Tiba-tiba

180 2 0
                                    

Navya yang sudah selesai mandi kemudian turun ke bawah untuk sarapan. Navya menuruni tangga sambil membawa handphone dan handuk yang masih ada dirambutnya. Betapa terkejutnya Navya melihat Karel yang sudah duduk manis disofa ruang tamunya. Sampai-sampai handphone yang digenggamnya hampir jatuh.
"Yaampun nak, untung HP kamu aman." ucap mama Navya
"Liat aku kaya liat setan aja."
"Tau ni Vya, yaudah ayo sarapan dulu. Karel ayo ikut sarapan sekalian."
Navya yang masih bingung dan terkejut tidak mengatakan apapun saat makan. Selesai makan pun Navya langsung naik ke atas untuk siap-siap pergi bekerja. Setelah selesai Navya mengambil kunci motor, karena Navya tidak tahu apakah Karel hanya mampir atau ingin mengantar Navya. Apalagi Navya takut kejadian kemarin terulang lagi.
"Kemarin kamu pulang kapan nak? Kok kemarin habis mama mandi kamu udah dirumah? sama kamu kan Rel?"
"Kemarin pulang agak cepet dikit ma, jadi mama gak tau. Kemarin Navya sama temen Navya ma, bukan sama Karel, Karel ada urusan."
"Iya tante maaf ya gak bisa anter Navya, makanya sekarang mau aku anter lagi tante, buat nebus yang kemarin."
"Gausah Rel, aku sendiri aja. Nanti pulang kerja mau pergi juga kok. Aku berangkat ya ma, assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumsalam. Hati-hati nak."
"Ikutin sana." bisik mama Navya kepada Karel
"Yaudah tante kalo gitu aku juga pamit." Setelah salam dan pamitan kepada mama Navya, Karel langsung mengikuti Navya. Tentunya Navya sadar bahwa diikuti oleh Karel, namun ia masih berusaha bodoamat dan tidak menghiraukannya.

Setelah sampai di parkiran kantor, Navya bertemu temannya dan ingin masuk bareng kedalam kantor. Saat ingin menghampiri temannya, tangan Navya ditahan oleh Karel yang ingin bicara padanya.
"Nav, tunggu. Maafin aku, gak seharusnya aku kaya gitu."
"Gapapa. Udah biasa, lepasin ya."
"Kok sekarang kamu gini, karna cowo kemarin."
"Apasih Rel, lepasin aku mau masuk."
Karel masih memegang erat tangan Navya, justru malah meraih tangan satunya lagi.
"Maafin aku Nav, aku sayang banget sama kamu. Aku gak bisa lupain kamu."
Navya tidak menjawab ucapan Karel, tanpa dijawab pun kita tahu kan kalau Navya masih sangat mungkin lebih sayang daripada Karel. Namun, Navya sangat sulit untuk mengatakan apa yang dia rasakan kepada Karel. Kalau sudah berhadapan dan menatap mata, seketika Navya langsung blank dan tidak bisa berpikir apapun.

Sesampainya didalam kantor, Navya bertemu dengan Rico dan menyapanya. Rico yang sedikit kaget karena Navya yang menyapanya lebih dulu.
"Hai kak."
"Ehh hai Nav."
Tidak ada percakapan dan hanya saling menyapa. Rico yang melihat mood Navya seperti kurang baik hari ini hanya memilih diam daripada salah bicara. Navya kaya gak mood gitu, kenapa ya? Tapi yaudahlah mau ngapain juga. Ucap Rico dalam hati. Navya langsung meraih kursinya dan mengerjakan tugasnya agar lupa akan masalah-masalahnya.

Saat jam istirahat Navya dikejutkan dengan makanan online yang datang padahal dia tidak memesan. Navya panik dan bingung, ternyata saat ditanya itu dari Karel. Navya antara bingung dan juga senang
"Lho pak saya gak pesen makanan itu."
"Ohh memang benar kak, ini dari kak Karel buat mbak Navya. Jangan lupa dimakan dan semangat kerja kak katanya."
"Oh iya pak makasih ya pak."
"Iya kak, permisi."
Navya tidak mengirim chat atau telpon Karel untuk sekedar berterimakasih. Navya masih tidak tahu harus berbuat apa dan kemana arah hubungan Navya dan Karel. Navya berpikir kalo dia gak sayang aku, masa iya dia se-effort ini. Tapi kalo sayang aku kenapa gak milih aku. Pikiran itu selalu berputar diotaknya. Dia benar-benar tahu apa yang dipikirkan Karel.

Hari ini Karel menepati janjinya untuk menjemput dan mengantar Navya pulang. Karel sudah bilang tidak bisa mampir ke rumah karena ada pertandingan futsal. Sebenarnya Navya tadi diajak oleh Karel, namun Navya menolaknya karena Navya sedang malas bersosialisasi dengan siapapun. Sebelum futsal dimulai Karel mengirim chat kepada Navya

Navya tidak bisa bohong kalau dia benar menunggu kabar dari Karel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Navya tidak bisa bohong kalau dia benar menunggu kabar dari Karel. Sampai jam menunjukkan pukul 21.00 dan Karel belum memberi kabar. Navya yang merasa sangat mengantuk dan akhirnya memilih tidur.

Alarm Navya berbunyi dan Navya meraih HP untuk mematikkannya. Saat menekan tombol ON, Navya terkejut karena, sama sekali tidak ada notif dari Karel.

Second Choice?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang