Flashback sebelum unblock Karel.
Navya bekerja tanpa semangat hari ini. Ia sebenarnya sudah capek dengan Karel, ia sudah tidak mau mendengar dan membahas apapun dengan Karel, namun disisi lain ia ingin menyelesaikan semuanya sekarang. Navya duduk dikursi sambil menghela napas. Bahkan Navya sampai tidak sadar disapa oleh Rico dikoridor kantor tadi karna tatapannya yang kosong, kakinya yang hanya sekedar melangkah. Hari ini pun Navya memilih naik ojek online karna ia benar-benar lemas dan malas.
"PAGII!!!" sapa Dinda yang seperti menyindir Navya yang datang tidak menyapa, justru malah menghela napas. Sampai 5 detik Navya tidak menjawab sampai Dinda harus menepuk pundak Navya.
"Woii!!! kesurupan lo!!!" Dinda berusaha menyadarkan Navya.
"Ehh Din, kenapa? lo manggil ya?" jawab Navya dan terdebngar lemas.
"MENURUT LOO??!!" Dinda sampai ngegas saking kesalnya."Udahlah Din, males bercanda gue." ucap Navya sambil meletakkan kepalanya dimeja depan komputer kerjanya.
"Lo kenapa dah? gampang amat moodnya berubah-ubah, dasar cewek." kata Dinda
"Lo juga cewe ye Din btw." ucap Agus satu divisi dengan Navya yang mendengar ucapan Dinda.
"Gue mah cewe special Ag." Dinda memang memanggil Agus dengan "Ag" bukan "Gus"
"Itu namanya PICK ME!!!" jawab Agus ngegas.
"Kalo gue pick me, mau gak lo nge-pick gue?" Dinda memang kalau bercanda suka seperti ini.
"OGAH!!!"
Oke back to Navya"Masalah kemaren ya Nav? ada apa lagi?" akhirnya Dinda bertanya dengan serius. Dan Navya pun akhirnya mau bicara dan mengangkat kepala dari mejanya yang ia gunakan untuk tidur bukan kerja.
"Dia ngehubungin gue Din, ngajak bahas masalah ini dan selesaian ini. Tapi gue udah muak Din, gue capek. Harusnya dia udah paham kondisi dan gak perlu nyari-nyari gue lagi." Navya bercerita sambil mengeluh.
"Itu artinya dia gabisa lepas dari lo, dia gamau nglepasin lo." jawab Dinda.
"Kali ini gue yang bakal lepasin Din, gue capek." Dengan lirih Navya menjawab.
"Ya monggo Nav kalo itu keputusan lo, tapi menurut gue gaada salahnya untuk lo bahas dulu, selesaian dulu. TAPI inget!! ungkapin semua Nav, semuanyaa. Jangan ada yang ketinggalan dihati lo, biar lo bisa lepasin dengan ikhlas."
"Gitu ya Din?"
"Ya itu menurut gue, tapi semua balik ke lo sanggup gak ngomongin semuanya."
~~End flashback~~Navya akhirnya berpikir kembali dan memutuskan untuk berbicara dengan Karel, namun ia meminta izin dulu dengan Lycia, agar semua clear.
Hal ini tentu berat untuk Navya tapi ia harus bisa. Walaupun Navya merasa saat sudah berbicara dia tiba-tiba blank, namun ia harus tetap bisa. Dengan rasa tidak sabarnya Karel, Karel sampai menelpon Navya.
Tapi mungkin untuk kali terakhir, Navya pun mengangkatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Choice?
Ficção AdolescenteNyatanya mau setulus apapun, kalo yang dipengen bukan kita, mau apa lagi? maaf ya ceritanya berantakan banget karena ini baru pertama kali aku nulis:( gak lupa makasih bgt buat semuanya yang udah support😚