Hari ini hari selasa. Entah kenapa hari selasa terlihat lebih menyebalkan daripada hari senin. Mungkin karna hari selasa terasa lebih panjang dan lebih lama, 24 jam tapi terasa 36 jam. Hari senin memang menyebalkan karena setelah libur harus kembali kepada kenyataan hidup. Namun dihari selasa Navya biasanya mendapatkan banyak hal mengejutkan yang tentunya jauh diluar ekspetasinya. Benar saja, Navya mendapat kabar bahwa minggu depan akan ada acara reuni SMA-nya. Baru saja grupnya AND (Anggi, Navya, Dera) ramai membahas hal tersebut. (bisa komen ya apk buat bikin chat grup:)
Yang menyebalkan bukan karna ia harus bersosialiasi atau mendengarkan ocehan teman-temannya tentang achievement, karir, harta atau yang lain, tapi Navya kemungkinan akan bertemu seseorang yang tidak ingin ia temui saat ini. SMA-nya hanya mengadakan reuni untuk 3 lulusan saja karena jika semuanya pasti akan membludak. Navya sangat tidak ingin datang kesana, namun Dera dan Anggi terus memaksanya. Dan setelah dipikir-pikir ia akan terlihat menghindar jika tidak datang, padahal yang harusnya menghindar bukanlah dia. Harusnya kan orang yang menyakiti yang harus menjauh bukan yang disakiti. Itu yang Navya pikirkan.
Karna hal tersebut tidak sadar Navya daritadi melamun dengan wajah yang sangat muram. Sampai teman kantornya mengajak makan siang ia hanya menggelengkan kepala lalu meletakkan kepalanya diatas meja dengan lemas. Temannya yang mengerti Navya mungkin sedang ada masalah langsung peka dan tidak memaksa Navya. Tidak sadar Navya sedikit terlelap bahkan sempat bermimpi, namun belum terlalu jelas mimpi apa ia dikejutkan oleh sesuatu, ada yang menyentuh pundaknya. Ia kaget bahkan sampai teriak walaupun tidak terlalu kencang.
"Maaf Vy gatau kalau lo tidur beneran." ternyata Rico
"Kak Rico?"
"Minum dulu gih biar melek." Rico memberi segelas kopi untuk Navya.
"Makasih kak. Oh ya ada apa kak?"
"Minggu depan reuni berangkat bareng gue ya?" tidak disangka Rico mengatakan hal tersebut. Navya yang kaget mendengar itu agak tersedak saat minum lalu Rico dengan sigap memberi tisu untuk Navya.
"Yang bener kak?"
"Masa boongan. Oke gue anggap lo setuju. Jam 7 gue jemput di rumah ya, see u." Belum sempat Navya menjawab Rico sudah menyimpulkan sendiri.Sebenarnya bukan karena Navya enggan apalagi malu jika harus datang dengan Rico, namun ia tidak ingin menjadi perbincangan antara dia dengan Rico. Aneh gak sih kalo kita berangkat reuni sekolah, tiba-tiba sama kakak kelas? semoga gak terjadi apa-apa deh, batin Navya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Choice?
Teen FictionNyatanya mau setulus apapun, kalo yang dipengen bukan kita, mau apa lagi? maaf ya ceritanya berantakan banget karena ini baru pertama kali aku nulis:( gak lupa makasih bgt buat semuanya yang udah support😚