Navya semakin kesal karena Karel tidak mengelak kalau itu bukan dia. Walaupun sudah dipastikan itu Karel, setidaknya mengelak membuat seolah Karel menolak mereka memiliki hubungan. Navya jadi malas bertemu Karel, Navya turun kebawah memberitahu mamanya untuk membangunkan Navya lebih pagi dari biasanya.
"Tumben sayang."
"Iya ma, ada tugas yang belum selesai soalnya." Navya berbohong.
"Makasih ya ma."
Navya langsung tidur karna tidak ingin memikirkan hal-hal buruk. Navya mendengarkan playlist spotifynyalagu-lagu ini selalu menemani Navya saat ingin tidur, istirahat dari dunia nyata.
Mamanya sudah berkali-kali membangunkan Navya lebih awal, namun Navya susah bangun. Akhirnya mamanya menyerah, dan meninggalkan Navya di kamar. Saat Navya bangun, jam sudah menunjukkan pukul 6.10 bahkan Navya lebih telat dari biasanya.
"Aisshhh...anjirlahh."
Navya langsung turun untuk mandi
"Mama lupa gak bangunin Vya ya?"
"Yaampun nak, mama udah bangunin kamu berkali-kali. Kamu cuma bilang iya ma, bentar ma."
"Masa sih ma? Vya pikir cuma mimpi. Aduhh...Navya telat ini."
"Yaudah sarapannya mama bungkusin aja, nanti dimakan di sekolah."
Setelah selesai mandi, dan ganti baju Navya langsung pamit dengan mamanya.
"Oh ya, Karel udah nunggu didepan."
"Hah?"
"Kenapa? kaget gitu."
"Gapapa ma, yaudah."
Navya melangkah kedepan dengan ragu dan takut. Rasanya ingin berteleportasi atau menghentikan waktu. Sampai di depan, Navya heran tumben Karel membawa mobil, biasanya malas karena macet.
"Maaf ya nanti kalau macet."
"Gapapa. Kok tumben?"
"Iya, biar gak diem-dieman. Ayo masuk."
Mendengar jawaban Karel, Navya malah diam. 5 menit perjalanan masih hening, tiba-tiba tangan Karel mengenggam tangan Navya
"Maaf ya, itu gak seperti yang kamu pikir kok."
"Gapapa, kita kan juga udahan."
"Kemarin aku ditelpon temenku katanya suruh jemput, ternyata bukan jemput dia malah orang lain. Katanya mobilnya mogok, dan gak sempet sarapan yaudah aku anterin sarapan."Jangan luluh Nav, jangan. Please! please!. Batin Navya
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Choice?
Teen FictionNyatanya mau setulus apapun, kalo yang dipengen bukan kita, mau apa lagi? maaf ya ceritanya berantakan banget karena ini baru pertama kali aku nulis:( gak lupa makasih bgt buat semuanya yang udah support😚