Senangnya bukan main saat ia melihat apa yang ia lihat sekarang. Pemandangan Bandung dimalam hari ternyata jauh lebih indah dari yang ia pikirkan. Ia tidak expect akan diajak oleh Rico kesini. Sampai ia berulang-ulang mengambil foto dengan ponselnya untuk mengabadikan momen ini.
"Makasih ya kak udah dibawa kesini."
"Santai. Gue sering banget kesini apalagi kalau lagi suntuk. Keren kan tempatnya?"
"Bangetttt kak, aku gak expect ada tempat seindah ini di Bandung. Bandung malem ternyata seindah ini."
Next lo bisa ajak temen atau pacar lo kesini tiap suntuk." Navya hanya terkekeh mendengar hal itu.
"Gue tau tempat ini dari nyokap gue. Pas kecil gue sering banget kesini, kata nyokap setiap gue rewel diajak kesini gue diem." Rico mulai bercerita tentang dirinya
"Berdua sama mama doang kak?"
"Engga, sama bokap juga. Tapi semenjak ada adek gue jarang kesini. Pas udah gede kesini sendiri deh."
"Kakak sering suntuk?"
"Ya gak gitu juga Navyaaa...karna emang viewnya sekeren ini aja. Dah giliran lo yang crita, mau crita gak?" Rico menawarkan ingin menjadi pendengar. Namun Navya diam tidak menjawab."Gausah dibikin pusing. Kalau gamau gapapa. Gue cuma nawarin jadi pendengar. It's okay Nav."
"Pengen kak cerita tapi bingung mulai dari mana."
"Mulai darimana pun bis, gue dengerin sampe selesai."
Akhirnya Navya mulai bercerita apa yang terjadi.
"Gitu kak...gue ngerasa bodoh banget mau dipermainin sama dia. Sekarang rasanya gue malu sama diri gue sendiri. Semudah itu gue dipermaluin, serendah itu diri gue. Jelas-jelas dia datang pas butuh doang, tapi kenapa hati gue langsung bisa luluh gitu aja."
Karel menepuk-nepuk pundak Navya, dan memberikan sapu tangannya untuk Navya, karna perlahan airmata Navya mulai turun.
"Nav..semua orang yang jatuh cinta itu bodoh. Karna emang cinta itu pembodohan. Kita jatuh cinta pake hati, jadi gabisa kalau disuruh mikirnya pakai logika. Karna cintanya dihati, bukan diotak. Jangan ngrendahin diri lo sendiri cuma karna cowok bangsat kaya dia Nav. Bagaimana pun elo, lo tetep harus jadi yang paling berharga buat diri lo sendiri."
Mendengar semua itu Navya langsung tertegun. Perasaan lega menyelimuti hatinya.Keadaan mulai tenang, mereka berdua saat ini fokus melihat pemandangan city light yang indah. Dan alam semesta seakan mendukung kebahagiaan Navya, langit pun cerah banyak bintang bertebaran menemani kebahagiaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Choice?
Teen FictionNyatanya mau setulus apapun, kalo yang dipengen bukan kita, mau apa lagi? maaf ya ceritanya berantakan banget karena ini baru pertama kali aku nulis:( gak lupa makasih bgt buat semuanya yang udah support😚