Jalan yang salah

388 8 0
                                    

Bukan cinta namanya kalo ngga buta.

Navya dan Karel sudah bersama selama 4tahun, tentunya tidak mudah melupakan kenangan diantara mereka. Mungkin masih ada sisa perasaan antar keduanya, tidak menutup kemungkinan juga Karel walaupun ia sudah sempat punya pacar. Singkatnya hubungan Karel dan Navya memang tergolong toxic, mereka sering meributkan hal-hal sepele yang berujung putus walaupun akhirnya akan balikan lagi. Biasanya Karel selalu mengejar-ngejar Navya untuk meminta Navya kembali. Namun terakhir kali mereka putus saat kelulusan SMA,  Karel tidak lagi mengejar Navya. Navya merasa heran dan akhirnya ia menemukan jawaban. Yaitu, Karel sudah memiliki pacar baru setelah 2minggu mereka berpisah. Kita memikirkan hal sama.

Setelah kejadian Karel mengirim pesan kepada Navya, Karel dan Navya menjadi semakin dekat. Bahkan mereka sering telepon, video call, bahkan sleep call. Karel bersikap seolah-olah mereka tidak pernah putus, dan Navya bersikap seolah-olah ia tidak pernah kelingan Karel. Navya benar-benar dibutakan oleh rasa cinta dan rindunya kepada Karel. Bahkan Navya tahu bahwa Karel tidak akan memintanya kembali, dan hubungan ini akan sia-sia. Namun Navya bersikap seperti tidak peduli dan tetap ingin bahagia bersama Karel. Navya hanya merasakan kebahagiaan saat bersama Karel, ia tidak ingin memikirkan hal-hal buruk yang akan terjadi nantinya di masa depan.

"Aku gatau Rel jalan yang aku ambil ini bener atau engga, apakah jalan ini bisa nuntun aku bahagia? atau justru makin terjatuh?" ucap Navya dalam hati. Sama seperti orang lain, Navya juga sering overthinking sebelum tidur. Kita cenderung memikirkan hal-hal buruk yang belum tentu terjadi, dan tidak jarang kita tiba-tiba mengingat masa lalu buruk yang pernah kita lalui. Kenapa harus ada hal seperti itu? Mungkin itu cara Tuhan menyuruhmu untuk berbicara dan memahami dirimu sendiri. Navya memandang foto yang dikirim Karel atau biasa dibilang PAP, sambil bergumam "Aku ini ngapain sih Rel?" maksud pertanyaan itu adalah, kenapa Navya mau menerima Karel, padahal sudah disakiti oleh Karel. Masih memandangi foto-foto yang dikirim Karel, tiba-tiba telpon masuk.

"Halo Nav" itu adalah Karel. "Iya Rel gimana? tumben nelpon tapi ngga ngomong dulu." jawab Navya. "Besok libur kan? ketemu yuk!" ajak Karel kepada Navya. "Emm..boleh deh, tapi tiba-tiba banget." jawaban Navya atas ajakan Karel. "Gatau, kangen kali" mendengar jawaban Karel mereka berdua tertawa, dan melanjutkan telepon sampai masing-masing tertidur.

Second Choice?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang