Saat ini Navya hanya harus fokus terhadap dirinya sendiri. Navya harus mulai bisa realitis dan jangan terbawa perasaan. Saat ini Navya mulai menambah kesibukan, yang sebelumnya ia sudah jarang mengikuti cowok k-pop nya sekarang ia sudah aktif kembali. Kalau haechan tau pasti dia bilang "giliran disakitin aja balik ke gue, kalau lagi senengnya lupa." Karena idol favoritnya masih aktif konser, ia mulai mengikuti acara nobar konser karena tidak bisa melihat langsung ke luar negeri. Karena bukan biaya kecil bisa kesana tuh. Hatinya sudah mulai membaik karena ia merasa seperti kembali ke dirinya yang asli, dan seperti menemukan belahan hidupnya.
Selain aktif kembali ke dunia k-pop, Navya juga merencanakan banyak agenda bersama teman-temannya tidak terkecuali Rico. Dua hari yang lalu, Navya baru saja pergi menonton film Di Ambang Kematian bersama Rico dan juga bermain timezone. Entah kenapa ia kangen sekali dengan timezone. Navya merasa nyaman dengan Rico, namun ia belum berencana untuk membuka hati, seperti diawal tadi Navya ingin fokus pada dirinya sendiri, ingin berbenah diri dan merenungi dirinya. Navya sudah benar-benar bertekad untuk move on, walaupun sebelum-sebelumnya ia sudah mengatakan ini namun kali ini ia benar-benar sudah niat. Kemarin-kemarin masih ada sedikit harapannya untuk bisa kembali dengan Karel, namun sekarang ia sudah sepenuhnya sadar dan ikhlas.
Namun bukan hidup namanya, kalau bukan pas kita udah mulai lupa dan ikhlas ada aja masalahnya. Sehabis Navya pulang kantor ia langsung mandi, dan malamnya ia membaca novel yang diberikan Anggi kepadanya. Novel bergenre riddle kesukaan Navya sejak SMA. Tidak tanggung-tanggung, Anggi langsung memberikan 5 novel untuk Navya, katanya biar ada kegiatan, padahal gue bukan pengangguran, batin Navya. Saat sedang menikmati membaca novel tiba-tiba HP Navya menyala dan ada sebuah notif, dan ada nomor yang tidak ia kenal mengirimnya pesan. Navya memang sengaja menyembunyikan isi pesan dari notifnya, jadi ia tidak tahu apa isinya. Awalnya ia berpikir kalau itu kurir paketnya, namun masa malam-malam gini ada paket, mungkin atasannya, pikirnya lagi. Tapi kalau atasannya tidak mungkin hanya satu bubble chat, akhirnya ia buka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Choice?
Teen FictionNyatanya mau setulus apapun, kalo yang dipengen bukan kita, mau apa lagi? maaf ya ceritanya berantakan banget karena ini baru pertama kali aku nulis:( gak lupa makasih bgt buat semuanya yang udah support😚