Nyatanya mau setulus apapun, kalo yang dipengen bukan kita, mau apa lagi?
maaf ya ceritanya berantakan banget karena ini baru pertama kali aku nulis:(
gak lupa makasih bgt buat semuanya yang udah support😚
Kembali ke rutinitas biasanya yaitu bekerja, Navya sangat malas seperti tidak ingin berangkat. Pagi ini suhu kota Bandung sangat rendah, bahkan mencapai 12 derajat celsius. Rasanya Navya hanya ingin bersembunyi dibalik selimutnya karena cuaca benar-benar dingin. Mamanya sudah membangunkan Navya berkali-kali namun ia tidak kunjung bangun. Sampai papanya menghampirinya ke kamar. "Nak...bangun yuk, kamu kerja kan?" Papa Navya membangunkan sambil menepuk nepuk tangan Navya. "Atau mau libur aja nak? tapi kalau mau libur bangun dulu ya, izin dulu." Mendengar hal tersebut Navya lantas bangun karena ia memang malas bekerja tapi tidak ingin libur.
Navya dan papanya pun turun dan Navya digandeng oleh papanya karena masih terlalu ngantuk untuk berjalan. Mamanya menyuruh sarapan dulu sebelum mandi karena tanggung sarapannya sudah jadi. Sarapan pagi itu hanya dihiasi dengan percakapan sederhana. Navya yang terlihat lesu dan tidak bersemangat tiba-tiba mendapat notifikasi dihandphone yang membuatnya sedikit terkejut. Pasalnya terdapat notif @archivekarel mulai mengikuti Navya. Dari namanya sudah bisa dilihat bahwa itu adalah sec acc milik Karel. Namun kenapa follow Navya padahal ada first acc? ada apa lagi ini?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mama dan papanya sampai bingung kenapa Navya tiba-tiba kaget "Kamu kenapa sayang? muka kamu kaget gitu?" tanya papanya karena panik "Ahh..engga pa ini lho, kucingnya Dera sakit katanya jadi aku agak kaget karena dikirim gambarnya." mendengar jawaban Navya mama dan papanya sedikit lega.
Navya memutuskan untuk membalas nanti karena tidak mau terlihat excited. Navya lalu mandi dan siap-siap pergi ke kantor. Benar saja, ia sampai lupa tidak membalas DM Karel, karena yang awalnya nanti-nanti saja jadi lupa. Kita memang tidak boleh menunda pekerjaan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
