Navya terbangun karena hpnya bergetar. Banyak sekali notif yang masuk pagi-pagi sekali. Navya bangun dan membelalak melihat chat dari Karel
Tangan Navya gemetar, sampai ia berteriak kesenangan. Mamanya sampai naik ke kamarnya untuk memastikan apa yang terjadi. Ia masih tidak percaya apa yang ia lihat. Apa ini mimpi? apa Navya masih mimpi?
btw habis bilang "aku" jadi "gue" haha. Sebelumnya ia tidak menyangka bahwa Karel akan mendapatkan tiket yang diinginkannya. Tapi ternyata non fans lebih lucky daripada fans itu sendiri.
Dalam situasi kaya gini, masih sempet aja gombal-gombal gak jelas. Navya benar-benar sangat senang, sampai mengirim pesan tidak dipikirkan dulu. Padahal katanya ia tidak ingin lagi berurusan dengan Karel, tapi malah mau nraktir.
Kenapa Karel sebaik ini? ini bukan hal cuma-cuma yang bisa dilakuin banyak orang lho. Butuh effort gede buat ngelakuin hal ini. Dan Karel? dengan semudah itu.
Navya tidak ingin memikirkan dulu tentang Karel. Ia ingin fokus persiapan ketemu ayang-ayangnya dulu. Masalah Karel dipikir nanti-nanti.
Lama-lama gue lakban tuh jempol Karel, seenak jidat aja pretty pretty, batin Navya
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Choice?
Teen FictionNyatanya mau setulus apapun, kalo yang dipengen bukan kita, mau apa lagi? maaf ya ceritanya berantakan banget karena ini baru pertama kali aku nulis:( gak lupa makasih bgt buat semuanya yang udah support😚