Kalau kamu berjalan di hutan, dan bertemu dengan pohon yang sama berarti kamu tersesat. Tau kan apa maksudnya?
masa sekarang
Hari ini Navya berangkat kerja diantar oleh Karel. Sepanjang perjalanan mereka berbincang dan bercanda sambil Navya yang selalu memeluk erat Karel. Navya seperti tidak ingin melewatkan moment ini, dan ingin terus seperti ini. Naik motor bersama Karel sambil ia memeluk Karel, berbincang. bercanda dengan Karel adalah kenangan indah yang ingin selalu Navya ulang. Rasanya hanya dimoment ini mereka benar-benar merasa bahagia baik sejak masih pacaran maupun sudah putus seperti sekarang. Selama dekat kembali ini, Karel memang tidak pernah mengatakan cinta atau sayang kepada Navya, namun jika dilihat dari semua tindakannya apa mungkin bukan karena masih ada rasa? Entahlah, hal tersebut juga membuat Navya bingung.
"Udah sampe Tuan Putri."
"Hah? masa? cepet amat."
"Pengen terus sama aku ya?" Karel yang sedang menggoda Navya.
"Dih, apasih. Yaudah aku masuk dulu ya."
"Semangat cantik."
Navya membalas perkataan Karel hanya dengan senyuman, dan ia masuk ke kantornya. Setelah melihat Navya masuk, baru Karel pergi. Bisa dibilang mood Navya hari ini bagus, karena hal tersebut Navya ingin mentraktir kopi teman kantornya.
"Pada mau kopi gak? gue beliin deh."
"Mauuuu...." jawab serentak teman-teman Navya
"Biar adil latte aja ya? normal sugar? ada yang gak suka?"
"Itu aja Vy gapapa."
"Ehh..tumben kamu, baru dapet rezeki ya?"
"Dapet hidayah dari Tuhan buat banyak berbagi." Jawaban Navya sontak membuat seruangan tertawa.
Tiba-tiba...
"Aku ditraktir juga gak nih?" kak Rico datang didevisi Navya untuk membahas projek iklan shampo yang terbaru. Pertanyaan tersebut membuat Navya kaget, dan tidak sadar Navya menjawab "Eungg..boleh kak"
"Becanda Nav."
"Yaudah semuanya, makasih ya berkasnya. Semangat semangat."
"Semangat Nav" kata kak Rico kepada Navya sambil menepuk pundaknya.Hari ini Navya tidak membawa bekal yang mengharuskannya makan di kantin kantor. Mendekati jam istirahat tiba-tiba Navya mendapat pesan
Awalnya Navya malas jika harus keluar makan sampai diluar kantor. Namun mengetahui bahwa ternyata ada cabang resto favorit Navya, ia merasa excited. "Kemana aja aku gak nyadar kalo udah buka cabang. Disebelah kantor pula." batin Navya
Rico benar-benar menepati perkataannya yang akan menjemput Navya diruangannya. Sebenarnya Navya dan Rico itu satu perusahaan, mereka hanya beda divisi dan lantai. Tentunya Navya menjadi pusat perhatian karena dijemput makan siang oleh Rico, pasalnya Navya belum pernah terlihat dekat dengan cowok manapun, apalagi Rico termasuk pegawai yang populer di kantor Navya.
"Harusnya gausah jemput kesini kak, malu aku." mendengar perkataan Navya, Rico sedikit bingung
"Aku malu-maluin ya Nav? maaf ya."
"Ehh..gak gitu kak, maksudnya malu jadi pusat perhatian, nanti dikira kita ada apa-apa lagi."
"Beneran juga gapapa kok." mendengar hal tersebut Navya sedikit kaget, apakah hanya salah dengar atau apa
"Hah? gimana kak?"
"Aahh..engga Nav."
Mereka berdua pun sampai di resto yang mereka rencanakan tadi. Setelah memesan mereka memilih meja dan Navya menyarankan duduk di dekat jendela agar tidak terlalu bosan. Sambil menunggu makanan mereka berdua berbincang dan bercanda, tiba-tiba handphone Navya bergetarRaut wajah Navya langsung panik dan bingung. Bagaimana nanti dia pulang? kenapa Karel begitu tidak bertanggung jawab? kenapa tiba-tiba ada acara? banyak sekali pertanyaan yang muncul dikepala Navya. Sampai-sampai Navya tidak mendengarkan perkataan Rico karena terlalu syok dengan chat yang dikirim Karel.
"Nav? kenapa?" tanya Rico sambil menepuk pundak Navya
"He kak, gapapa."
"Gapapa kok sampe panik pucet gitu. Kenapa? ada masalah kantor?"
"Enggg..gak kak cuma ini, apaa...temenku nanti gak bisa jemput."
"Oala karena itu, sama aku aja lah."
"Hah?"
"Iya. Sama aku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Choice?
Teen FictionNyatanya mau setulus apapun, kalo yang dipengen bukan kita, mau apa lagi? maaf ya ceritanya berantakan banget karena ini baru pertama kali aku nulis:( gak lupa makasih bgt buat semuanya yang udah support😚