Tak tahu kenapa percakapan dengan Rico membuat Navya sedikit terlupakan akan masalahnya. Tapi apa ini bisa disebut masalah? Ia pun bingung harus menyebutnya dengan apa. Apabila disebut masalah dimana letak kesalahannya disaat mereka berdua tidak punya hubungan, sudah tidak punya tepatnya. Namun Navya juga tidak bisa membohongi hatinya bahwa hal ini sangat mengganjal dan menganggunya. Ia merasa tersakiti, merasa dirugikan, merasa terbuang, merasa kehilangan walaupun sejak awal pun ia tak pernah mengenggamnya. Jika tanya kepada kalian semua, apabila kalian diperlakukan oleh mantan kalian seperti diatas hati kalian baik-baik saja? bisa kalian menganggap ini hanya sebuah kebaikan biasa? yang pernah merasakan harus meninggalkan padahal rasa belum selesai hanya karena tidak ingin saling menyakiti lagi pasti paham.
Diawal kita merasa ini keputusan yang terbaik, kalau udah pisah pasti lupa. Apa kenyataannya? sebenarnya bukan karena tidak bisa lupa, namun semua perasaan yang kemarin belum selesai, hingga belum bisa tumbuh rasa yang baru apalagi untuk yang lain. Saat otak kita matian-matian bilang jangan, mengingatkan bahwa akan sama seperti kemarin namun hati kita berbanding terbalik. Ia seperti berkata, gapapa kasih kesempatan dulu aja manusia bisa berubah. Sampai kapan harus kamu harus bilang bahwa mengulang kesalahan yang sama adalah kesempatan? menurut kalian orang yang benar ingin berubah itu meminta kesempatan membuktikan, atau merasa bersalah sehingga ingin menjauh dari kita karena malu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Choice?
Teen FictionNyatanya mau setulus apapun, kalo yang dipengen bukan kita, mau apa lagi? maaf ya ceritanya berantakan banget karena ini baru pertama kali aku nulis:( gak lupa makasih bgt buat semuanya yang udah support😚