Forced Circumstances 27

107 14 5
                                    

gema pilu dari seluruh Nakama kru topi jerami setelah ledakan yang terjadi pada tubuh koki mereka.

ditengah semua yang linglung dan tidak percaya, luffy mengeram dengan kesal.

"CHOPPER?!"

"Luffy... hiks Luffy.. aku tidakk.."

"sebenarnya apa yang sudah kau lakukan?! apa yang kau lakukan pada sanji!!!"

Zoro menghalau tubuh Luffy tapi dia memaksa mendorong seolah dia ingin memakan dokter kapalnya itu saking marahnya.

"aku.. aku hanya menyalurkan energi Guiding aku berharap Sanji sadar.. hiks.. untuk..heuuu apa..apa Sanji? tidak kan law" chopper sudah tidak bisa menahan tangisnya dan dia berharap-harap pada law.

"aku juga membantu chopper, Luffy jika kau ingin marah..kau juga hiks bisa menyalahkanku jangan hanya memarahi chopper.. karena kami sebenarnya hanya berusaha merawat Sanji-kun" Nami ikut bicara.

"DIAMM!!!"

kru lain hanya bisa terpaku sedih juga takut berbicara mereka semua sudah tidak lagi merasakan luapan energi hitam dan tidak ada lagi yang meracau sakit. Sanji tergeletak disana dengan genangan cairan pekat hitam yang keluar dari seluruh tubuhnya.

semua melihat dan hanya bisa termenung, antara terkejut mereka sulit menerima dan juga ketakutan akan kehilangan. seolah.. apa benar? mereka benar-benar kehilangan salah satu nakamanya sekarang.

lebih dari yang law kira seluruh kru bajak laut ini sangat terpukul sampai mereka seperti sekumpulan manekin yang kehilangan fungsi berpikir.

dan memang yang lebih buruk adalah kapten mereka yang sudah hampir batas gila akibat pertarungannya yang sampai menggunakan kekuatan dengan kebutuhan haki tingkat tinggi dua kali. sedikit saja dia menggunakan hakinya lagi maka dia akan bernasib sama seperti para esper yang menjadi granat manusia.

"haa.." desah panjang Law.

detak irama jantung yang lemah.. terdengar ditengah keheningan setelah desah panjang law. meledaknya Sanji yang masih mengejutkan mereka. jantung itu tidak seperti detak yang normal begitu lamban hampir seolah tidak berfungsi. detik jam masih lebih cepat, tapi dia tetap berdetak.. yang artinya masih ada kesempatan dari pada tak berdetak sama sekali.

"dia masih hidup" Santai Law memberitahu mereka.

"uh.." semua mata melihat law dia mengeluarkan sebuah jantung yang berdetak lemah dan potongan hitam diselah tangannya yang lain meleleh mengotori lantai.

"aku akan menjelaskannya nanti, tapi sekarang bersihkan semua cairan hitam ini dulu.. lalu chopper kau rawatlah tubuh Sanji.. dia masih akan selamat.."

"apa..apa benar yang kau katakan itu?!"

"benarkah benarkah?"

"law kau tidak..berbohong, jadi yang kau pegang adalah jantung sanji? !!"

"yah aku menyelamatkan jantungnya dulu sebelum tubuhnya hampir mati"

chopper berubah dalam mode besarnya, dia membawa Sanji hati-hati menidurkannya di kasur kabin wanita yang mengalah memberikan kamar mereka. supaya pria itu lebih nyaman dan berharap cepat membaik. Sanji sudah dibersihkan semua luka yang terbuka diberikan cairan antiseptik lalu dibalut salep. chopper tak berani menjait satu lukapun sebelum semua benar-benar jelas.

sekarang tubuh itu tidak bernafas dan kaku seperti mayat tapi jika jantungnya sekarang yang diluar masih berdetak bukankah masih da kesempatan.

sekarang semua orang berkumpul bersama untuk menyantap makan malam sederhana lalu membersihkan meja dan mulai berdiskusi.

side story from one Piece (Fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang