.

Tubuh itu bergerak halus, Luffy melihat bulu mata Sanji bergerak dan menampakan mata birunya yang tenang.

"Lu..ffy" Sanji melihat sang kapten saat dia membua mata refleks memanggil. Dia sudah terbiasa, saat ia lemas dan terbangun Luffy ada disana.

side story from one Piece (Fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang