Yang sulit itu menghapus kenangannya
Navya menuruni tangga dan siap berangkat. Mamanya menyuruh sarapan terlebih dulu, dan kebetulan papanya juga belum berangkat.
"Papa tumben belum berangkat."
"Iya sayang, sebagian kerjaan selesai kemarin, jadi tinggal revisi aja. Makan dulu ya, ini sandwich kesukaan kamu. Tumben mama kamu bikin, biasa bilang kalo itu gak sehat banyak gulanya."
"Sekali-kali pa, biar Navya doyan sarapan."
"Makasih mama sayang."
"Sama-sama cantik."
Hati Navya yang sedang tidak baik terhibur karena orangtuanya. Navya mengucap rasa syukur memiliki anugrah ditengah masalahnya, seperti Tuhan menyuruhnya untuk tetap bertahan.
"Sayang, papa anter ya. Sekalian."
"Serius pa? mauuuuu dong..." jawab Navya dengan nada manja
"Ehh..tapi kan gak searah pa."
"Gapapa sayang, papa gak buru-buru kok. Yuk berangkat, pamit mama dulu."
Mereka langsung berangkat setelahnya. Di perjalanan papa Navya memutar lagu bergenre k-pop kesukaan Navya. Katanya biar semangat. Padahal biasanya tidak mau, katanya terlalu rame musiknya. Sekilas Navya berpikir bahwa papanya mengetahui permasalahannya dan mencoba menghiburnya. Sesampainya di sekolah, Navya pamitan dengan papanya dan memeluk erat papanya, sambil mengucapkan terimakasih. Tanpa sadar airmata Navya menetes.
"Sama-sama anak papa yang paling cantik. Kamu harus selalu bahagia ya Nak." ucap papanya sambil mengusap airmata Navya.Di lorong menuju kelasnya, Navya berpapasan dengan Karel. Mereka saling diam, Karel tidak menyapanya, dan terlihat sibuk melihat HPnya. Navya mencoba tidak peduli, namun tidak bisa. Bagaimana mungkin sikap seseorang berubah dalam sehari, kemarin masih ngejar sekarang kaya udah gak kenal, batin Navya. Navya menuju kantin lebih dulu untuk membelikan minum temannya, dan membeli beberapa snack. Sampai di kelas, Navya memberikan minum kepada Dera dan Anggi, lalu mengeluarkan snack tadi untuk teman ngobrol. Mereka berniat merencanakan liburan ke Malang, Gunung Bromo pada libur kenaikan kelas semester ini.
"Tapi gue izin nyokap bokap dulu. Maklum anak tunggal kaya raya."
"Dih najis, anak si Melon lo."
"Siapa dah?"
"Aelah itu lho Elon? siapa sih? Elon kan?"
"Elon musek."
"Elon musk. Dibaca Elon Mas'k." Navya nge-gas kepada Anggi.
"Yaudah kita semua izin dulu aja, takut gaboleh. Besok kita bicarain lagi. Gue ke kelas dulu." Anggi lalu pergi.
Navya membuka HPnya dan melihat story di sosial medianya. Terlihat Karel membuat instastory bahwa ia akan futsal nanti sore bersama teman-temannya. Biasanya sudah ada notifikasi pesan dari Karel meminta izin dan mengajak Navya untuk menemaninya, sedangkan sekarang untuk sekedar komen saja seperti aneh.Kelas Navya ada jam olahraga hari ini, ternyata gurunya ada acara jamnya dimajukan berganti dengan jam Seni Budaya. Buru-buru Navya dan teman-temannya berganti pakaian dan ke lapangan. Jalan menuju lapangan Navya baru teringat kalau kelas Karel juga ada mapel yang sama hari ini, DAN JAM YANG SAMA jadi....kelas mereka digabungkan. Tema olahraga hari ini adalah badminton, dan Pak Guru meminta mencari pasangan untuk lawan ganda campuran, boleh antarkelas atau satu kelas. Mereka cepat-cepat untuk berebut pasangan, tapi tidak ada yang memilih Navya maupun Karel. Akhirnya tinggal mereka berdua.
"Kenapa kalian gaada yang milih? dimusuhin kalian?" tanya Pak Guru kepada Karel dan Navya
"Kan mereka pacaran pak, mana berani buat ngajak duet." jawab salah satu murid
"Duet duet, lo kira nyanyi." Pak Guru mencoba bercanda
"Ayo..ayo dimulai."
Navya dan Karel sangat canggung, untuk berkoordinasi pun bingung.
"Langsung latian aja ya." ajak Navya. Karel tidak menjawab dan hanya mengangguk. Navya langsung kepikiran kenapa sikap Karel sangat dingin. Apakah ia sangat salah memutus hubungan dengan Karel? atau ada apa dengan Karel? karena pikirannya, Navya terjatuh karena terlalu tinggi melompat, kakinya tertekuk sehingga kesleo dan tangannya sedikit lecet.Karel yang melihat langsung menghampiri Navya dan tanpa basa-basi menggendong Navya ke UKS, bahkan tanpa izin kepada gurunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Choice?
Fiksi RemajaNyatanya mau setulus apapun, kalo yang dipengen bukan kita, mau apa lagi? maaf ya ceritanya berantakan banget karena ini baru pertama kali aku nulis:( gak lupa makasih bgt buat semuanya yang udah support😚