"Pagi tante."
Sesuai dugaan lelaki itu menyapa. Ada yang dibuat kebingungan karena hal tersebut.
"Karel disini juga? sama siapa?" mama Navya bertanya sambil menepuk pundak Karel.
"Nganterin adek tante, tapi anaknya malah main sama temennya."
"Tapi sayang banget tante sama Vya mau pulang."
"Iya gapapa tante, hati-hati ya tante dijalan. Nav hati-hati ya."
Navya agak kaget diajak bicara oleh Karel sampai menjawab dengan agak gugup.
"Ehh..iya..iya."Satu orang lainnya sudah terpecahkan rasa penasarannya. Ternyata itu Karel, mantan Navya saat SMA. Pantas mukanya tidak asing karena mereka berdua dulunya adalah couple goals sekolah dan juga keduanya famous disekolahnya dulu. Rico sebenarnya juga ingin pamitan pada mamanya Navya namun menunggu percakapan dengan Karel selesai lebih dulu.
"Rico juga pamit ya tante mau pulang juga. Tante sama Navya hati-hati, Vy duluan ya."
"Iya kak hati-hati."
Karel dan Rico sama-sama ingin melangkahkan kaki untuk pergi tiba-tiba mamanya Navya memanggil.
"Karel, Rico."
Mendengar itu Karel dan Rico tidak jadi beranjak pergi.
"Iya kenapa tante?" tidak disangka keduanya kompak menjawab.
"Mumpung semua ada disini, sarapan bareng yuk. Ada resto bubur ayam didepan kita kesana ya."
Bukan hanya Karel dan Rico mendengar hal itu, Navya pun sangat terkejut. Kenapa mamanya harus menawarkan hal seperti itu saat ini, hanya papasan saja Navya sudah bingung harus bersikap seperti apa apalagi ini harus sarapan bareng.
"Tapi kalau ada acara gapapa kok gausah aja." mama Navya menyambung perkataannya karena belum ada yang menjawab."Boleh tante." Akhirnya salah satu dari mereka menjawab, yaitu Rico. Seketika Navya langsung badmood dan kesal dengan Rico, kenapa harus mengiyakan. Harusnya Rico sadar kondisi karena tidak mungkin ia tidak tahu siapa Karel. Ternyata keberuntungan menghampiri Navya, adek Karel tiba-tiba datang menemui Karel untuk meminta Karel mengantarnya ke rumah temannya. Tentunya ia hal tidak bisa dihindari oleh Karel, apalagi adeknya yang masih SD tentu akan tantrum kalau pemintaannya tidak dituruti.
"Maaf ya tante Karel gak bisa ikut."
"Eh gapapa, lain kali aja. Rico? lain kali tidak apa-apa kan?"
"Iya gapapa tante.""Kak Navya?" adeknya Karel ternyata masih mengingat Navya, ia adalah Keenan. Saking gugupnya Navya sampai ia ngefreeze dan lupa tidak menyapa Keenan.
"Keenan sayang, apa kabar? kelas berapa sekarang?"
"Aku udah kelas 6 kak, lamaaaa banget gak ketemu kakak, kakak sih udah jarang ke rumah." tidak disadari mama Navya tersenyum mendengar perkataan Keenan.
"Kapan-kapan kakak main ke rumah lagi ya? ya kak? janji ya?"
"Husshh..apasih kamu Ken, kalo kak Navya sibuk gimana, udah ayo katanya mau main ke rumah temenmu. Maaf ya Nav (Karel agak berbisik)."
"Navya, tante, Karel duluan ya." Dengan Rico Karel hanya menganggukan kepala. Keenan pun pamitan dan bersalaman dengan Navya, mamanya, dan Rico (mau gimana lagi dia ada disana soalnya, masa iya diskip). Itu isi hati Karel mungkin:v
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Choice?
أدب المراهقينNyatanya mau setulus apapun, kalo yang dipengen bukan kita, mau apa lagi? maaf ya ceritanya berantakan banget karena ini baru pertama kali aku nulis:( gak lupa makasih bgt buat semuanya yang udah support😚