Dimaafkan?

476 8 0
                                    

Navya mencoba menepis tangan Karel ketika ingin berbicara dengannya. Navya benar-benar kecewa dan tidak ingin bertemu dengan Karel. Navya masuk ke dalam kelas, dan tidak memedulikan Karel yang menunggunya di luar. "Eh Nav, pacar loe tu daritadi disana, temuin kek.", ucap teman kelas Navya. Dera pun juga ikut penasaran dan bertanya pada Navya "Ada apa sih Nep? masalah semalem ya?" setelah itu Navya cerita kepada Dera tentang dia dan Karel semalam, juga kebohongan Karel. "Ya Tuhan Nep, sampe boong segitunya si Karel? ngga nyangka banget sih gue. Tapi tetep sih Nep lo harus temuin dia dulu, lo bilang aja yang lo rasain. Biar semua clear kan." Pasalnya Dera ini memang sangat berhati lembut tidak seperti Anggi. Karena kalau Anggi pasti akan menyuruh Navya memutuskan Karel saja.

10 menit sebelum bel Navya keluar menemui Karel yang sudah menunggunya daritadi. "Sebenernya ada apasih Sayang? Salah aku apa?" tanya Karel dengan muka pasrah kepada Navya. "Kamu gatau kesalahan kamu apa? kamu boong Rel sama aku, kamu bohong!" ucap Navya dengan nada yang lumayan tinggi kepada Karel. "Boong soal apa sayang? aku ngga ngerti deh." mendenger jawaban Karel membuat Navya tersenyum sinis. "Kamu semalem keluar kan? nongkrong kan? kamu nongkrong sama Adam temen kamu. Ada ceweknya pun aku tau Rel, dan kamu tega bohongin aku?" Belum sempat Karel menjawab bel masuk berbunyi. "Sayang kita masuk kelas dulu ya, nanti kita bicara lagi. Semangat ya sayang!" ucap Karel sambil mengelus pipi Navya.

Mereka berdua pulang sekolah bersama karena Navya rasa juga ada yang perlu mereka bicarakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mereka berdua pulang sekolah bersama karena Navya rasa juga ada yang perlu mereka bicarakan. Sepanjang jalan keduanya hanya diam saja, dan Navya pun hanya memegang jaket Karel saja. Karena biasanya Navya melingkarkan tangannya diperut Karel, namun kali ini tidak. Percakapan dimulai dari Karel "Masih marah ya sayang?" Sejujurnya Navya juga bingung harus bagaimana. Navya kecewa karena sudah dibohongi, tetapi dia adalah tipe wanita yang mudah luluh dan memaafkan pasangannya. Sungguh ironis perempuan jaman sekarang, dibodohi cinta. "Ngomong dirumah aja" sambung Navya.

Akhirnya sampailah mereka di rumah Navya. Navya memersilahkan Karel untuk duduk dan meminta Mbak Wanti menyiapkan minuman untuk Karel "Mas Karel mau apa? kaya biasanya?" , "Iyadeh mbak gapapa, tapi lemonnya yang manis ya hahaa." "Iya mas, maaf yang kemarin ya" jawab mbak Wanti. Sembari menunggu Navya berganti pakaian, Karel bermain HP sejenak dan minum ice lemon tea buatan mbak Wanti. "Gimana sayang? udah mau bicara kan?" tanya Karel kepada Navya. "Gatau deh, aku masih males sama kamu. Gatau mau gimana lagi, kenapa harus bohong?" , "Ngga bohong sayang, waktu aku bales chat kamu emang bangun tidur aku, aku nongkrong cuma bentar. Aku gamau kamu mikir aneh-aneh makanya aku ngga ngomong. Maaf ya sayang?" Navya cukup bingung dengan jawaban Karel. "Kalo kamu ngga bilang aku malah makin mikir aneh-aneh tau ngga!" Karel pun memeluk Navya "Yaudah aku janji bakal lebih jujur kok sayang, maaf yaa..udah ya marahnya." Cup! Karel mencium pipi Navya. "Mau makan ngga? keluar yuk makan apa gitu." Navya hanya mengangguk dan mengikuti Karel keluar.

Second Choice?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang