"Menjadi mesin pembunuh, kau terlalu meremehkan Sanji ossan!!!"
Bang! Brassssssss!!!
Benturan tombak judge dan Luffy tak terhindar kan. Mereka berdua terlempar jauh satu sama lain.
Membuat Luffy kembali mundur di posisi bersama para kru.
Sekarang kedua kubu yang bertarung dalam formasi lengkap dengan pemimpin mereka.
Melihat sosok Sanji, yang tegak tanpa celah. Namun, semua orang tau untuk berdiri saja pria itu kesulitan.
"Sanji!!!!!" Teriak Luffy
"!!!"
"Oy tidak perlu berteriak itu berlebihan" Gumam Yonji.
"Dia mungkin putus asa hahaha" Tawa Niji.
"KAU APA KAU AKAN DIAM SAJA! ALL BLUE.."
DEG!
diam...
Diam...
Diam...
Sanji tidak menyukai saat para bajak laut itu membuka mulut, perasaan tidak nyaman.
Dia hanya mendengar omong kosong tapi seolah mereka membangkitkan pertarungan dalam dirinya.
Tubuhnya yang sakit, memperparah ketidaknyamanannya. Kebingungan berubah menjadi amarah dan kebencian. Apalagi setelah melihat kondisi Epony-san.
Sanji ingin cepat menyingkirkan mereka.
"Ayah, kapan itu siap?" Sanji berbicara serius. Mengejutkan bagi keluarganya.
"Kau akan melupakan kami? Setidaknya kau tidak boleh melupakan mimpimu! Sanji...!" Teriak Luffy.
"Semua sudah siap" Ucap judge.
"Kembalilah!!"
Deg!
Diam...
Diam...
"Mereka terlihat aneh.." Curiga Robin.
"Semuanya waspada, Vinsmoke sepertinya sedang merencanakan sesuatu" Ucap Nami.
Luffy masih mencoba berbicara dengan Sanji, padangan mereka bertemu dan saling menatap.
Mata Sanji, bukan safir biru sehangat lautan dangkal saat matahari terbit yang dia ingat.
Mata itu sekarang penuh kebencian, gelap sebiru pekat palung laut yang dingin dan dalam.
"Sanji!!!!!" Luffy hampir menyerah dan tapi ia masih menatap mata itu. Mencoba menariknya kembali agar tidak jauh tenggelam.
"Kembalilah.."
Deg!
"aku.. Memikirkan mimpimu..
tapi, maaf sampai akhir aku...
Sebenarnya hanya memikirkan diriku sendiri..." Luffy memiliki perasaan rumit melihat sanji, melihat kilas balik kenangan mereka.
Deg!
"Aku selalu menyusahkanmu, memintamu membuat ini, itu.. Aku selalu memuji masakanmu, tapi aku tidak benar-benar memperhatikanmu bukan?
Aku pria yang tidak mau berbagi daging.. Aku bukan pria sebaik kau Sanji.."
Deg!
"BERHENTI BERKATA OMONG KOSONG!" teriak Sanji, yang sudah muak mendengar ucapan para bajak laut.
"Aku kapten yang egois... Aku membutuhkanmu.. Kami membutuhkanmu.."
Sanji gemetar oleh amarah, dia tidak mau mendengar apapun. Sungguh.. Dia benar-benar tidak mau mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
side story from one Piece (Fanfic)
FanfictionAdegan adegan tambahan dari imajinasi jiji Enjoy~~~ Isinya kaya draf, bisa awal short story yang jadi long story. Bisa tambahan dari cerita asli One Piece atau juga bisa special moment" Tertentu. Pokonya kaya martabak - special lah buat kalian wkw...