Sedikit lupa

89 3 0
                                    

Setelah selesai sarapan bersama temannya, Navya berangkat ke kantor dan sayangnya ia telat 3 menit, mungkin karena kelamaan curhat tadi dengan temannya. Sampai parkiran Navya langsung melepas helm, dan jaket. Namun ternyata ada satu hal yang terlupa. Navya langsung bergegas berlari dan sampai menyela lift yang sudah akan tertutup, beruntungnya orang didalamnya peka dan membuka lift untuk Navya. Ternyata yang didalam lift itu adalah Rico, kakak kelasnya dulu di SMA namun sekarang berbeda divisi dengan Navya.
"Telat?" tanya Rico singkat.
"Ya menurut kakak?" jawab Navya ketus karena pertanyaan Rico yang sudah jelas-jelas jawabannya.
"Ya biasa aja kali ah, ngaca dulu sana." ucap Rico secara tiba-tiba membuat Navya kaget, namun juga marah karena apa-apaan suruh ngaca-ngaca.
"Apasih kak, masih pagi gausah nyari ribut."
Lalu Rico menyodorkan kaca didepan muka Navya
"Liat rambut lu."
Saat melihat Navya kaget sampai membelalak, ia lupa merapikan rambutnya sehingga terlihat sangat kucel dan berantakan, mana ia sudah terpancing emosi duluan lagi. Keberuntungan sekali lagi, pintu lift terbuka dan Navya langsung lari keluar, sampai tidak sadar kaca Rico terbawa olehnya.

Navya langsung berlari ke kamar mandi, dan merapikan rambutnya. Ia sangat malu, benar-benar malu dan tidak enak kepada kak Rico sudah marah-marah tanpa alasan hanya karena ia telat.
"Vya Vya, bodoh banget sih anjir. Minimal tanya dulu lah kenapa suruh ngaca."
Saat akan keluar ia mengambil kaca Rico tadi untuk dibawa, lalu baru tersadar.
"Ini kan milik kak Rico, aduh gimana ini masa harus ketemu lagi."
Baru saja Navya berbicara Rico sudah mengiriminya pesan.

Sesuai apa yang dikatakan Rico, ia menghampiri Navya direstoran ramen depan kantor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesuai apa yang dikatakan Rico, ia menghampiri Navya direstoran ramen depan kantor. Saat itu Navya makan sendiri, karna ia sedang ingin sekali makan ramen jadi tidak ikut teman-temannya. Sebenarnya teman Navya hanya berselang 2 bangunan dari restoran tempat Navya makan. Teman-temannya disana sedang berada direstoran pasta dan pizza. Saking menikmatinya makanan Navya tidak sadar Rico datang sampai Rico menepuk pundaknya.
"Lagi marahan sama temen lo?"
"Engga kak, kan aku udah bilang lagi pengen ramen aja." jawab Navya sambil menyodorkan kaca milik Rico.
"Itu kaca punya adek gue, tadi pas nganterin sekolah ketinggalan dimobil gue bawa karna takut jatuh terus ilang, gue kena marah mama."
Mendengar perkataan Rico membuat Navya terheran, pasalnya ia tidak bertanya.
"Gue cerita, takut lo salah paham cowo kok bawa kaca." Rico menambahkan ucapannya tadi sebelum Navya menjawab.
"Emang yang boleh ngaca cewe doang? gak kali kak. Btw seru ya kak punya adek? ada yang bisa diajak berantem gitu."
Rico sedikit terkejut dengan pertanyaan Navya.
"Wah, gak waras lo Vy. Orang-orang tu sukanya kedamaian, ketenangan, kesejahteraan, persatuan dan kesatuan malah lo suka berantem."
"Maksud aku tu gini lo kak, aku kan anak tunggal di rumah sepi banget jadi menurut aku gapapa ribut smaa adek yang penting rumah rame."
"Oh lo anak tunggal, adek gue buat lo aja mau?"
"Emang boleh?" tanya Navya antusias.
"Boleh, mau bikin sama gue juga boleh." mendengar jawaban Rico, Navya langsung memukul kepalanya menggunakan sendok ramennya.
"Semua cowok emang ya sama aja."
"Cowo lo pasti banyak ya?"
"Iya banyak, ada 34. Iri ya?"
"Buset, gak lupa lo sama mukanya? banyak amat. Ah iyaa...gue tau lo kan."
"Dih apaan? ngomong gak terusin."
"Suka korea-korea gitu kan lo?."
Navya hanya tertawa dengan pertanyaan Rico.

"Gue balik dulu ya kak."
"Bentar, tungguin gue makan. Balik bareng aja biar gak gabut gue."
"Gabut gimana sih anjir."
"Kan jalan sendiri jadi gabut, kalo ada lo kan bisa ngobrol sambil gandengan tangan."
"Mau nyebrang lo kak gandengan tangan segala."
"Si anjir jawab mulu."

Tidak kenapa pembicaraan tidak jelas ini sedikit menghibur Navya, hatinya sedikit bahagia. Setidaknya selama kurang lebih 45 menit ia melupakan sakitnya karena Rico.

Second Choice?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang